CHAPTER 1

71 20 6
                                    

pagi itu terlihat seorang remaja sedang berbaring di ranjangnya sambil menatap ke arah plafon.

remaja itu bernama Devan frantzich atau orang orang biasa memanggilnya devan.

cukup lama devan menatap plafon itu sampai tiba tiba alarm pun berbunyi menunjukkan pukul 07.00

"iya iya ini dah bangun kok, sebelum kamu bunyi juga devan udah bangun duluan"

ucap devan sambil mematikan alarm yang sedang berbunyi itu

secepatnya devan bergegas untuk mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah, tidak lupa juga devan menyiapkan bekal dan sarapan dengan sepotong roti dan susu hangat

"semoga hari ini adalah hari keberuntungan buat devan" ucapnya dalam hati

sembari menggunakan earphone, devan berangkat kesekolah dengan berjalan kaki karna jarak dari tempat devan tinggal tidak terlalu jauh dari sekolah.

hanya butuh waktu kurang dari 20 menit untuk devan sampai ke sekolah.

"huftt keknya devan dateng tepat waktu"

waktu menunjukkan pukul 07.40 sekarang, tanpa berfikir panjang devan langsung bergegas untuk masuk kelas karna kelas dimulai pukul 08.00.

saat berjalan menuju kelas, devan melihat para murid yang sedang mengobrol dengan teman temannya, tapi devan tidak terlalu menghiraukan hal tersebut karna sudah terbiasa baginya hidup tanpa seorang teman, baginya tidak memiliki teman bukanlah hal yang buruk.

sesampainya dikelas devan melihat belum ada guru yang masuk dan secepatnya devan pun duduk ke tempat duduknya.

disaat murid lain sibuk mengobrol dan bercanda dengan teman temannya, devan lebih milih untuk menggambar sambil menunggu guru datang

"toktok" suara pintu terdengar menandakan guru telah datang

semua murid seketika terdiam dan mengucapkan salam kepada guru itu.













"baik sampai sini saja untuk pelajaran kali ini, kita lanjutkan nanti setelah jam makan siang"

para murid keluar dengan brutalnya saat mengetahui jam makan siang telah tiba, berbeda dengan devan, dia tidak keluar kelas karna membawa bekal untuk makan siang kali ini,

meskipun jarang membawa bekal karna kadang devan tidak sempat menyiapkan semuanya tapi devan telah melakukan hal seperti itu cukup lama sejak dia kelas 10.

saat sedang makan devan seperti mendengar ada kegaduhan yang terjadi di luar kelas.

"gedebug!"

terdengar seperti benda jatuh, reflek devan yang sedang makan menoleh ke arah benda jatuh itu.

terlihat sepertinya murid dari kelas lain yang tidak sengaja terjatuh tepat didepan pintu masuk kelas devan.

"NGELIAT APA LO?"

"E-engga"

itu jody murid dari kelas 12C, sifatnya yang kejam dan licik menjadikan jody disegani disekolah, bisa dibilang jody adalah preman disekolah,selain kejam dan licik kebiasaan lainnya adalah membully orang, baginya melihat seseorang menderita adalah hal yang menyenangkan.

setelah kejadian jatuh itu jody pergi menghampiri devan yang sedang makan

"BERANI LO NATAP GW KEK GITU LAGI, ABIS TULANG RUSUK LO GW PATAHIN"

jody pun pergi dengan mengambil sisa bekal yang devan punya.

devan hanya terdiam karna bingung apa yang baru saja terjadi padanya.

jam menunjukkan pukul 13.00 menandakan jam makan siang sudah selesai, semua murid kembali ke kelas dan tanpa menunggu lama guru pun datang.

setelah cukup lama guru itu menjelaskan materi yang ada tidak terasa waktu menunjukkan pukul 15.30 dimana jam pelajaran berakhir.

"selesai juga akhirnya"

ucap devan sambil merapihkan buku buku miliknya

baru saja devan keluar dari gerbang sekolah, devan dihadang oleh jody dan temannya bima dan guntur.

"sini lo!"

devan dibawa ke sebuah gang sempit, jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah tapi cukup untuk tidak terlihat dari jangkauan para murid atau guru disekolah.

"pegangin tangannya!"

jody menyuruh bima dan guntur untuk segera memegangi tangan devan

mendengar perintah dari jody bima dan guntur pun langsung memegangi tangan devan.

"BLAM!"

satu pukulan menghantam perut devan

"akhhh"

"A-ada apa ini? kenapa devan tiba tiba dipukul?"

jody tidak menjawab dan tetap melanjutkan aksinya itu

"akhhh"

"sekali lagi lah masa segitu doang" ucap bima

satu hantaman terakhir baru saja akan jody layangkan

"jody stop!"

samar samar devan mendengar suara wanita dan ternyata wanita itu adalah keyra pacarnya jody

"udah yah, kasian dia sayang"

seketika jody pun menghentikan perbuatannya itu

"selamat lo kali ini" jody berbisik

jody segera menghampiri pacarnya itu dan pergi menjauh dari devan, begitupun kedua temannya bima dan guntur.

sambil menahan rasa sakit devan mencoba untuk bangkit

"akhh, mereka kenapa dah, devan ada salah sama mereka?"

devan pun segera pergi meninggalkan tempat itu dan pulang dengan keadaan perut yang sakit akibat pukulan dari jody tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

L I F ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang