"Apa benar tidak apa-apa meninggalkan mereka berdua?" tanya Lilith yang khawatir sesuatu bakal terjadi.
"Tidak apa, aku menemukan mereka saja mereka sudah berpetualang solo. Tentu mereka terbiasa dengan keadaan apapun. Percayalah, mereka bakal balik sebentar lagi." jelas Camelia.
Seketika seseorang membuka pintu. "Yoh! Kami pulang," sapa Silvia.
Silvia dan Neko pun segera membereskan barang mereka dan membersihkan diri. Selepas itu, mereka beristirahat sejenak sambil menunggu fajar pagi menyapa.
Saat fajar menyapa, Camelia dan Lilith segera bersiap menuju Viona. Mereka sudah mengirimkan kayu dan semua bahan yang Viona katakan.
"Apa kalian akan pergi pagi buta ini?" tanya Neko yang baru saja bangun.
"Kami harus melihat rancangan kapal kita, lebih baik kalian juga bersiap dan temui kami disana," kata Lilith.
"Baiklah," jawab Neko. Dia segera ke kamar mandi dan setelahnya membangunkan Silvia.
Camelia dan Lilith akhirnya sampai di tempat Viona membuat kapal-kapal Nuh. Mereka tidak melihat kapal-kapal lain yang biasanya berjejer.
"Dimana kapal-kapal yang lain?" tanya Camelia.
"Oh mereka, sudah berangkat tadi malam." kata Viona yang kembali fokus melihat kurcaci pekerja itu berkerja.
"Kapal akan jadi kapan kira-kira?" tanya Lilith.
"Dua hari lagi, meski kapal besar sederhana. Tetapi demi menyempurnakan sebuah kapal, itu waktu yang cukup bagi kami." jawab Viona.
Tidak berselang lama mereka berbincang, dua sosok yang ditunggu akhirnya datang. Yah, mereka Silvia dan Neko. Mereka akhirnya bergabung dengan Viona, sambil memberikan sesuatu yang luar biasa ke Viona agar ditambahkan ke dalam kapal Nuh mereka.
"Kalian memiliki item yang luar biasa. Mungkin ini bakal jadi kapal yang kuat hingga menembus dua puluh lapisan pulau naga ini," kata Viona.
"Oh yah, selagi kalian menunggu kapal. Lebih baik kalian mencari navigator handal yang akan menuntun kalian ke Pulau naga lain yang ada di lapisan bawah. Aku sarankan di serikat sebelah, disana terdapat banyak jasa navigator." sambung Viona.
"Navigator?" sebuah pertanyaan yang terlintas dibenak masing-masing gadis itu.
"Bentar, bukannya serikat sebelah adalah tempat para domba hybrid?" tanya Neko ke Viona.
"Benar sekali, tapi disana juga terdapat banyak ras dan jenis makhluk. Apa salahnya jika berkunjung kesana dahulu, baru kalian bisa menilai sesuatu disana." saran Viona.
Mereka akhirnya memutuskan untuk ke negeri hybrid, namun niat mereka kesana hanya untuk mencari navigator handal yang harganya bisa terjangkau oleh mereka. Sesampainya disana, mereka kaget karena sebuah papan informasi juga terdapat banyak misi para petualang. Awalnya mereka tertarik, namun seketika juga teringat tujuan Camelia melakukan perjalanan ini, yaitu mencari orang tuanya yang diculik seorang arkeologi.
"Pertama kita cari di tempat umum yang biasa orang mencari navigator." kata Camelia.
Yang lain hanya mengangguk dan berjalan menuju serikat dan mencari jasa navigator yang terlihat murah dan dapat diandalkan. Sesampainya di serikat mereka hanya menemukan orang-orang yang menjual jasa navigator lebih mahal dari yang mereka kira.
"Jika tahu begini, mending tak perlu kita mencari navigator." kata Silvia sedikit kesal.
Mereka akhirnya keluar dari ruangan serikat, dan berjalan menuju suatu pasar. Niat mereka kini mencari pembekalan diperjalanan nanti. Namun tiba-tiba dikejutkan, seekor anak kecil dengan ekor biru sedang dikejar orang-orang berjubah putih. Mereka membuat pasar sedikit berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Archaeologist : Mysterious in island dragon
Misterio / Suspenso[ Update Kalo Sempat ] ~ ON - GOING~ Seorang gadis Arkeolog yang tidak sengaja ditinggal sendiri dalam sebuah pulau misterius, dan kini dia harus menemukan orang tuanya yang telah diculik arkeolog jahat. Misteri demi misteri harus dia lewati, da...