Maxwell tower building
Lampu lampu ruangan meeting mulai dinyalakan dan proyektor dimatikan, pertanda meeting tahunan dari berbagai cabang resort besar Maxwell telah usai.
Noah menghela nafas lega, merapikan jas yang membalut tubuh kekarnya dan mulai merapikan berkas dan kertas berisi coretan coretan catatan selama meeting berlangsung sambil mematikan laptopnya.
"Good job, Noah." Kevin Maxwell menepuk ramah bahu Noah.
"Thanks." Noah bangkit dengan cepat, mengangguk sopan pada Kevin. Walaupun usia mereka berdua tidak terpaut jauh, Noah lebih tua 3 tahun dari Kevin, tapi posisi Kevin sebagai salah satu CEO di Maxwell corp., membuat Noah cukup segan pada Kevin.
"Santai, Noah." Kevin terkekeh ringan, menarik kursi dan duduk, sambil memberi kode agar Noah kembali duduk.
"Mungkin kita harus mempertimbangkan untuk menambah fasilitas dan memperluas gold cost resort." Kevin tersenyum lebar.
"Kita memang masih punya area kosong, tapi kurasa kita tetap harus mempertimbangkan green area dan faktor lainnya." Noah memperbaiki posisi duduknya.
"That's Noah. Aku selalu suka dengan pertimbangan cerdasmu." Kevin mengangguk "Aku akan mencari waktu kosong untuk meninjau langsung resort. Oh iya, bagaimana dengan orang dari pusat?"
"Bu Airin?"
"Siapa lagi yang dikirim dari pusat kalau bukan dia." Kevin tergelak santai.
"So far, she's good. Kinerjanya bagus." Noah mengangguk, mengerutkan keningnya, tampak berpikir.
Kalau Kevin sendiri yang bertanya soal Airin, adakah kemungkinan Kevin lah yang merekomendasikan Airin?
"Selama di pusat, kerjanya sangat bagus. Dia pernah ditugaskan di beberapa resort yang mengalami masalah, dan dia berhasil menaikkan tingkat hunian secara cepat."
Wow, Kevin Maxwell memuji langsung seorang Airin
"Semuanya perfect kecuali sikap absurdnya." Kevin tergelak lebar.
"Absurd?" Noah tampak berpikir, mencoba mencerna kalimat dari Kevin.
"Yup, she's little childish, blak blakan, dan siap menentang hal hal yang tidak sesuai dengan logikanya. Mungkin saat ini belum terlihat, tapi lama lama kau akan menyadarinya. Tapi soal kinerja, kau tidak perlu khawatir. She's the best." Kevin tergelak sebelum terdiam sesaat tampak berpikir "Wanna hang out? Cafe? Or club?" Kevin menyeringai usil.
"Not for today." Noah menggeleng pelan, tampak berpikir. "Sepertinya aku langsung balik hari ini ke resort."
"Really? What happened? Bukankah sudah ada Airin yang bisa menghandle pekerjaanmu? Lagian biasanya kau juga extend beberapa hari after meeting."
"Bu Airin memaksa minta off setengah hari."
"Anak itu." Kevin terkekeh kecil.
"Dia lembur hingga larut malam saat mengerjakan presentasi resort." Noah bergumam pelan
"Really? Did she made it?"
"Tidak semuanya, sebagian adalah laporanku. Bu Airin yang menggabungkan semuanya menjadi satu."
"She's good, Noah. Tapi jika kamu gak puas dengan kinerjanya, just tell me, aku akan menariknya kembali ke pusat."
"Aku memberinya waktu tiga bulan. So let's see."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Journey (TAMAT)
RomanceBerwajah manis dengan tubuh mungil, membuat Airin mudah dikagumi dan dicintai oleh banyak orang sekaligus menjadikan Airin sangat dimanja dan dilindungi oleh sepupu sepupunya yang mayoritas adalah pria, termasuk Matteo. Namun hidup terkadang tidak...