The Wedding Proposal

1.9K 261 22
                                    

Hinata baru kembali dari kediaman Kurenai-sensei saat larut, dirinya memang sering pergi ke sana untuk sekedar mengunjungi Mirai atau diundang minum teh, namun alasannya pergi malam ini sedikit berbeda, yakni untuk menanyakan suatu hal.

Sepertinya hari ini dirinya terlalu banyak berbagi cerita pada Kurenai-sensei hingga lupa waktu dan malam terlanjur larut.

Hinata menengadah ke langit, barusan setetes air hujan jatuh membasahi wajahnya.

Konoha malam itu cukup sepi, toko-toko di sepanjang jalan juga mulai ditutup, mungkin orang-orang tahu bahwa hujan akan segera turun.

Butuh waktu berjalan selama dua puluh menit untuk kembali ke mansion, tentu saja bisa lebih cepat jika Hinata berlari, namun dirinya tidak ingin melakukan itu, besok dirinya akan pergi misi, jadi lebih baik menyimpan tenaga untuk keperluan yang lebih penting.

Gadis cantik itu membuka payung yang Kurenai-sensei minta untuk dirinya bawa, memang firasat buruk gurunya tak pernah salah, benar saja hujan gerimis mulai turun di separuh perjalanan pulangnya.

Hinata melintas melalui jalan utama desa, dia melalui bangunan akademi dan juga kantor Hokage.

Gadis itu sempat berhenti dan menoleh saat melintas di depan kantor Hokage. Naruto bukankah kembali dari misi hari ini? Entah pria itu sudah tiba di desa atau belum.

Mereka berjanji untuk bertemu setelah Hinata menyelesaikan misi selama seminggu ke depan karena jadwal keberangkatannya dan kepulangan Naruto sering kali berselisihan jadi mereka tak punya banyak waktu untuk bisa berjumpa.

Selepas mereka kembali dari misi di bulan musim dingin lalu, Hinata merasa segalanya masih seperti tidak nyata karena tak banyak hal berubah setelahnya.

Salahkah jika Hinata menganggap bahwa dirinya ini tidak cukup istimewa bagi pria itu meski sekarang mereka sepasang kekasih?

"Hinata." Suara baritone pria itu terdengar di tengah lamunan Hinata.

Hinata pikir dirinya berhalusinasi karena kebetulan dirinya sedang memikirkan pria itu dan tiba-tiba mendengar suaranya.

Namun saat dirinya menoleh ke arah kanopi sebuah toko kelontong yang sudah tutup, dirinya melihat Naruto berdiri di sana, sedang berlindung dari hujan yang perlahan menderas. "Naruto-kun?"

Naruto tidak menyangka akan menemui Hinata tengah malam ada di luar begini. "Kenapa di sini?"

"Aku baru kembali dari rumah Kurenai-sensei." Hinata menghampiri pria itu sambil membagi payungnya. "Kau sudah kembali?"

Keduanya saling melempar pertanyaan soal bagaimana mereka bisa berada di sini tengah malam.

Naruto mengusap puncak kepala Hinata sekilas kemudian tersenyum lembut ke arahnya. "Ya, aku baru kembali dari kantor Hokage."

Hinata menatap pria itu dari ujung kaki hingga kepala. Mendapati pria itu memilih berteduh daripada berlari menembus hujan, dia tebak pria itu kehilangan banyak chakra selepas kembali dari menjalani misi. "ayo berbagi payung hingga ke rumah." 

Naruto mengambil alih payung yang ada di tangan Hinata dan membaginya berdua sambil berjalan bersisian.

Hinata tersenyum tipis seraya menatap ke arah pria itu. Meski mereka sepasang kekasih sekarang, rasanya masih sedikit sulit untuk mengatakan cinta pada satu sama lain. Mungkin karena lama mereka berteman dan kini statusnya berubah, rasanya sedikit sulit beradaptasi.

...

Naruto berjalan di sisi Hinata, nyaris tak bicara apapun di sepanjang perjalanan. Bukan karena dirinya lelah namun karena hal lain mengusik pikirannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang