___________________________________________
Transmigrazi clay or kay
____________________________________________" kenapa?" Gumam arnold tapi masih bjsa di dengar jelas oleh kay, kay hanya diam menunggu kalimat selanjudnya yang akan di katakan oleh arnold.
" kenapa? Kenapa lo ninggalin gue saat gue makin sayang?" Gumam arnold, lagi laga kay hanya diam tanpa menjawab.
" jawab kay" kata arnold sedikit membentak, ingat sedikit.
" lepas " kata kay mendorong tubuh arnold.
" gak, gue ga bakal lepas lo sebelum lo kasih alasan kenapa lo putusin gue" kata arnold semakin mengeratkan pelukannya.
" lepas dulu gue akan cerita" kata kay, arnild rela tak rela hasur melepas pelukannya.
" duduk" kata kay, mereka berdua langsung duduk di tepi pantai.
" gue ga tau harus mulai dari mana, percaya gak percaya lo harus percaya" kata kay menjeda kalimatnya arnild masih diam tak menjawab menunggu kalimat selanjudnya dari kay.
" gue b540ukan kay, melainkan clay, jiwa gue masuk ke dalam raga kay, kay asli udah meninggal, dia nitipin tubuhnya ke gue, itu salah satu penyebab perubahan sikap kay, mulai dari gak ngejar ngejar arthan lagi, sampai jadi sifat acuh tak acuh sekarang, itu samua karna sifat asli gue, gue ga bisa drama buat nutupin sikap asli gue, sifat gue dan sifat kay itu bertolak belakang. Lo pasti ga percaya kan? Lo mau percaya ga percaya itu udah takdir tuhan ga ada yang tau" kata kay menjeda perketaannya sejenak, arnold masih diam mencerna semua perkataan kay.
" dan untuk knpa gue nerima lo? Itu karna gue cuma manfaatin lo supaya semua orang percaya kalau gue udah ga cinta sama arthan lagi walaupun emang engga, sorry banget gue cuma manfaatin lo, gue ga cinta sama lo, gue cuma cinta sama alva, sorry sekali lagi" kata kay menatap lurus ke depat tepat matahari tenggelam.
" apa kay bakal balik?" Kata arnold sstelah lama hening di antara keduanya.
" engga, kaya ga bakal balik, karna jiwanya udah meninggal dan hanya sisa raganya" kata kay menatap arnild yang duduk di sampingnya.
" apa lo ga bisah cinta sama gue?" Gumam arnold pelan, sangat pelan, tapi kay masih mampu mendengarnya dengan jelas.
" sorry, gue ga bisa, hati gue sepenuhnya udah milik alva" kata kay kembali nematap lirus ke depan.
Arnold menatp kay yang berada di sampingnya dengan teesenyum kecut, kenapa ia telat menyatakan cintanya? Pikir arnold meretuki kebohongannya.
" gue pergi" pamit kay dengan berdiri, arnold juga ikut berdiri
" kalau boleh gue minta, gue mau lo peluk gue.......untuk yang terakhir kali" kata arnold di akhiri dengan lirihan, kay tanpa basa basi langsung memeluk arnold walau agak ragu, arnold langsung membalasmya dan memeluk kay erat, tangisan arnold pecah ia tak dapatmenahannya lagi, kay mengelus lembut punggung arnold menyalurkan rasa semangat, sulit emang di tinggal orang yang kita cintai, apalagi beda alam.
" gue pergi" kata kay setelah pelukan mereka terlepas.
Arnold hanya diam tanpa menjawab kay, ia menatap wajah kay lama, seakan itu terakhir.
Tanpa menunggu jawaban arnold kay memutar dadannya dan perlahan berjalan menjauh dari arnold. Sedangkan arnold sendiri ia masih bungkam, ia menatap nanar punggung kay.
Di tempat kay
Kay sampai di mobilnya, ia dwngan cepat membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalam dan menjalankan movil nya ke arah mansion smith
Sampainya di mansion smith
" assalammualaikum " salam kay saat baru memasuki mansion.
" walaikumsallam" jawab semua orang yang berada di ruang tamu mansion.
Kay tanpa memperdulikan tamu tamu tersebut, ia langsung naik ke lantai dua menuju kamarnya.
Sedangkan di ruang tamu itu adalah arthan dkk, mereka menatap kepergian kay dengan tatapan yang berbeda beda.
" udah berubah banget njirrrrr" kata skala heboh.
" iya, udah gak ngejar pak bos lagi" balas leon tak kalah hebo.
" diem" kata arthan dingin, di lubuk hatinya yang terdalam ia merasa bersalah kepada kay, tapi di sisa hatinya hanya ada rasa gengsi yang tinggi, arthan juga sedikit rindu sifat kay yang selalu manja padanya, entah kepan rasa bersalah dan rindu itu muncul yang penting setelah celine meninggalkan arthan.
Di kamar kay
Kay, gadis itu tengah bersiap untuk melakukan salat magrib.
Selesai salat
Kay mengganti pakaian salatnya dengan pakaian yang akan ia pakai keluar malam ini, hoodie kebersan berwarna hitam dengan paduan celana panjang berwarna biru muda dan sepatu sneakres warna putih dan rambur di gerai.
Tap
Tap
Tap
Tap
Kay sampai di lantai satu? Netra nya menatap ke arah ruang tamu yang ternyata masih ada arthan dkk, tanpa berpamitan dengan gara atau hanay sekedar sapa, kay langsung melewati mereka seolah tidak ada mereka. Gara hanya diam tanpa menegur kay.
~•_•~
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Clay Or Kay [END]
Fiksi RemajaSEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLOW DULU!!! Hargai penulis dengan memberi vote di setiap bab!!! Menceritakan seorang gadis yang di perlakukan seperti ratu harus bertransmigrasi menjadi seorang gadis yang haus akan kasih sayang keluarganya Bagaimana jika...