Another character from problematic boy -Maraka
***
Terlepas dari kelakuan nakal Maraka disekolah, Melan tau kalau hati laki-laki itu hanya miliknya seorang. Berpacaran selama bertahun-tahun, ditambah perlakukan yang Maraka lakukan padanya, membuat Melan sangat yakin dengan perasaan Maraka padanya.
Baru selesai marahnya karena Maraka ketahuan nakal bersama Hilmy dan yang lain. Kelakuan Maraka yang ingin ikut-ikutan memperkosa Megan benar-benar sulit ia maafkan, tapi karena Maraka pandai meyakinkan dan berkata-kata —Melan jadi percaya.
Mana bisa ia marah terlalu lama jika Maraka merayunya terus-terusan dengan kalimat manis, belum lagi sentuhan-sentuhan manis dirambut dan tangannya yang dilakukan Maraka padanya. Bahkan tatapan mata itu benar-benar terlihat tulus pada Melan, ia selalu lemah kalau soal Maraka.
Bahkan sekarang laki-laki itu tengah memeluknya erat dengan Melan yang sibuk bermain dengan ponselnya. Laki-laki itu terus mendusal dilehernya sesekali memberikan kecupan-kecupan kecil disana.
Melan yang tengah tengkurap pun sesekali menatap kekasihnya itu, "why? What are you doing?"
Maraka tekekeh, meta teduhnya menatap manik Melan dari bawah, merapihkan rambut Melan hati-hati, "kamu cantik banget, babe."
Tidak peduli seberapa banyak Maraka memujinya, Melan selalu saja tersipu mendengarnya. Dihadiahi kecupan pada pipi tirus Maraka sebelum ia melanjutkan mengscroll ponselnya.
Sementara Maraka, laki-laki itu malah naik keatas punggung Melan, menindih gadisnya dengan kepala yang bersandar pada pundaknya.
"Berat, Maraka."
"I love you," bisiknya sensual ditelinga Melan.
"Me too," balasnya sambil menahan geli sebab Maraka tengah mengulum telinganya, "aku nggak fokus, sayang."
Maraka kembali turun dari atas punggung kekasihnya, memeluk Melan posesif dan menarik gadis itu hingga tubuhnya berhadapan dengannya.
Melan samasekali tidak protes kala Maraka melakukan itu, ia masih sibuk dengan ponselnya sementara Maraka tengah mendusal diantara payudaranya yang ditutupi crop top berwarna merah muda.
Dihirupnya banyak-banyak aroma tubuh sang gadis yang sudah menjadi candunya sejak lama, tangannya turun mengelus bokong sintal sang gadis, mengusapnya lembut hingga berubah menjadi remasan-remasan kecil. Sementara bibirnya sudah asik menjilati leher hingga tulang selangka Melan.
"Eunghhh.. Maraka ahhhh, kamu ngapain?"
Maraka merampas ponsel ditangan Melan lantas meletakkannya asal, "iih Maraka!"
"Akunya dicuekin dari tadi."
Melan mengerucutkan bibirnya membuat Maraka langsung mengecupnya berkali-kali, "gemesin banget pacar aku."
"Kamu kenapa sih daritadi ngedusel terus?"
Kakinya semakin menghampit tubuh Melan kedalam pelukan, "mama sama papa pulang jamberapa?"
Melan menyipitkan matanya curiga, "kamu mau ngapain?"
Dengan gigi putihnya, Maraka menyengir lantas mendekatkan bibirnya didepan bibir sang gadis dengan mata teduh yang terus menatap Melan, "i want you, babe."
Kelanjutannya ada di trakteer ygy
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
FanficORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children