Roku

1.1K 89 10
                                    

Enjoy your read!

Malam telah tiba, (name) juga sudah bangun dari tidurnya. Sesuai perintah Erwin tadi, malam ini juga Hanji akan melakukan penelitiannya pada (name) dibantu oleh Levi.

"Hora Levi, jangan pasang wajah masam seperti itu. Padahal sebentar lagi kita akan bersenang-senang, loh!" ledek Hanji sambil menepuk jahil pundak Levi.

Levi mendecih sinis, tatapannya bak setajam laser. "Urusai, kuso megane!"

"Hahahahaha~"

Di depan mereka, (name) hanya terdiam dalam posisi duduk sambil mengerjapkan matanya.

"Cih." Levi lagi-lagi mendecih sinis melihat (name), ditambah ledekan Hanji membuatnya semakin emosi.

"Ya sudah, ayo kita mulai segera penelitian ini." Hanji membawa beberapa alat tajam seperti gunting, belati, tang, pedang, bahkan hingga kapak.

"Tck, sebenarnya penelitian macam apa yang ingin kau lakukan?" tanya Levi.

"Hm? Penelitian seberapa jauh tingkat kekuatan penyembuhan (name)-chan," jawab Hanji.

"Jadi maksudmu.."

"Betul sekali! Aku akan mencoba melukaimu, lalu mari kita lihat bagaimana (name)-chan akan menyembuhkanmu hingga kembali ke sedia kala."

"Hah? Kau sudah gila?"

"Ayolah shorty~ kau kan prajurit terkuat umat manusia. Lagian ini perintah langsung dari Erwin, loh. Yakin mau menolaknya?"

"Tck, terserah."

Hanji tertawa senang, ia menuntun Levi untuk duduk di pinggir kasur.

"(Name)-chan, kemari! Lihat apa yang aku lakukan, oke?" ucap Hanji.

(Name) berdiri dan menghampiri Hanji. Ia mengangguk paham. "Um!"

"Oke, kita mulai ya."

Pertama Hanji menggunakan gunting. Tanpa aba-aba, ia menusukkan gunting tepat di bahu Levi.

"Shhh.." Levi mendesis pelan, matanya menatap tajam Hanji. Dalam hati ia bersumpah serapah.

Awas saja kau kuso megane, akan aku balas semua perbuatanmu nanti! Ini juga karena si pirang sialan itu, cih! Aku akan membalas kalian berdua!

"Nah, (name)-chan.. sekarang coba sembuhkan shorty ya.." perintah Hanji.

(Name) mengangguk, ia berjalan mendekati Levi dan mendudukkan tubuhnya di atas pangkuan Levi.

"Levi.."

Cup

Bibirnya segera memagut bibir Levi yang sedari tadi hanya terdiam. Matanya segera memejam sedangkan lidahnya mengetuk pelan kedua belah bibir Levi yang masih tertutup rapat.

Terbuai oleh rasa manis yang menyapa indra perasanya, tanpa sadar Levi membuka mulut dan mulai membalas lumatan (name).

"Mmmhhh~"

Tangan (name) tidak tinggal diam, ia mengelus sensual dada bidang Levi hingga sebuah percikan cahaya tipis muncul dan secara perlahan menutup luka bekas tusukan gunting tadi.

Merasa tugasnya sudah selesai, (name) membuka matanya kembali dan melepaskan tautan bibirnya.

"Tertutup!" tunjuk (name) pada bahu Levi.

Levi menatap (name) yang berada di pangkuannya dengan sorot mata tak terbaca.

Hanji bertepuk tangan heboh, ia buru-buru mencatat hasilnya di buku. "Wah! Keren juga, jaa.. kalau begitu ayo lanjutkan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Queen of Titans (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang