Bagian 31: Destiny, Why?

202 31 21
                                    

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

||<<>>||<<>>||<<>>||

Jika aku tahu akan seperti ini

Seharusnya sejak awal aku tak memulainya

Seperti orang bodoh, sekarang aku hanya bisa menyesalinya

Aku berharap orang yang kucintai bukan kau

Aku benar  benar berharap itu bukanlah dirimu

Aku telah berkali kali menipu diriku sendiri dan berkata bahwa ini bukanlah cinta

Aku berharap kita hanyalah orang asing yang dipertemukan oleh takdir

Karena setelah kau pergi, luka itu akan tetap tertinggal dalam hatiku.

~ Why - Destiny

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

         Hoseok menghentikan mobilnya disebuah tempat yang hanya diisi perumahan perumahan disana. Dirinya kali ini linglung. Ia bahkan tidak menemukan satupun penginapan disini.

Ia lantas menoleh pada Bintang yang masih terbaring tidak sadarkan diri. Diraihnya tangan yang dingin itu.

"Byeol..."

Hoseok memanggil nama gadis itu lirih. Dalam kekhawatirannya, ia memikirkan cara bagaimana untuk membuat semua situasi ini aman. Setidaknya membuat Bintang tidak kedinginan kembali.

Hoseok pada akhirnya keluar dari mobilnya. Meninggalkan Bintang disana. Ia memutuskan untuk menghampiri satu perumahan sederhana disana yang letaknya agak jauh dari rumah rumah lain. Sengaja, karena ia tidak ingin membuat orang orang sekitar menyadari dirinya. Apalagi sampai menolongnya dengan berbondong bondong.

Sesaat sesampainya disana, ia mengetuk rumah kayu itu. Rumah rumah disini masih melekat dengan tradisi tradisi korea pada zaman dulu.

Setelah mengetuk pintu rumah beberapa kali, ia lantas menemukan sang pemilik rumah membukakan pintu untuknya.

Seorang wanita paruh baya yang berbalut pakaian kebesaran menatap was was kepadanya.

Hoseok menyadari hal itu. Karena mungkin tampilannya yang tertutup membuat wanita paruh baya dihadapannya curiga.

"Ada apa?" Tanya wanita paruh baya itu.

"Mmm... Nyonya, maaf mengganggumu malam malam seperti ini. Tapi... saya membutuhkan bantuanmu. Apa anda bisa membantu saya?" Tanya Hoseok kemudian. Suaranya terdengar begitu khawatir dan meyakinkan wanita paruh baya yang nampaknya terdiam.

"S-saya bukan orang jahat. Seseorang... dia kedinginan dan membutuhkan sesuatu untuk menghangatkan. Saya tidak bisa membawanya kerumah sakit karena jaraknya jauh. B-bisakah anda mengizinkan kami menginap satu malam disini?"

Mendengar hal itu membuat wanita paruh baya itu kemudian sedikit membulatkan matanya. Ia nampak terkejut. Kemudian tanpa menunggu lama, ia mengangguk setuju.

"Bawa dia kemari, nak. Aku akan membantumu."

Hoseok merasa senang. Ia berkali kaki membungkukkan tubuhnya seraya mengucapkan terima kasih.

THE STARS [BTS JHOPE] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang