"kenapa kau kembali?" Tanya Jimin dengan delik tajam yang menatap kearah sosok pria yang jauh lebih muda darinya, tengah menatapnya dengan senyuman usil
"Ayah...aku merindukanmu, apakah kau tidak merindukan aku sama sekali? Itu begitu kejam"
Mendengarnya membuat Jimin seketika terdiam, Ia hanya bisa menghela nafas kasarnya, memijat keningnya dengan frsutasi, sosok pria yang lebih muda darinya ini adalah anaknya, anak yang keluar dari rahimnya.
Auzora Devansha Oberon
Pria tampan hasil hubungannya dengan sang Kaisar
Jimin merupakan salah seorang permaisuri yang sangat sangat dicintai oleh sang kaisar. Jimin merupakan sosok pria yang memiliki keistimewaan yang hanya sedikit di miliki oleh pria-pria pada umumnya.
"Bukankah sudah ku katakan untuk tak pernah kembali ketempat ini? Kau tahu bukan? Butuh banyak upaya agar kau terbebas dari neraka ini?" Omel Jimin dengan kesal
Auzora hanya bisa menggaruk bagian belakang lehernya dengan gugup, menatap sosok pria kecil dihadapannya dengan canggung dan tertawa canggung, Ia tahu jika ayah kecilnya ini akan marah besar jika ia kembali, namun rasa rindu yang ia tahan selama 17 tahun sudah cukup untuk membuatnya tidak segera membakar habis seluruh kerajaan ini dan menculik ayah kecilnya.
"Aku sudah pergi kemana saja langit berada, Ayah... Namun semua itu tidak begitu penting jika kau tidak berada disana untuk melihatnya juga"
"Namamu adalah makna jika langit sangat luas, namun juga makna bahwa kau bebas, kau tak harus terikat denganku"
"Namun, Ayah... Kau adalah Ouranos yang memiliki arti langit aku adalah bulan di langit luas itu, yang dimana kau adalah langit itu sendiri" mendengarnya mengatakan hal itu membuat Jimin membeku, kilasan balik terjadi begitu saja membuatnya kembali mengingat hal-hal lalu
"Aku adalah bulan yang akan selalu membutuhkan sang langit, Ouranos kaulah langit untukku berpulang dan menetap"
Jimin tersenyum dan mendengus remeh
Kenangan yang begitu indah
"Baiklah... Menetap untuk beberapa saat lalu segera pergi dari sini"
Auzora menatap Jimin dengan pandangan sedih dan tak percaya, "Ayah... Kau benar-benar membuangku"
Jimin hanya diam dengan rasa lelah
Ia tidak membenci anaknya, bagaimana bisa ia membenci putranya sendiri? Disaat ialah alasan ia bertahan di tempat ini, dan tahta sialan ini.
Ia hanya tak ingin... Putranya menjadi sosok yang menyedihkan sama seperti sosok dirinya ataupun sosok yang tengah duduk di atas tahta tinggi itu.
Auzora pergi dari ruangan Jimin untuk kembali kekamarnya setelah menceritakam banyak hal, reputasinya begitu terkenal di setiap penjuru negara dan kota, ia dikenal sebagai Sang Langit Malam.
Sosok yang dikatakan begitu dingin dan penuh rahasia layaknya malam, dan juga sosok yang melihat jauh didalam lubuk hati seseorang dan kegelapan seseorang layakmya sang Langit.
Namun mereka tidak akan pernah menyadari jika Sang Langit Malam akan selalu membutuhkan cahaya dan tempat berpulangnya, Ia bercerita dengan begitu semangat dan penuh bangga kepada Jimin bahwa ia telah berhasil membuat namamya dengan caranya sendiri, seperti keinginan yang pernah Jimin katakan padanya
"Ayah... Aku telah menjadi Langit itu, bergerak dengan bebas namun masih memberikan harapan pada banyak orang, menatap setiap kegelapan mereka namun masih memberikan rasa nyaman pada mereka, Ayah... Apakah aku sudah membuatmu bangga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Auzora (Oneshoot) || Kookmin
Historical Fiction|Kookmin| _______________________ Ia disebutkan sebagai sang langit malam, pangeran yang bebas dan memiliki pengetahuan yang dalam. Ia menjadi saksi kekejaman dan kebaikan manusia, layaknya langit yang selalu mengawasi dan menyimpan banyak rahasia...