KESATU

101 26 8
                                    

halo! gue disini cuma ngasi tau, kalo ini cerita karangan temen-temen gue. Semoga kalian bacanya sedikit termotivasi oleh cerita yang kita buat.

Dan jangan lupa buat komen kalo ada penulisan yang salah atau kurang dimengerti, gue mohon kalian bantu kita buat ngoreksi ini cerita.

Terimakasih, selamat membaca!
.
.
.
.

06.30 A.M

Matahari sudah memperlihatkan cahayanya, tetapi seorang gadis masih belum beranjak dari tidurnya, ia menggeliat diatas kasurnya.

Hari ini adalah hari ia akan pindah dari Negeri Paman sam ke Indonesia. Gadis itu adalah Zeka grisiliya vanteska jjaky.

Seorang gadis cantik dan tubuh lumayan tinggi sekitar 167 cm, memiliki wajah yang judes, ia juga sering kali dijauhi oleh teman-temannya. Namun siapa sangka ternyata dibalik wajah judesnya Zeka menyimpan banyak kebaikan.

Zeka beranjak dari tempat tidurnya dan berniat untuk segera mandi dan mempersiapkan barang-barang pribadinya yang akan dibawa ke Indonesia.

Setelah selesai mandi Zeka menghembuskan nafasnya gusar ketika melihat banyak barang yang harus dimasukkan ke koper miliknya.

"asli ini barang gue banyak banget anjir." Gerutu Zeka seraya memasukkan sweater nya kedalam koper.

Setelah beberapa belas menit Zeka akhirnya menyelesaikan pekerjaannya. "ahh, akhirnya selesai juga," Ujar Zeka.

Zeka meraih jaket hitamnya yang tergantung dibelakang pintu. Ia melangkah kan kakinya ke arah lantai dasar, saat di atas tangga Zeka melihat kedua orang tuanya yang sedang sarapan.

"hai, udah bangun ternyata, udah diberesin semua barang-barang kamu?," Tanya Villia - Bunda Zeka

"udah, aku mau langsung berangkat" Ujar Zeka, sambil turun dari anak tangga.

"loh gak sarapan dulu? ini masih pagi loh." Ucap Villia.

"nanti aja pas di pesawat, masih belum laper juga." Ujar Zeka.

"awas kalo gak sampe makan." Peringat Zexan - Papa Zeka

"iya iya... yaudah kalo gitu aku berangkat, Nichol udah nunggu didepan, kesian." Pamit Zeka seraya menyalimi kedua tangan orang tuanya.

Setelah berpamitan Zeka pun pergi keluar dengan di ikuti orang tuanya, Zeka pun masuk ke dalam mobil dan duduk dikursi belakang.

"Nichol, hati-hati bawa mobilnya!" tegas Zexan - Papa Zeka.

"baik pak" sahut Nichol - asisten pribadi Zexan.
Sebelum Nichol melajukan mobilnya Zexan sempat tersenyum ke arah zeka, setelah itu mobil pun melaju membelah jalanan yang terhubung ke bandara Internasional Los Angeles.

Sepanjang perjalanan menuju bandara, Zeka menghela nafas panjang, Nichol pun mendengar nya sedikit mengintip di kaca spion.

"nona, apakah nona yakin akan pindah?," tanya Nichol seakan tahu perasaan yang Zeka rasakan.

ZEKA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang