Tiga bulan kemudian...
Di ruangan megah sosok gadis tengah duduk di tempat duduknya membelakangi salah satu orang kepercayaannnya yang menunduk kearahnya
Mata gadis itu menatap bawah di mana kolam renang yang mewah itu
"bagaimana?" tanya gadis itu
"buktinya sudah lengkap nona"
"bagus" pujinya, "lalu bagaimana dengan mereka semua?"
"sangat menderita nona"
"apakah ini salah?"
"sedikit salah, namun itu juga cara terbaik"
"plinplan, salah tapi terbaik" kekehan gadis itu
"lalu bagaimana lanjutanya nona?"
"mainkan ini terlebih dahulu, aku ingin lihat apakah ada perubahan"
"baik nona"
"mafia itu?"
"masih sulit nona"
"aish! Kalian selalu saja ! Sudah tiga bulan aku menyuruh kalian namun masih tidak ada hasil!"
"bagaimana jika kita menjebaknya nona?"
"ha?, cara apa lagi ini?"
"mainkan taktik nya nona, setelah itu nona akan tahu semua nya"
"baik, lakukan saja"
"baik nona, tapi nona-"
"ada apa?"
"anda harus membongkar penyamaran anda terlebih dahulu!"
"apakah harus?"
"sangat harus, jika tidak akan sangat kesulitan nona"
"baiklah"
"kapan nona akan membongkar semuannya?"
"cepat atau lambat!"
"baiklah, nona"
Dilain tempat...
Sudah tiga bulan setelah kepergian sabrina,
Kepergian sabrina ternyata membawa banyak perubahanDavin menjadi lebih dingin dan tak ingin disentuh oleh siapapum
Karina jadi bersikap dingin walaupun bersama suci, suci menganggap ini bukanlah karina namun kesedihannya lah yang menjalani kehidupan karina, bahkan ibu karina juga bingung dengan perubahan total sikap anaknya itu.
Alkano dkk tetap bersama, namun nicholas dan arthur tak terlalu suka dengan sikap alkano, mereka sadar, alkano kini berbeda, menjadi sosok yang egois.
Dan erga?
Mereka semua tak tahu dimana erga, namun ke ajaiban muncul ketika erga kembali masuk lagi hari ini, dengan wajah lesuNaura masih tetap bersekolah, namun dia selalu tersenyum tanpa henti, dia sangat puas atas keberhasilannya
Erga melewati meja mereka, namun mulut alkano sangat gatal dan akhirnya sedikit menyindir erga yang lewat, "yang cinta bela belain keluar dari geng, eh malah meninggal tokoh ceweknya" sindir alkano namun tak berhasil memancing amarah erga, buktinya dia tetap melanjutkan jalannya
"dasar gak nyadar!" sindirnya lagi saat erga sudah pergi
"gue gak suka cara lo no!, lo itu kayak ngeremehin adek gw" ucap arthur
"kenapa gak suka?, lo lihat deh adek lo udah meninggal aja masih bisa buat gw sengsara!"
"no!!" bentak alan tak suka
"kenapa? Gak suka? Siapa lo?"
"gue kecewa sama lo no!" marah arthur
"kenapa ? Karena sabrina? Dia udah meninggal lupain aja sih!" ucap alkano tanpa sadar memicu amarah dari nicholas dan arthur
Tanpa babibu, nicholas bangkit dari duduknya dan menghampiri tempat duduk alkano, alkano diam karena dia belum tahu apa yang ingin nicholas lakukan, namun dia membulatkan mata sempurna saat nicholas menarik kerahnya, yang terpaksa alkano harus berdiri berhadapan dengan nicholas
Naura yang ada disitu pun hanya diam, rencana dia sudah berhasil, hamanya kiti sudah tiada
"maksud lo apa ha!" bentak nicholas yang tak terima akan ucapan alkano, alan dan arthur pun dengan cepat melerai pertengkaran sengit itu, namun nihil...
Cengkraman nicholas sangat kuat, "kenapa? Belain adek lo yang gak berguna itu?" ucap alkano sedikit ketus
"kalau iya kenapa ha!?" tanya nicholas dengan nada membentak
"haha, lucu tahu, abang yang udah jadi iblis untuk adeknya sendiri sekarang mau berubah jadi malaikatnya!"cibir alkano yang masih tetap tersenyum remeh
"gue emang iblis! Tapi gak lebih rendah dari lo!" marah nicholas alkano yang mendengar itu pun langsung menatap tajam nicholas, "kenapa? Gak terima?" ejek nicholas dengan nada ketus
"maksud lo apa ha?" bentak alkano
"lo tahu maksud gue! Lo cowok yang gak berguna juga kayak gue! Bahkan status lo lebih rendah dari gue, lo selalu di kejar kejar adek gue, lo gak suka sama dia tapi lo gak mau adek gue lepas dari lo! Benar?" tanya nicholas dengan nada ketus, "lo selalu bersikap ke adek gue seolah olah adek gue itu hama!!" bentaknya
"iyakan? Buktinya lama kelamaan gue kasih hati malah jadi racun sendiri!"
"alkano!!" bentak alan
"kenapa? Gue salah ngomong?"
"lo salah ngomong no! Lo pikirin! Seberapa baik dulu hubungan lo sama sabrina! Setelah lo ketemu naura lo jadi egois!"
"lo ngapain nyalahin cewek gue hah!!"
"pacaran karena obsesi aja belagu!" ejek arthur, "mikir no! Lo yang buat adek gue berubah!"
"lo juga bangsat!!" bentak alkano membuat mereka terdiam, "kenapa diam? Kalian juga alasan sabrina berubah! Terus kenapa kalian nyalahin gue doang? Ngaca lo pada! lo pada juga sama! Jangan seakan akan gue doang yang salah disini!"
"iya kita semua tahu kok, dan kita ngerasa bersalah, terus lo?" tanya nicholas dengan nada ketus
"rasa bersalah lo telat!"
"walaupun telat gue dan yang lain ada perubahan, lo? Lo masih belain tuh jalang!" bentak nicholas
"bangsat!! Yang jalang itu adek lo! Sabrina yang jal-" belum selesai mengucapkannya alkano sudah mendapatkan bogeman mentah, dan sipelaku adalah davin, "LO!!"
"bangun lo! Kalau lo gak bangun siapa yang mau nyelamatin jalang murahan kayak dia!?" bentak davin sambil menunjuk ke naura, naura yang ditunjuk pun menunduk karena seluruh orang yang ada di kantin menatapnya jijik
Ya kini malah semua orang tak suka dengan sikap naura, setelah mereka pikir pikir, yang membuat sabrina berubah adalah naura, jadi titik kesalahannya disini ada pada naura.
"a-aku bukan ja-jalang hiks" tangis naura
"air mata lo gak guna buat gue!" sarkas davin dan pergi meninggalkan kantin dengan aura seramnya
"gue keluar dari scorpion!" ucap nicholas dan kemudian pergi dari kantin
"gue juga" ucap arthur dan kemudian ikut menyusul nicholas
"setelah gue pikir pikir, erga gak salah, kita yang salah, ternyata yang gak cocok di geng scorpion itu lo bukan erga maupun yang lain!" ucap alan dengan senyum kecutnya, "gur keluar, gue harap lo nyesel" ucap alan kemudian melenggang pergi
Namun tanpa mereka sadari, semua itu tak luput dari penglihatan seseorang yang memakai hoddie hitam, masker hitam dan kaca mata hitam
Sosok itu ingin pergi namun tak sengaja menyenggol seseorang, dia karina.
Karina pun kaget ketika ada seseorang yang menyenggolnya, "maaf kak" ucap karina
Sosok itu hanya mengangguk kemudian melenggang pergi, membuat suci dan karina heran
" kayak kenal " gumam karina
Suci yang mendengar itupun langsung menatap punggung sosok itu, " perasaan lo doang mungkin" ucap suci dan karina hanya mengangguk, "yuk, kekantin" ucap suci dan karina hanya mengangguk....
###
Maaf bagian part ini di hapus untuk
Kepentingan penerbitan
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI BAD GIRL (TERBIT)
Dla nastolatkówPenting : agar readers tidak kecewa nantinya, author kasih tahu kalau beberapa part dihapus untuk kepentingan penerbitan. Masih tetep baca, jangan nyalahin author kalau kecewa. ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~• "Jangan berani loh nyentuh dia, kalau eng...