BAB 33

337 35 1
                                    

Hari berlalu, Xiao Zhan terbangun saat langit masih gelap. Ia melihat jam pukul 4 pagi. Bagi nya ini terlalu Pagi. Ia berencana akan kembali tidur dengan memeluk Wang Yibo yang masih tidur. Tapi bukannya kembali tidur, tapi ia bangun karena ia merasakan suhu tubuh Wang Yibo yang tidak seperti biasanya. Dengan tertatih ia mengambil termometer digital infrared di nakas dekat ranjangnya. Suhu tubuh Wang Yibo 38,9. Bagi Zhan, lumayan tinggi demam Wang Yibo.

Xiao Zhan berpindah ke kursi roda. Ia ingin turun untuk ambil obat demam dan air dingin termasuk handuk kecil untuk meredakan demam Wang Yibo. Tapi Wang Yibo terbangun dan mencegah Xiao Zhan.

"Kau akan kemana?"
"Tenanglah. Aku hanya kebawah"
"Ingin ambil air? Aku ambilkan" kata Wang Yibo yang merasakan kepalanya berdenyut sakit
"Kau demam. Kau disini saja, obat mu dan air akan ku ambilkan"
"Tapi berhati-hatilah"
"Tenanglah"

Xiao Zhan melajukan kursi rodanya menuju dapur. Tapi ia sejenak kaget saat pintu lift terbuka di lantai 1. Gelap gulita. Tidak ada cahaya. Xiao Zhan mengumpat kesal. Untungnya ia membawa ponsel. Berbekal senter di ponselnya, ia berusaha melanjutkan menuju dapur. Setelah sampai dapur ia segera menyiapkan es batu yang ia taruh dalam wadah. Ia juga mengambil air mineral 2 buah. Tidak lupa ia juga mengambil obat demam untuk Wang Yibo. Semua ia taruh di pangkuannya. Tapi tangannya berhenti untuk melajukan kursinya. Tidak mungkin hanya makan obat dengan perut kosong. Pikir Xiao Zhan.

"Siapa itu" sapa seorang wanita yang muncul dari pintu belakang rumah
"Kau yang siapa!?" tanya Xiao Zhan ketus
"Ah, tuan Xiao Zhan. Maaf saya tidak tau ini anda. Saya Annisa Qionglin dan ini Aisyah Jiangying. Kami maid tuan" kata Annisa dan menunjuk teman di sampingannya
"Ah, untuk apa kalian bangun jam 4?"
"Kami akan shalat tuan. Kami sudah terbiasa bangun jam 4" kata Aisyah
"Apa yang akan kau lakukan tuan?" tanya Annisa
"Mengambil air, dan membuat bubur" jawab Xiao Zhan singkat
"Minta saja ke kami tuan. Kami akan mengantarkannya" kata Annisa
"Tidak perlu. Ini untuk Yibo. Dia demam" kata Xiao Zhan datar
"Zhanzhan..." panggil seseorang dengan suara berat namun pelan
"Ah, Bobo, kenapa kau turun?" kata Xiao Zhan berubah ramah
"Kau lama. Aku khawatir"
"Hanya ingin membuatkanmu bubur Bo"
"Ada Annisa dan Aisyah. Ayo keatas" ajak Wang Yibo sudah mendorong kursi roda Zhan menjauh
"Ah, jika begitu tolong kirim ke atas. Terima kasih" kata Xiao Zhan
"Baik tuan" jawab Annisa dan Aisyah
"Tuan Yibo perhatian sekali ya dengan tuan Zhan. Aku baru melihat Tuan Zhan dari dekat, ternyata tampan sekali..." puji Annisa
"Aroma tubuhnya, juga harum. Biasanya yang boleh dekat hanya Sun Anke, kita termasuk beruntung bisa melihat tuan Zhan" kata Aisyah
"Tapi aku sedikit heran, tuan Zhan terus berada di lantai 2, apa dia tidak bosan?"
"Semua fasilitas sudah tersedia. Jika ingin pergi ada tuan Yibo langsung membawanya pergi. Untuk apa bosan"
"Ah, sudahlah aku shalat dulu. Kau masaklah bubur mereka. Kita bergantian untuk shalat"
"Iya"

Wang Yibo langsung merebahkan tubuhnya di ranjang setelah sampai kamar. Xiao Zhan memberikan obat dan air mineral untuk Wang Yibo. Wang Yibo menerimanya. Tak lama seseorang Mengetuk pintu kamarnya. Xiao Zhan membukakan pintu tersebut dan muncul Annisa membawa 2 mangkok bubur.

"Tuan ini buburnya. Minumlah selagi panas" kata Annisa menaruhnya di meja dalam kamar
"Terima kasih. Tolong jika malam nyalakan lampu kecil untuk penerangan walau sedikit!" pesan Xiao Zhan
"Baik tuan" kata Annisa lalu pergi
"Yibo bangunlah, makanlah buburnya" kata Xiao Zhan
"Emn"
"Habiskan. Jika tidak aku akan pulang kerumah orang tuaku" ancam Xiao Zhan
"Baiklah sayangku"

Wang Yibo menghabiskan semua bubur dalam mangkuk tersebut. Setelah makan selesai Wang Yibo tidur. Xiao Zhan mengambil sebuah baskom yang ia isi es batu. Ia isi lagi dengan air dingin dan handuk kecil. Ia masukkan handuk kecil itu ke dalam baskom dan ia peras perlahan, ia tata ulang handuk tersebut dan ia tempelkan di dahi Wang Yibo.

"Bobo, sehatlah. Aku tidak ingin kau sakit" kata Xiao Zhan pelan

Xiao Zhan menjaga Wang Yibo hingga akhirnya ia tertidur. Wang Yibo terbangun saat matahari sudah di atas, dan handuk kecil masih ada di dahinya. Wang Yibo mengambilnya dan menaruhnya kembali kedalam baskom. Ia tersenyum melihat Xiao Zhan yang tertidur dengan kepala yang ia taruh di ranjang dan tubuhnya yang duduk di lantai. Wang Yibo segera bangkit dan memindahkan Xiao Zhan ke sampingnya. Xiao Zhan melengguh, ia terbangun, pandangan matanya langsung tertuju pada Wang Yibo.

"Yibo, kau sudah bangun? Bagaimana keadaanmu" tanya Xiao Zhan lalu menempelkan punggung tangannya ke dahi Wang Yibo
"Aku baik-baik saja Zhan" kata Wang Yibo, dari suaranya ia memang terdengar lebih baik
"Ah demam mu sudah turun. Baik, aku ambilkan kau makan" kata Xiao Zhan lalu bangun dan duduk bersiap untuk mengambil kursi roda nya
Wang Yibo memeluk Xiao Zhan dari belakang "Zhan... Tetaplah disini. Minta saja maid mengirimnya kemari" kata Wang Yibo
"Hem? Ada apa denganmu sayang? Manja sekali, Hem?" tanya Xiao Zhan
"Hanya ingin kau saja"
"Baiklah. Aku akan minta maid saja. Kau sangat manja jika sakit begini"
"Zhan, yang kubutuhkan dirimu. Itu saja sudah cukup"
"Tapi kau butuh makan. Aku akan minta maid"
"Jangan lama"
"Hanya menghubungi mereka. Aku akan tetap disini" kata Xiao Zhan

Setelah menunggu lama maid datang dengan membawa 2 porsi makanan dan banyak lauk. Xiao Zhan segera menyantap makanan tersebut. Wang Yibo juga sama. Mereka makan hingga makanan yang di depan mereka habis.

Lusa berikutnya Wang Yibo sudah mulai bekerja kembali. Xiao Zhoucheng yang sering datang melihat Xiao Zhan bersama anaknya dan Bai Yueyin. Entah mengapa, Xiao Zhoucheng tetap tidak bisa tenang meninggalkan Xiao Zhan hanya dengan Sun Anke atau maid di rumah Wang Yibo tapi untuk hari ini Zhoucheng hanya dirumah saja. Ia lelah karena kerja dan harus menemani Jingyi bermain. Bagaimanapun, ia butuh istirahat di rumah. Tanpa berpergian kemanapun.

"Apa ini" pekik Zhoucheng saat sedang bermain dengan Jingyi di rumahnya sendiri
"Ada apa nyonya?" tanya Bai Yueyin kaget dengan suara nyaring Zhoucheng
"Lihat berita ini. Ouyang Nana mengatakan jika menjalin hubungan dengan Yibo"
"Apa... Tuan muda Zhan sudah mendengarnya?"
"Aku khawatirnya ia sudah mendengarnya. Selama di rumah ia selalu membuka berita di media sosial"
"Nyonya, anda bawa saja tuan Zhan kemari" kata Bai Yueyin
"Ide yang bagus A-Yin. Besok aku akan menjemputnya dengan Kuan Ge"

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang