[#] Herdian, who?

17 3 0
                                    

Sore ini Sonya kebetulan kebagian jadwal siaran di studio radio kampusnya, biasanya acara yang dibawain Sonya kalau sore itu segmen curhat dan request lagu dari pendengar radio kampus. Kayak sekarang ini, Sonya lagi bridging buat nyampein segmen curhat dengan naskah siaran yang udah disiapin sama tim script writer yang ternyata isinya cukup related dan menampar Sonya akan kenyataan yang sedang ia alami.

"Lo pernah gak sih, ngerasa udah baper sama seseorang tapi saat itu juga lo dijatuhin sama ekspektasi yang udah lo bangun buat bisa sampai ke tahap baper tadi?

kalau pernah, apa yang lo lakuin?wah ini sih jujur aja emang lagi jadi pertanyaan di pikiran gue, buat lo yang mau sharing jawaban kalian ke gue, bisa mulai isi question box yang udah diposting sama akun instagram radio kampus Ryth(F)m di et rhythm underscors fm ya. Sambil nunggu jawaban kalian, ngomongin soal dijatuhin sama ekspektasi gue jadi keinget deh sama kata-katanya kang Uan yang bilang indah terbang terlalu tinggi, takut jatuh, terlalu jauh ... beuh buat lo yang lagi diterbangin terlalu tinggi sama ekspektasi lo, dengerin nih katanya jangan Terlalu Tinggi dari Juicy Luicy."Sonya mengakhiri sesi pembuka dari siarannya sore itu dengan lancar dan mulus seperti biasa.

Kemudian dia meminum air mineral yang emang udah disediain di dalam studio sambil nunggu sesi pemutaran lagu selesai, dia sempet melamun sebentar karena terlalu ikut menghayati isi lagunya.

"Ya elah, Nya. Gak usah baper gitu kali, aneh gue liat muka lo murung begitu, bukan Sonya pisan!"kali ini tiba-tiba aja, Herdian yang merupakan kakak tingkat sekaligus seniornya di radio nyeletuk disela-sela lamunan Sonya selagi lagu masih terputar.

"Terus siapa kalo bukan Sonya?"Sonya yang sadar, iseng bertanya skeptis pada Herdian tapi ternyata dia gak kehabisan akal buat jawab.

"Kalo murung gitu jadi Sunyi, bukan Sonya. HAHAHAHAHAHA LUCU BANGET LAWAKAN GUA KAN?!"eh tiba-tiba dia ketawa-ketawa sendiri mana sambil dorong-dorong pundak Sonya dan ekspresi yang maksa banget nyuruh Sonya ikut ketawa padahal tanpa dipaksa juga dia udah ketawa meski gak sebrutal Herdian, karena emang humor Sonya itu receh banget apalagi kalo disatuin sama Herdian.

"Hahaha gila lo, Kang. Dapet aja lagi lawakannya, btw makasih loh perasaan gue sedikit lega karena ketawa."

"Woy lo berdua, siap-siap bentar lagi on air lagunya mau kelar!"

"Oke ibu produser, laksanakan!"jawab Herdian yang langsung ngibrit ke luar studio buat balik ke tempat mixing sound karena job desk dia adalah operator, meski gak jarang juga dia ngisi siaran sih.

Pokoknya sore itu, Sonya habisin waktu dia sampe jam 8 malam di dalam studio radio meskipun sebenernya jadwal siaran dia cuman sampe jam setengah 6 sore. Tapi karena Herdian yang selalu bertugas di hari yang sama dengan Sonya, membuat Sonya betah berlama-lama di sana hanya untuk sekedar mengobrol seru sambil makan kuaci di sofa studio. Lagian sebelum benar-benar jadi crew radio kampus, udah ada ultimatum dari para senior dan alumni kalau kita harus menganggap studio itu kayak rumah kedua.

"Ya nggak ampe lo nginep di sini juga dodol!"ujar Leo yang merupakan senior Sonya sekaligus teman seangkatan Herdian, dia waktu itu ngomel ke Kang Herdian karena nemuin dia lagi tidur nyenyak di dalam studio pagi-pagi saat dia ada piket buat bersihin studio.

"Ya gimana ya, studio lebih nyaman daripada rumah gue yang luas tapi sepi."

"Lah lo pikir ini studio kayak pasar gitu, rame?"

"analogi lo jelek banget, gak ke sana juga arahnya, nyet. Kalo di studio tuh gak luas dan sepinya bikin nyaman karena gue gak ngerasa sendiri soalnya banyak alat-alat teknis yang sering gue liat dan pakai udah kayak piaraan gue sendiri."

All About You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang