25 : I'll Prove It

219 19 2
                                    

Sakura pun terlihat tidak fokus dengan peralatan di depannya. Seorang perawat yang melihat Sakura bertingkah aneh itu hanya bingung. Tidak biasanya Sakura bertingkah seperti ini.

"Anu, Sakura-sensei..."

"..."

"Sakura-sensei!" Panggil perawat tersebut.

Sakura pun baru tersadar, dan karena kaget, dia tidak sengaja menjatuhkan alat-alat medis yang sedang di rapikannya.

"Ah..maafkan aku!"

"Tidak apa-apa sensei. Kau terlihat tidak baik-baik saja. Apa ada sesuatu?" Tanya perawat itu.

Sakura menggeleng. "Aku sedang banyak pikiran saja." Kata Sakura seraya tertawa kecil.

"Tidak bisa begini!"

Perawat itu pun merebut alat-alat medis yang Sakura pegang.

"Sensei istirahat saja. Aku yang akan bereskan semua ini."

"Tapi..."

"Tidak! Sensei harus istirahat! Kalau sensei banyak pikiran begini, bagaimana operasi nanti sore?!"

"..."

"Jadi, sensei tenangkan pikiran dulu saja. Aku tidak masalah kok membereskan ini." Kata perawat itu seraya tersenyum.

Sakura pun menghela nafas lega. "Hm, baiklah. Maafkan aku dan terimakasih banyak."

Sakura pun berjalan menuju vending machine dan membeli sekaleng kopi. Sakura masih memikirkan perkataan Sasuke kemarin.

"Karena aku suka padamu."

Kalimat itu terngiang-ngiang di otak Sakura. Sakura merasa senang di satu sisi, tapi dia juga takut kalau akan merasa patah hati lagi seperti dulu. Dia takut Sasuke tidak serius dengan perasaannya.

"Sensei!"

Sakura pun menoleh ke seorang perawat yang berjalan mendekatinya.

"Ada apa?" Tanya Sakura.

"Ada seorang pria yang mencarimu."

Sakura terlihat bingung. "Hm? Siapa?" Tanya Sakura bingung.

Perawat itu menggeleng. "Tapi, dia sangat tampan lho, sensei." Bisik perawat itu sambil tertawa kecil.

Sakura pun terdiam sejenak. "Dimana dia sekarang?" Tanya Sakura pelan.

Perawat itu menuntun Sakura untuk bertemu dengan pria yang mencarinya itu. Detak jantung Sakura berdegup kencang selama perjalanan, dan wajahnya memerah.

Benar dugaannya. Pria yang mencarinya itu adalah Sasuke, yang saat ini sedang duduk menunggu di ruang tunggu.

Menyadari kedatangan Sakura, Sasuke langsung berdiri dan memberikan senyuman tipis yang membuat jantung Sakura berdegup semakin kencang.

Sasuke berjalan mendekati Sakura. Sakura baru menyadari bahwa Sasuke terlihat membawa seikat bunga baby's breath.

"Ke...kenapa kau kemari?" Tanya Sakura gugup.

Sasuke pun memberikan bunga tersebut pada Sakura. Sakura terdiam dengan wajah yang memerah. Disatu sisi, perawat yang mengantar Sakura tadi juga menyaksikan itu dan tersenyum senang, seolah sedang menonton drama romantis secara live.

"Kenapa kau begini?!" Tanya Sakura gugup.

"Hn, kenapa kau bertanya? Bukannya kau sudah tau maksudku?" Kata Sasuke santai.

"Kau tidak akan mengambil bunga ini?"

Perawat yang masih disana berbisik pada Sakura, "Sensei, ayo ambil."

Spring of Darkness LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang