part 28

3.5K 219 5
                                    

Keysa mendapat fakta yang cukup mengejutkan.

Dia segera berlari menuju ruang kerja sang ayah.

"Ayah tau sesuatu tentangku dan kak luna?"

Sang ayah tidak terlihat kaget "ayah tau"

"Lalu apa yang ayah lakukan? Apa yang ayah katakan padanya"

"Ayah tidak melakukan apapun, ayah hanya memintanya untuk menjauh darimu".

"Kenapa ayah berbicara dengannya? Kenapa tidak bicara padaku lebih dulu?"

"Ayah melakukannya untuk melindungi masa depanmu"

"Tetap saja seharusnya ayah tidak langsung menemuinya" dengan nada kencang.

"Lihatlah, anakku yang baik dan penurut sekarang bahkan membentak ayahnya sendiri"

Keysha menangis, mungkin itu salah satu alasan mengapa Luna membiarkannya pergi begitu saja.

"Keysha.. dengankan ayah.. ayah sangat menyayangimu, ayah ingin masa depanmu cerah"

"Aku tau apa yang membuatku bahagia"

"Keysha.. itu buruk, itu melanggar norma dan agama, mau ditaruk dimana muka ayah jika kamu menjadi lesbian"

"Ayah hanya memikirkan diri ayah sendiri, bukan demi kebaikanku, itu demi ayah yang takut merasa malu menjadi olokan orang lain"

"Bagaimana dengan indra? Bukankah sejak awal kamu baik-baik saja? Semenjak bertemu dengan Luna kamu berubah"

"Bukankah ayah yang selalu menjodoh-jodohkannya dengaku? Aku hanya menuruti keinginan ayah"

"Kamu mau jadi keysha, ayah membesarkanmu bukan untuk menjadikanmu lesbian, masih banyak lelaki di dunia ini? Kenapa harus wanita?"

"Apa bagusnya lelaki?"

"Apa katamu? Ayahmu ini lelaki"

"Karena itu, apa bagusnya lelaki, ayah memang baik padaku tapi ayah adalah lelaki yang buruk untuk mama, ayah selalu berselingkuh, ayah pikir aku tidak tau? Terakhir kali ayah berselingkuh dengan mbak ani Art kita sendiri aku tidak sudi memiliki pasangan hidup seperti ayah.

Plakkk!!!

Sebuah tamparan menjadi balasan dari ucapan yang dikeluarkan oleh keysa.

Sang ayah kelepasan, dia melihat telapak tangan yang baru saja menyakiti anaknya.

Keysa langsung berlari membuka pintu, rupanya sang ibu sudah berdiri lama mendengarkan pertengkaran mereka dengan air mata yang sudah mengalir cukup deras.

"Aku juga benci mama, yang diem aja di perlakukan kayak gitu sama ayah"

Keysa masuk ke kamarnya mengambil tas yang berisi hp dan sebuah dompet, dan berlalu pergi.

####

Di sebuah rumah sakit besar, keysa datang seorang diri bertemu seorang laki-laki yang sudah cukup tua.

"Temannya Luna?"

"Iya kek, gimana Luna"

"Dia sudah sadar, di dalam juga ada temannya. Kakek harus pulang dulu, jemput nenek sekalian ambil baju ganti, tolong jaga cucu kakek"

Keysa mengangguk, kemudian dia mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan dimana sudah ada Alya disana.

"Keysha" alya langsung berdiri.

"Tidak apa-apa kamu boleh duduk"

"Kamu aja, aku kebetulan haus, mau beli minum dulu" mencari alasan untuk membiarkan mereka berbicara.

Luna yang berbaring mencoba untuk duduk, keysa segera membantunya.

"Ada apa denganmu.. kamu baru saja menangis? Ada masalah?"

"Ini bukan waktunya untuk menghawatirkanku, bagaimana denganmu, kenapa kamu sangat bodoh.. kenapa berusaha mengakhiri hidupmu"

"Percayalah keysa, aku tidak pernah sedikitpun untuk mengakhiri hidupku, aku hanya ingin mengakhiri penderitaanku, dan tenanglah aku melakukannya bukan karenamu"

"Tetap saja, kenapa kamu tidak pernah menceritakan apapun padaku? Jika akhirnya kamu menyerah kenapa memilih diam" kembali menangis.

"Tenanglah, jangan menangis"

Namun keysha tetap menangis sambil menggenggam erat tangan luna.

Andai keysa telat membuka ruangan itu, dan membiarkan luna lebih lama lagi kehilangan darah, maka nyawa luna tidak bisa lagi tertolong.

Luna awalnya marah ketika sadar dari masa kritis, dia kecewa karena dia masih hidup. Namun setelah alya memberitahunya bahwa dia selamat karena keysa dan bagaimana keysa histeris merasa takut dan menangis, itu membuat luna tidak ingin menyia nyiakan kesempatan yang di berikan oleh keysha.

"Kumohon, berhentilah menangis" dengan mata berkaca-kaca "kamu membuatku sedih"

Keysa mengangkat wajahnya dan menghapus air matanya "benar, aku tidak boleh membuatmu semakin tertekan, kamu udah makan?"

"Udah, kamu udah?"

"Aku juga udah, kumohon mulai sekarang, ceritakan semuanya padaku.. aku berjanji akan mendengarkanmu"

Seorang dokter datang untuk memeriksa dan mengatakan bahwa luna perlu ber istirahat.

Girl love Girl (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang