☕︎☕︎☕︎
Hari demi hari terus Jeno dan juga Mark lalui, sejauh ini tidak ada masalah yang mendatangi mereka. Justru semakin lama mereka berdua tampak dekat dan hubungan mereka jauh lebih dekat dari sebelumnya.
Jeno juga sekarang sudah mau mulai belajar memasak, bahkan memasakkan masakan untuk Mark. Mark terlihat sangat senang melihat perubahan Jeno yang sekarang ini. Bahkan Jeno sengaja mengambil jam kuliah siang hanya untuk memasakkan Mark dan sarapan bersama dengan Mark.
Jeno benar benar berubah drastis semenjak kerampokan di hari itu.
"Kau sedang apa?" tanya Jeno saat melihat Mark tengah melakukan sesuatu di dapur.
"Mark sedang menyiapkan sarapan, Jeno. Jeno kelelahan karena bergadang semalaman, Mark tidak tahu Jeno habis melakukan apa. Tapi kali ini biarkan Mark yang memasak ndee??" tutur Mark sembari kembali fokus memasak.
"Baiklah, terima kasih.." ucap Jeno dengan senyumannya itu.
"Mark tidak membutuhkan ucapan itu, Jeno. Cukup Jeno selalu bersama dengan Mark, Mark akan senang!!" ucap Mark sembari fokus dengan masakannya.
"Yaya terserah kau saja.."
..
Setelah selesai sarapan dan mandi, kini Mark dan Jeno masuk ke kamarnya masing masing. Sejauh ini Mark masih menunggu, Jeno menyuruhnya kembali ke kamar mereka yang di lantai atas. Namun Mark tidak kunjung juga mendapati Jeno yang menyuruhnya.
"Hah.. Kenapa setiap Mark tersenyum sembari menatapku, jantungku selalu berdetak begitu cepat sekali?.. Pertanda apa ini?" monolog Jeno sembari menatap langit langit kamarnya. Iya, dia kini sedang merebahkan tubuhnya di kasur yang berada di kamar miliknya itu.
"Aku juga selalu merasa tidak tenang akhir akhir ini, aku mengkhawatirkan Mark yang tidur sendiri di kamar bawah. Apa aku harus menyuruhnya pindah tidur bersama denganku?.. Tapi aku belum terbiasa. Aku harus membiasakannya?" Jeno kembali bermonolog setelah beberapa menit ia terdiam.
"Tapi—"
Tok. Tok. Tok.
"Jeno, paket Jeno sudah sampai! Mark taruh di luar nde???" Teriak Mark agak pelan dari luar kamar Jeno.
"Hey tunggu!!" ujar Jeno.
Jeno pun segera bangun dari tidurannya lalu membuka pintu kamarnya, mendapati Mark yang memegang sebuah paket, dan itu milik Jeno.
"Ada apa?" tanya Mark heran.
"Eum.. Sebenarnya, aku sangat canggung untuk mengatakan hal ini.. Tapi, kau mau tidak?.. Jika kamarmu pindah ke kamarku. Kita tidur berdua, lagipula.. Kita sudah menikah bukan? Tidak ada salahnya.." Jeno mengatakan hal itu sembari memainkan dua jari telunjuk miliknya.
"Jeno ingin Mark memindahkan semua barang Mark ke kamar Jeno?.." tanya Mark sekali lagi untuk memastikan.
"Iya, dan.. Tidak apa bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Idiot Husband | MarkNo 1/2
FanfictionDemi apapun, tolong maafkan ketidaksempurnaan Mark yang membuat semua orang susah. !!! JUST FIKSI !!! [ MARK LEE X JENO LEE ] ⚠BXB, YAOI, BL, MARKNO! ⚠tidak di sarankan untuk homophobic ⚠ MARK DOM, JENO SUB. ⚠ FRONTAL ⚠ Angst sedikit. ✅semi bak...