part 8 - Surrender
"kepada bintang langit yang sedang berjatuhan itu" jawab Lisa masih memejamkan mata.
_____________________Hal ini membuat Zachary mengernyit penasaran, karna ia tidak pernah mendengar sebuah cerita atau kepercayaan seperti itu. "kenapa kau harus?"
Lisa pun membuka matanya, dan menatap Zachary yang masih bingung dengan maksudnya. "saya hanya mempercayainya"
Ia dengan cepat menunjuk beberapa bintang jatuh yang bertebaran dilangit. "bila anda melihat sebuah bintang jatuh seperti itu, anda harus memberikan permohonan. Lalu suatu saat, bintang itu akan pergi untuk mewujudkannya"
"dari mana kau mengetahui hal itu?" tanya sang Duke dengan tatapan bertanya, Lisa yang mendengar itu bingung untuk menjawab.
Pasalnya perkataan itu Lisa dapatkan dari ibunya dulu, lalu Lisa pun tersenyum kecil membalas perkataan Zachary. "saya pernah mendengarnya di suatu tempat"
Mengingat keluarga yang ia rindukan kembali, membuat mata Elisa mulai memanas. Hah, ia tau dirinya tidak boleh begini. Dan Lisa harus menghentikan, sebelum air matanya keluar lalu terlihat oleh Zachary.
"kuncinya hanya satu, anda harus percaya" jawab Lisa lalu beralih tatap pada bintang di langit.
Dan Zachary membalas senyuman manis dari Lisa, dengan gerakan yang sama. Pria itu menutup mata dan mengucapkan permintaannya sesuai dengan perlakuan Lisa tadi, dan Lisa hanya tersenyum sembari menatap langit. Ia benar-benar berhasil mengalihkan pembicaraan, Zachary juga tidak menyadarinya.
Namun suara serak basah sang Duke mulai terdengar halus di telinga Lisa. "apa yang kau minta, Lady?"
"saya tidak bisa mengatakannya, your grace. Karna ini rahasia saya dan bintang" kata Lisa dengan senyumannya yang mengembang lebar menatap sang Duke.
Lisa pun berjalan pergi menuju ke arah taman belakang mansion, tempat favoritnya itu. Terdapat bangku taman disana, dan tanpa ragu Lisa mendudukinya meskipun terasa dingin. Sang Duke pun ikut duduk disamping Lisa, sembari menatap wajah gadis itu.
"Lady, bisakah aku bertanya padamu?" kata Zachary yang memecah keheningan di malam itu.
Lisa yang berada disebelahnya terdiam sesaat lalu menyetujuinya. "silahkan, your grace"
"kenapa kau terus berbicara formal padaku? Bukankah ini pertemuan kita yang ketiga?" tanya Zachary lembut.
Elisa yang mendengar itu sedikit menundukkan pandangan, seperti berpikir. Ia harus mempertimbangkan jawabannya, karna tidak mungkin dirinya berkata bahwa Lisa ingin menjaga jarak.
Dalam segi tata krama kerajaan, pertemuan yang sudah lebih dari 2x memang diperbolehkan berbicara secara informal sebagai bentuk pendekatan. Bahkan di novelnya, saat Celine melamar Zachary ia tetap menggunakan bahasa formal. Tapi, Lisa tidak akan menerapkan itu pada Zachary.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celine Celeste: The Spring Flower
Romance[FOLLOW SEBELUM BACA] [TRANSMIGRASI-HISTORICAL STORY] Elisa Ariadne adalah seorang novelist dengan sebuah karya yang sangat terkenal, tapi sayangnya novel yang menjadi pintu kesuksesannya itu berakhir dengan tragis. Kisah seorang perempuan yang ter...