Bagian 8

283 49 2
                                    

Endra mengemudikan mobil minea dengan sesekali menoleh ke arah minea yang masih terdiam sejak tadi

Lama berpikir akhirnya endra memulai percakapan agar tidak terasa canggung

"Lo belajar gitar dari kapan?"

"Kelas satu smp kalo gasalah"

"Wih, udah lama juga ya"

"Ya lumayan sih, cuma pas SMA karena gue fokus dance jadi ga sering lagi main gitar, kalo lo mulai kapan?"

"Pas masuk SMA kayaknya, awalnya tuh karena ketemu sama bang bian bang asa jadi diajarin gitu, mana pas pertama latihan langsung dikasih gitar sama bang asa jadi mau gamau harus bisa kan"

"Oh..." hanya kalimat itu tanggapan dari minea

"Lo kalo lagi senggang gitu belajar?" Tanya endra memulai topik baru

"Engga juga, gue kalo sabtu suka hangout bareng hani, kalo ga nonton film"

"Anak pinter kaya lo suka main juga ya ternyata, kukira belajar mulu"

"Butuh healing juga kali ndra"

Endra tertawa

"Coba deh nonton one piece, udah sempet nonton belum?" Saat endra sarapan bersama minea waktu itu, endra sempat merekomendasikan anime favoritnya itu

"Belum"

"Kalo ada waktu coba nonton ya"

"Lo mau memperluas kelompok wibu lo ya?"

"Engga gitu nea, gue rekomendasiin karena emang bagus, banyak pelajaran hidup yang gue ambil dari situ"

"Oke deh ntar gue tonton"

"Kabarin gue kalo dah nonton ya"

Minea mengangguk

Mereka membahas banyak hal lain, sampai akhirnya endra dan minea sampai di kampus

"Eh kok jadi cepet banget nyampe?" Kaget minea

"Kan sambil ngobrol jadi ga kerasa"

Minea kembali panik karena akan bertemu dengan ayahnya

"Ndra, lo turun di fakultas ekonomi aja ya, gue ke fh nya bawa sendiri"

Endra mengangguk

"Sorry ya ndra gue jadi ngerepotin lo lagi"

"Santai aja, gue juga kebetulan bisa bantu lo"

Minea tersenyum

***

Sesampainya di pintu masuk ruang dekan

Minea mengetuk pintu lalu membukanya pelan, terlihat disana ayahnya sedang duduk menunggunya, dengan segera minea ikut duduk disamping ayahnya itu

"Kenapa lama sekali?"

"Ada urusan tadi" ucap minea

"Urusan kuliah?"

Minea menggelengkan kepalanya

"Ini putrinya pak rasyid?" tanya pak dekan

"Iya pak ini putri saya, mohon bantuannya ya pak"

"Siap pak, kelas berapa mba minea?"

"Kelas A pak"

"Oalah kelas A, anak anak kelas A pinter pinter loh"

Minea menganggukan kepalanya

"Anak saya harus lebih pintar pak"

Pak dekan pun tertawa

Complete Each Other || Jeongwoo x MinjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang