Bab 1 : pengawalan

6 0 0
                                    


tepat pada hari minggu 17 july 2022,pukul 10.30 wib, aku sampai di pesantren tersebut,awalnya masih ragu ragu dan setelah aku berpamittan akupun merasa sedikit meneteskan air mata.

disitu aku bersama temanku yang bernama Vivia dan Leta. cuman aku sama mereka beda tempat.aku di tempat 1 dia di tempat 3. dipan ku ada di atas dan awalnya aku takut untuk naik..tapi mungkin lama lama akan terbiasa

sore haripun tiba setelah aku mandi ada teman Vivia namanya Jihan dan aku mendengar di berkata "ehh ituloh Alayya, kita gak usah temenan ya sama dia" seruan Jihan. akupun kaget tapi seketika aku sadar kalau mungkin pembullian itu motivasi bagiku.

makan malam pun aku bersama Vivia dan dua temannya Najma dan Nuha. akupun berkata dalam hati " wahh enak bangett ini makanan nya". keesokan harinya teman dipan sebelah yang dari kota lain pun datang namanya Lisa dan Salsa. "hanya namamu siapa?" tanyaku "namaku Salsa ini temanku Lisa, kalau kamu siapa?". Salsa pun menjawabnya. "namaku Alayya,salam kenal ya" jawabku. "iya salam kenal juga" jawab mereka berdua. dua hari kemudian tepat pada hari Rabu 20 july 2022 hari terakhir aku fortasi. disitu aku sendirian karena Lisa dan Salsa beda kelompok sama aku. sorenya saat solat ashar pun selesai para ustadzah yang menjaga kami bilang "informasi untuk para santri SMA Mejikuhibiniu, diberitahukan bahwa penjengukan akan dimulai pada 14 agustus 2022, dan penjengukan dibatasi dalam 2 minggu sekali. setelah kembali ke kamar masing masing dan mereka pun menangis. Seketika karena Alayya orangnya pengikut jadi dia pun ikut menangis dan aku ikut duduk di dipan bawah punya temenku setelah itu Alayya melirik mereka dan sepertinya dia menunjuk Alayya dan alayya medengan "liat Alayya duduk di dipanmu loh,padahal dipanmu bersih sama dia bisa kotor" kata Jihan. 

dalam hati Alayya "sudah capek aku disini,akhirnya karena sterss,penyakit Alayya pun kambuh,Alayya keluar untuk membeli air mineral,saat itulah Vivia bertanya "anti,anti sakit?kalau sakit biar Vivi bilangin ke ukhti ya" bilangnya. awalnya Alayya berpikir untuk tidak,tapi karena bingung mau gimana lagi Alayya pun mau, dan segera Vivia bilang pada ukhti yang ada.

ukhti tersebut membawa Alayya ke UKS . disitu Ustadzah penjaga UKS nya meminta dan menelpon orang tua Alayya. Ustadzah tanya pada Alayya "kamu gak isi dengan benar formulir kemaren". "engga tau Ust" jawab Alayya. sesampainya orang tua Alayya di penjara suci tersebut Alayya langsung dibawa ke dokter untuk diperiksa. sesampainya di rumah Alayya meminum banyak obat yang sangat pahit dan itu tidak disukai oleh Alayya.


~~BERSAMBUNG~~

JANGAN LUPA BACA BAB BERIKUTNYA DAN JANGAN LUPA 

VOTE AGAR AUTHOR BISA MENGEMBANGKAN CERITANYA


CERITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang