Eight.

376 140 15
                                    


08. She's dangerous girl?



.
.

"Lo tau?"

Dengan bangga nya ia berkata. "Jelas! Cia gitu loh. Sekalipun itu private, Cia pasti tau!"

Keduanya terdiam sesat. Claira menatap penuh curiga pada Gracia yang tengah tersenyum manis tapi terkesan misterius. Ia tanpa sengaja melihat tali kalung yang ada di dalam leher nya. Dengan cepat ia mengambil kalung itu hingga lepas dari nya.

Gracia terkejut akan tindakan nya. Tepat saat Claira ingin membuka isi dari kalung nya ia langsung mengambil nya. Menatap tajam pada gadis yang lancang mengambil milik nya.

"Lo keterlaluan Claira." Desis nya sambil memajukan wajahnya menghunus mata itu.

Tak berselang lama. Gracia kembali tersenyum manis seolah perkataan juga tindakan tadi tidak ada di dalam kedua nya. Ia menarik tangan Claira ke dalam kelas dengan wajah riang nya.

Berbeda dengan Claira. Ia tersenyum miring saat mengetahui sifat asli gadis itu. Di luar dugaan nya, ternyata ia begitu, berbahaya.

"She's dangerous girl? Ahk, sepertinya akan ada hal menarik kedepannya." batin nya dengan wajah datar namun matanya tetap menatap selidik pada Gracia yang kini tengah asik duduk di sebelah nya sambil memainkan ponsel.

Tak lama datang lah guru, semua teman nya di kelas langsung kembali ke tempat semula, dan pembelajaran pun baru di mulai.

Namun, saat pembelajaran materi di sampaikan terdengar suara dari speaker begitu menggema di sekolah nya dengan informasi yang membuat semuanya bersorak senang.

"SELAMAT SIANG MURID KU. DIBERITAHUKAN UNTUK SEMUA GURU SEGERA KE RUANGAN, KAMI AKAN MELAKUKAN RAPAT. "

"DAN SELAMA SISA JAM RAPAT, PARA MURID TIDAK BELAJAR. DAN DI MOHON UNTUK TIDAK BERISIK MAUPUN KELUAR KELAS. SEKIAN, TERIMAKASIH."

Setelah mendengar informasi tersebut. Satu sekolah berteriak heboh, ada yang sampai sujud syukur karena hari ini kebetulan ulangan mtk, ada juga yang heboh keliling di kelas dengan suara cempreng nya. Dan hanya sedikit orang yang tetap tenang sambil membaca buku materi. Claira termasuk bagian orang tenang itu.

Saat teman baru nya, Gracia asik berbincang dengan teman lain nya. Terdapat notif dari seseorang membuat wajah nya berubah datar sekilas lalu kembali tersenyum manis.

"Kemana?" Baru saja ia berdiri, ia langsung di tahan oleh Claira dengan tatapan curiga.

Dengan tenang ia berkata. "Cia ke toilet dulu ya. Mau ikut?" Claira menggeleng sebagai jawaban.

Lepas dari itu, Gracia langsung pergi keluar kelas nya. Tanpa di sadar, Claira menempelkan mikrofon mini yang nyaris tak terlihat di bagian bawah rok Gracia. Ia menempelkan nya saat menahan gadis itu.

Claira langsung saja memasang earphone nya. Terdengar suara langkah kaki yang begitu cepat. Lalu tiba-tiba terhenti, dan dilanjutkan dengan dua orang yang sedang berbincang.

"Lo serius mau melakukan nya? Itu sangat beresiko. Dan bisa jadi lo ataupun mangsa kita mati."

"Gue yakin. Itu satu - satunya cara menghukum nya." Itu suara Gracia.

"Kalau ada yang curiga gimana? Lo gak takut apa?"

"Ada. Claira mulai curiga. Dan sepertinya dia mendengar pembicaraan kita."

Bad GeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang