MELODY [TAMAT] ✔️

25 : Waktu Yang Terulur

"Cepat atau lambat, segalanya yang di tutupi akan terbongkar juga!"

‧͙⁺˚*･༓☾✧༺♥༻✧☽༓･*˚⁺‧͙

Di asrama Beatkillers, ruang tengah sedang sepi. Seperti biasa jika mereka tidak memiliki jadwal saat pagi maka akan memanfaatkan waktu dengan tertidur lebih lama.

Pagi ini Glyn dengan handuk yang menggantung di pundaknya berdiri menghadap wastafel dapur. Ia terdiam sesaat melihat genangan air dalam wastafel yang sengaja ia sumbat. Di kepalanya masih terbayang-bayang bagaimana pria itu bisa bernafas dalam air demi keluar dari gua.

Flashback...

Glyn menaiki bebatuan untuk mencari jalan agar bisa keluar dari Goa Beryl. Namun percuma saja Goa itu hanya memiliki celah kecil sebagai masuknya oksigen namun tak cukup lebar untuk mengeluarkan manusia dari dalamnya.

Rhea ikut mencari jalan keluar namun percuma saja ia juga tak menemukannya. Satu-satunya jalan adalah melewati bawah laut. Namun Rhea tahu bahwa Glyn adalah manusia ia tak sanggup menahan nafas selama itu dalam air.

"Gua bakal ngamuk sama Raiden sih!" Celetuk Glyn.

Rhea menoleh pada Glyn yang bersandar putus asa pada dinding batu.

"Kenapa?" Tanya Rhea sembari menghampiri Glyn.

"Okee...Dia selamatin nyawa gua tapi kenapa dia bawa gua ke tempat gada jalan keluarnya kayak gini???" Omel Glyn.

"Sebenernya ada, Glyn!" Jawab Rhea dengan ragu.

"Ada? Dimana?" Tanya Glyn sembari menghampiri Rhea.

"Dalem air!"

"Yang bener aja, Re...Masa iyaa aku harus tenggelem! Kamu Mermaid bisa bertahan aku gimana? Bisa meninggoy!"

Rhea terkekeh dengan omelan panik Glyn. Siapa mengira pria dingin itu bisa begitu bawel ketika sedang panik.

"Ada kok jalan keluarnya!"

"Apa—"

Glyn terdiam sesaat, perlahan matanya terbuka lebar begitu menyadari sesuatu.
"Jangan bilang apa kata Nevan itu bener!"

"Apa kata Nevan?"

"Air liur mermaid bisa membuat manusia bernafas dalam air!"

"Itu benar! Kita bisa keluar dengan cara itu!"

"Lalu..."

Rhea berjalan semakin mendekati Glyn.

Flashback End...

Glyn tersadar dari lamunan nya. Seketika pipinya merah mengingat kejadian itu. Ia kembali melirik pada genangan air di hadapannya.

"Masih bisa gak ya?" Gumam Glyn.