Chapter 04

2.2K 218 13
                                    


.
.
.

"Kalau begitu, nenek ingin melihat Song Yi," nenek Xiao ikut menyusul Yibo dan Song Yi.

Xiao Zhan berjalan cepat menuju kebun belakang rumah. Xiao Zhan menumpahkan segala pedih di dadanya.

"Kenapa menangis sendirian di sini? Oh, mersa bersalah? Atau harapan mu menyingkirkan Song Yi tidak terlaksana," Xiao Zhan tidak perlu berbalik untuk melihat Siapa yang berbicara. Memang nya Siapa lagi yang begitu membenci nya.

"Bersyukurlah karena ingatan jie tentang mu hilang. Ia tersenyum kepada mu alih-alih membunuh mu. Tetapi, masih ada aku ketika ia tidak bisa menyakiti mu, bukan? Mulai hari ini, tidur lah di kamar pembantu. Satu hal yang perlu kau ketahui bahwa, kau bukan hanya menyakiti Song Yi tapi juga menyingkirkan bayi nya," saat Song Yi melakukan percobaan bunuh diri, ternyata ia sedang mengandung dan karena kejadian tersebut, Song Yi terpaksa harus kehilangan bayi nya.

Sekali lagi, sebuah fakta memukul ego dan nuraninya. Karena cintanya yang egois, bayi tidak berdosa harus menjadi korban.

Mengucapkan kata maaf tidak akan mengubah apapun. Terlalu banyak berpikir sampai ia tidak menyadari Yibo telah pergi dari sana. 

.
.
.

"Kapan sehun akan menjemput ku?" Song Yi masih menganggap bahwa suaminya itu baik meskipun ia tahu Sehun tidak mencintai nya.

"Jie, bisakah kau tidak mengingat nya lagi? Pria mu itu telah berselingkuh bahkan tidak menyadari bahwa kau sedang hamil saat itu. Dia justru berkhianat dibelakang mu," Yibo benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran song Yi. Kakak nya dikhianati tapi tetap saja menerima pria brengsek itu. 

"Sebelum kau menjemput kakak, sehun selalu menjenguk kakak dan memohon maaf. Bahwa, dia tidak akan melakukan nya lagi. Sehun telah berjanji Yibo. Apa salahnya jika kakak memberikan nya satu kesempatan lagi?" Song Yi ingin memperbaiki rumah tangga nya, memberikan kesempatan sekali lagi kepada sehun suaminya. Ia masih sangat ia cintai pria tersebut.

"Terserah mu. Tetapi, jika sampai bajingan itu menyakiti mu lagi maka, jie harus setuju berpisah dengan nya," Song Yi mengganguk menyetujui permintaan adiknya.

"Bolehkah kami tinggal di sini?" Song Yi hanya ingin tinggal bersama keluarga nya.

Yibo mengangguk setuju. Ia ingin tahu sejauh mana pelacur itu dan Sehun bermain."Akan tetapi, katakan kepada suami mu itu untuk menjaga sikap di rumahku. Karena aku sudah kehilangan rasa hormat ku kepadanya,"dulu Yibo tidak menyetujui pernikahan paksa ini, namun melihat Sehun yang begitu tulus menyayangi song Yi, terpaksa dia menyetujui.

Xiao Zhan memindahkan barang-barang nya ke kamar belakang khusus kamar pembantu. Meski begitu, Xiao Zhan sudah sangat bersyukur karena dengan demikian ia bisa bekerja di rumah itu sambil menebus kesalahannya.

"Baby, maaf ya?" Xiao Zhan mengelus perut datar nya menggumam kan kata maaf entah untuk banyak hal.

Sehun berjalan melewati Yibo yang baru saja keluar dari kamar Song Yi," aku menyayangi kakak ku jadi, aku memberikan mu kesempatan. Jika kau berani menyakiti nya lagi maka, aku tidak akan segan kepada mu." Pria Wang itu melewati Sehun sambil menyenggol bahu, membuat pria berdarah Korea tersebut melangkah mundur.

Sehun menatap tajam adik iparnya," dengan kembali nya song yi, aku punya kesempatan untuk merebut milikku kembali," tidak ada yang instan di dunia ini termasuk kebiasaannya yang tidak muda diubah secepat itu. 

Cinta nya kini berubah menjadi obsesi.

Setelah menata ulang kamar nya, Xiao Zhan duduk sejenak karena terlalu kelelahan. Apalagi pekerjaannya sekarang adalah sebagai seorang pembantu. Pasti akan sangat melelahkan. Wang yibo bahkan tidak memikirkan sedikit pun keadaan nya dan benar-benar menjadikannya sebagai pembantu.

"Aku lupa---Astaga," Xiao Zhan keluar dari kamar bertepatan dengan suaminya yang turun dari tangga," mau kemana?"

Xiao Zhan meremat jari-jari nya, tidak tahu alasan apa yang harus ia berikan. Karena apapun yang keluar dari mulutnya, suaminya tidak akan percaya.

"Aku.. ingin keluar sebentar, tetapi aku akan cepat kembali," meskipun takut, Xiao Zhan memberanikan diri untuk menjawab.

"Uang yang aku berikan kurang cukup? Kebutuhan mu tidak terpenuhi hingga kau ingin kembali ke bar itu lagi?" dan benar saja, apa yang baru saja ia pikir kan. Bahwa, percuma memberi tahu karena bagi Yibo,  Xiao Zhan hanyalah seonggok sampah.

"Bisakah satu hari saja kau menyebutkan nama ku?" Xiao Zhan sangat ingin Yibo menyebut namanya tanpa kata jalang, sampah dan pelacur.  Satu hari saja meskipun mungkin untuk yang terakhir kalinya.

"Nama itu tidak cocok dengan karakter mu jadi akan lebih baik jika kau lupakan saja nama mu," sekali lagi harapannya harus ia kubur dalam-dalam. Xiao Zhan sudah tahu keinginan nya tidak akan terkabul tetapi, tetap saja ia ingin di pandang baik oleh suaminya.

Xiao Zhan menggunakan celana panjang hitam dan switer hitam karena diluar cuacanya sangat dingin.

Xiao Zhan merasakan keram perut jadi ia memilih untuk pemeriksaan untuk melihat keadaan Janin nya.

Xiao Zhan mendengar penjelasan dokter tentang apa saja penyebab perut keram apalagi dalam keadaan mengandung, itu sangat berbahaya. 

"Maaf tapi saya ingin bertanya. Apakah anda mengalami kekerasan? Sebab saya melihat kebiruan di sekitar pinggang anda, juga kondisi psikologis anda kurang baik. Hal itu akan berakibat buruk untuk janin anda."

Xiao Zhan mengingatkannya. Satu minggu yang lalu, ia kena pukul dan di tendang karena tidak sengaja bertabrakan dengan Sehun. Karena hampir jatuh, Sehun menahan tubuhnya. Jika dilihat dari arah belakang, terlihat seolah sedang berciuman. Xiao Zhan sekali lagi melihat api cemburu dalam tatapan Yibo dan dia suka jika Yibo cemburu meskipun tubuhnya terluka. Ia terkekeh ketika mengingat hal itu. Membuat dokter mengerutkan keningnya sebab tak ada yang lucu dari cerita pasiennya.

.
.
.

Sore sampai malam, Xiao Zhan belum juga menampakkan wajahnya. Marah bercampur khawatir itu yang Yibo rasakan.

"Xiao Zhan dimana?" Tanya Songyi. Ia pria itu untuk melakukan sesuatu.

"Sampai jam begini, ia belum juga pulang," Wang yibo kali ini benar-benar marah bukan karena benci tapi khawatir.

"Breaking news," pembawa berita mengungkapkan penemuan mayat yang baru saja ditemukan. Ciri-ciri yang dideskripsikan sangat mirip dengan Xiao Zhan.  

"Dia? Itu pakaian nya," Wang yibo benar-benar tidak bisa tenang didalam rumah. Kali ini ia benar-benar khawatir.

Baru saja ia membuka pintu, kepala Xiao Zhan terlihat dibalik pintu. Melihat keadaan 'sang istri' baik-baik saja membuat Yibo tanpa sadar menarik pria itu kedalam pelukannya." Lain kali jangan membuat ku khawatir seperti ini lagi."

Untuk pertama kalinya, Wang yibo memeluknya sangat erat dan berbicara lembut kepada nya. Rasanya dia ingin menghentikan waktu saat ini juga. Xiao Zhan masih ingin merasakan betapa wangi dan kekarnya tubuh pemuda itu. Bolehkah Xiao Zhan berharap agar Yibo selalu seperti ini?

.
.
.

PDF ready

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PDF ready.
Price 45 k



**To Be Continued**

The Player (Ready Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang