Krystal membuka matanya pelan, wanita yang sedang tertidur dengan posisi tengkurap dan hanya tertutup selimut tersebut mengerjapkan matanya beberapa kali sambil menunggu kesadarannya benar-benar kembali.
Pelan tapi pasti Krystal menyadari kalau Irene tidak ada di sampingnya, dia membalik posisi tubuhnya dan baru sadar bahwa tidak ada sehelai benangpun di tubuhnya yang ada di bawah selimut.
Krystal mencoba duduk sambil memegang selimut tebal tersebut untuk menutup tubuhnya. Tangannya meraih ponselnya yang ada di meja sisi kanannya dan melihat jam masih di angka 03.00 pagi.
Krystal memicingkan mata mencari dimana baju tidur beserta dengan kimononya, tetapi dia hanya menemukan kimononya yang memang sebelum tidur dia letakkan di kursi.
Krystal keluar dari selimut dan kembali memakai kimononya tanpa dalaman dan juga baju tidur sexynya.
Krystal berjalan keluar kamar sambil mengikatkan tali kimononya, matanya menelusuri rumah Irene dari lantai 2, mencoba mencari keberadaan Irene sampai dia melihat lampu di ruang kerja Irene masih menyala.
"Seonbaenim tidak tidur?"
Tanya Krystal setelah membuka pintu ruang kerja Irene yang membuat si penghuni mengalihkan pandangannya dari labtop dan tersenyum kepada Krystal.
"Kau terbangun? Apa kau perlu sesuatu agar bisa kembali tidur?"
Tanya Irene lembut yang dijawab dengan gelengan lemah dari Krystal yang sekarang tubuhnya dia sandarkan di sisi pintu.
"Maaf karena harus membuatmu begadang karena tadi aku mengganggu jam kerjamu."
"Apa yang kau katakan? Tanpa kau menggangguku sekalipun, aku akan tetap begadang."
Ucap Irene sambil mencoba menenangkan Krystal karena dia terlihat merasa bersalah.
"Tidurlah! Setelah ini aku akan menyusul"
Ucap Irene lembut kembali dengan senyuman yang terlukis di wajahnya yang membuat Krystal melangkahkan kakinya meninggalkan ruang kerja Irene.
Irene memasuki kamarnya dan melihat Krystal bukannya tidur, tetapi justru duduk sambil menyandarkan punggungnya di ujung ranjang sambil memainkan ponselnya.
"Kenapa tidak kembali tidur?"
Tanya Irene santai sambil melepas kimononya dan meletakknya di kursi yang ada di depan tempat make up-nya lalu berjalan menuju ke ranjang besar miliknya.
"Aku menjawab pesan dari dokter muda yang memberi laporan perkembangan pasien."
Jawab Krystal singkat sambil memandang Irene lalu kembali mengalihkan pandangannya ke arah ponselnya.
"Seonbaenim....."
Ucap Krystal dengan tatapan mematikannya saat Irene mengusap lembut perut Krystal yang tentu saja membuat Irene terkikik pelan.
"Halo..."
Ucap Krystal saat mengangkat panggilan ponselnya dan memberi kode kepada Irene untuk berhenti dulu bermain-main.
"10 menit lagi aku sampai RS, telfon spesialis anak untuk melihat kondisinya."
Ucap Krystal singkat lalu bergegas masuk ke Walk in closet, mengambil kemeja putih Irene dan celana kain warna hitam milik Irene tanpa meminta izin.
"Sayang kunci mobilku dimana?"
Tanya Krystal tergesa-gesa sambil merapikan bajunya di depan kaca, sedangkan Irene yang masih duduk di tepi ranjang sepertinya tahu kalau Krystal memanggilnya sayang dengan keadaan tidak sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Partner
FanficKrystal, seorang dokter bedah sekaligus profesor muda, kembali bertemu secara tidak sengaja dengan cinta pertamanya sekaligus seniornya saat dia masih di bangku SMA, apakah kisah cintanya akan berhasil kali ini.