•MIH22•

12.9K 715 29
                                    


Prang!!!

Suara pecahan gelas mengagetkan seorang pemuda yang sedang menikmati segelas whiskey nya, menoleh ke sumber suara terdapat seorang gadis yang tengah mengalami tipsy.
Berpaling menatap gadis itu datar, berpikir sebesar apa kefrustasian gadis di seberangnya hingga terus meminta tambah, terhitung sudah empat gelas sake yang masuk ke mulutnya.

Gadis itu dengan kasar menggebrak meja, berdiri lunglai mengambil gelas dengan ukuran yang lebih besar lalu menyodorkan ke bertender yang ragu untuk mengisi gelasnya lagi.

"Lagi.." lirih gadis itu dengan tangan mengadah, dahinya sudah menempel di meja bar. Keadaannya sangat tidak menggoda, lihat saja air matanya bukan,air liurnya membentang dari mulut sampai ke pelipisnya, jangan lupakan maskaranya yang sudah berantakan.

"Air putih aja." Pemuda tadi angkat suara.

"Hahahaha.. aku kalah? Itu gak mungkin, Aku lebih cantik dari istrinya, aku bakal terima kamu apa adanya gak peduli kamu udah punya istri sayaaang! aku tetep sayang sama kamuuu!" racaunya dengan air mata berderai, ia memukul-mukul dadanya kuat, tersentak-sentak pilu, perasaan sialan ini seperti akan membunuhnya.

"Leo bajingan! Kamu udah bikin aku gila Leo sayang! Kami harus tanggung jawab! Hiks.." racaunya lagi memukul dadanya kuat.

"Kayaknya mending lo pulang deh, udah tipsy banget, bahaya." Pemuda berhati baik, setidaknya ia tidak memiliki niat untuk melecehkan gadis itu. Tidak, ia memiliki adik perempuan, ia takut terkena karma melalui adik tersayangnya.

"Siapa yang tipsy? Kamu kira aku mabuk? Hanya karena sake doang? Sayangnya gak, aku kebal sama ginian." Yola menatap tajam pemuda yang kini sedang menariknya.

"Lepas Brengsek! Bilang aja kalo kamu mau lecehin aku,gak usah sok baik deh! Kamu bukan anak ustadz." Yola menyentak tangan pemuda itu yang bersih keras membawanya keluar.

Enak saja!

Ia belum puas mengeluarkan unek-uneknya, seandainya saja malam ini hujan deras ia tidak akan ketempat seperti ini. Yola kesini hanya karena ingin mencari teman curhat. Tidak ada yang mau mendengarkannya, tidak lebih tepatnya ia tidak ingin curhat pada sahabatnya, bukan bantuan yang ia dapat tapi siraman rohani, bagus kalo tidak langsung di ruqyah.

"Jangan keras kepala! Ini juga demi keselamatan lo, kalo gak mau yaudah gw gak akan ambil pusing. Gw kira lo udah mabuk banget, mana gak bawa temen lagi,cari bahaya emang. Women!" Pemuda itu berlalu pergi keluar dan yola hanya meliriknya sekilas dan kembali ke bar counter.

"Lagi cama." ujar Yola meletakkan gelas di atas meja bar.

Menggerakkan kaki mengikuti alunan musik sembari menikmati sakenya memindai keadaan club, sekarang perasaanya agak membaik setelah mengeluarkan suara gertak, ia berterimakasih pada pemuda tadi karena sudah menyadarkannya bahwa ia sedang berada di tengah hyena kelaparan tanpa seorang pawang.

Ditengah asiknya, matanya tidak sengaja melihat siluet wajah yang mirip dengan Leo, iapun memicing memperjelas penglihatannya. Itu tidak mungkin, bukan Leo sekalikan? tapi itu beneran Leo! Yola dengan perasaan yang kembali sesak menghampiri Leo yang sedang bercumbu dengan seorang wanita di atas sofa yang terletak di sudut ruangan.

"Leo! Apa-apaan kamu! Ngapain kamu kesini!?"



SEBAGIAN PART DI UNPUB UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN 🙏

DAPATKAN CERITA LENGKAPNYA DI VERSI CETAK;)



TBC

 My Idiot Husband [END] VER. PDF✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang