Aku terbangun dengan posisi duduk di lantai ternyata aku gak sadar terlalu banyak menangis membuatku ketiduran dengan cara seperti ini.
Aku harus menemui Arga lagi untuk membicarakan ini, aku gak akan biarin Arga buang aku gitu aja dia harus tanggung jawab buat apa yang dia lakuin ke aku.
"Kamu beneran hadir disini?" Aku mengelus perutku
"Maaf kamu hadir dengan cara yang tidak baik, tapi kamu tenang aku gak akan sakitin kamu" sambil aku terus berbicara sendiri dengan mengelus perutku
*****
Sudah lima kali aku menumui Arga, selama itu juga Arga gamau tanggung jawab yang ada dia malah mengusirku setelah aku nekat datang kerumahnya bahkan dia juga dengan kasar mendorong dan penamparku untuk menjauh dari rumahnya setelah dia teriak menyebutku jalang.
Aku hanya bisa menangis dengan keadaan seperti orang linglung untuk pulang kerumahku, aku bingung harus bagaimana ini.
"Assalamualaikum" aku membuka pintu rumahku setelah aku melihat orang tuaku ada diruang tamu aku terlihat mereka memandangku dengan ekspresi marah
Plakk
"Saya gak pernah ajarin kamu buat jual diri Dara" suara papah dengan menamparku keras hingga membuat wajahku menoleh kesamping dan aku merasakan sudut bibirku sobek
"Pah, Dar.."
"Apa kamu mau bilang apa? Saya bener-bener kecewa sama kamu bisa-bisanya kamu mencoreng nama keluarga, astaga dimana otakmu Dara" sambil papah melemparkan test pack ke wajahku
Deg
"Kenapa kamu kaget saya bisa dapet itu"
"Mamahmu yang memberikannya saat dia membersihkan kamarmu"
"Pah" aku mendekati papah tapi papah malah memundurkan langkahnya dan aku melihat mamah yang duduk di sofa sambil menangis
"Mah" aku melangkahkan kaki ke mamah dan duduk di depannya
"Kenapa sayang, kenapa lakuin ini apa didikan mamah kurang untukmu sampai kamu sejauh ini" ucap mamah sambil menangis
"Gak mah, Dara minta maaf udah buat kecewa, Dara.."
"Siapa laki-lakinya sayang" tanya mamah memegang bahuku
"Cepat katanya Dara, siapa laki-laki brengsek yang telah menghamilimu?" Teriak papah aku hanya bisa diam sambil menunduk tak berani menjawab
"Katakan sayang siapa yang melakukan ini, biar kita bisa minta tanggung jawabnya" ucap mamah dengan memegang tanganku
"D..dia ga..mau mau tang..gung jawab mah, d..dia menyuruhku untuk me..nggugurkan nya" ucapku dengan terbata
"Astaga Dara dosa apa saya mempunyai anak sepertimu, cepat tunjukan wajah lelakinya biar saya sendiri yang seret dia kemari agar menikahimu" teriak papah
"Pah, jangan bilang begitu Dara anak kita" ucap mamah menenangkan papah
"Pah, Dara mau besarkan anak ini sendiri, dia gamau menikahi Dara" jawabku pada papah
"Dengan tidak menikah begitu?" Ucap papah dan aku hanya bisa menggangguk
"Angkat kaki kamu dari sini saya tidak punya anak yang bikin malu keluarga" seret papah menuju keluar rumah
"Pah ini sudah malam, Dara anak kita satu-satunya" cegah mamah menahan tangan papah
"Saya memang bukan orang Indo, tapi saya gak suka anak dengan pergaulan dia yang kelewatan sampai membuatnya hamil"
"Tapi tetep Dara anak kita pah, ini sudah malam"
"Saya gak perduli, kamu keluar dari rumah ini dan kamu kira gampang membesarkan anak seorang diri jangan pernah kamu injakan kaki kesini kalo kamu tidak membawa lelaki brengsek itu untuk menikahimu" sambil papah mendorongku keluar rumah dan mengunci pintunya
"Pah Dara mohon, maafin Dara pah" ucapku dengan mengetuk pintunya
"Mah, buka pintunya Dara minta maaf Dara mau masuk kerumah mah"
Aku hanya bisa menangis di depan pintu, dan gak lama pintu terbuka kulihat papah keluar
"Pah" segera ku berdiri dan menghampiri papah
"Nih baju mu pergi kamu dari sini saya gak mau lihat kamu lagi " sambil papah membanting pintu
"Pah, Dara minta maaf ijinin Dara masuk pah, Dara gamau pergi dari sini"
Tapi papah sama sekali tidak membukaan pintu untukku, aku harus kemana sekarang sudah larut malam mau tinggal dimana aku, aku hanya menyesali semua perbuatanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Imagined (FreenBecky)
AcakMencintai secara normal, cinta yang ku anggap sempurna berharap dia orang yang tepat tapi semua impian berakhir karna dia mengahamili seorang wanita. Bahkan sekarang aku malah jatuh cinta dengan wanita yang menjadi selingkuhan pacarku ini gila bahka...