Chapter 39: Pergi Ke Akihiro [END]

15 5 2
                                    

Di atas reruntuhan kastil milik klan Ryoki, terlihat Shigeharu dan Yoshinaka sedang berlatih dengan keras setelah kejar-kejaran. Mereka sangat ingin sekali menggabungkan sebuah teknik terkuat mereka agar membentuk sebuah aliran teknik baru.

Shigeharu kepikiran sesuatu dan memberitahukan padanya sambil mengayunkan pedang.

*whuuussssss*
"Yoshinaka, aku mulai merasa ingin berkunjung ke kota Akihiro..."

*weeetttzzzz*

Yoshinaka yg mendengar itu langsung berhenti mengayunkan pedang.
Ia menatapnya.

"Aku juga.... penasaran. Kota Akihiro itu seperti apa.."

Kemudian, mereka berdua terpikirkan sebuah ide. Mereka langsung mengembalikan pedang nya ke sarung pedang mereka masing-masing.
Yoshinaka menghampiri Shigeharu sambil merangkulnya

"Hei, gimana kalo sekarang kita pergi dari sini?? Jangan beritahukan kepada yg lain. Terutama Mio-chan."

Shigeharu mengangguk dan perasaannya sudah tak sabar ingin pergi ke kota itu.
Dan, tiba-tiba dibelakang mereka....

"Ehem!! Kalian lagi ngomongin apaan??"

Ternyata, Mio sedang duduk di reruntuhan kastil hancur itu. Ia mulai curiga kepada mereka berdua dan menatap mereka dengan sinis.
Mereka berdua gak bisa mengelak karena Mio memiliki kemampuan membaca pikiran orang. Yoshinaka sudah kehabisan cara dan mendekat ke Shigeharu. Ia berbisik kepadanya.

"Shige, gimana nih?? Mio-chan kan mempunyai kemampuan membaca pikiran!!"

"Daijobu, pikirkan saja tentang malam pertama kau dengannya!! Aku juga akan memikirkan itu. Buat Mio-san merasa luluh hatinya!"
Kata Shigeharu sambil mengepalkan tangannya dan menatapnya dengan serius.
Yoshinaka mulai setuju dengan rencananya yg bagus. Ia menepuk pundaknya dan tertawa.

"Bagus juga! Sejak kapan kau jadi pintar?!"

"Aku ini memang pintar dari dulu. Tak sepertimu. Baka..."
Gumam Shigeharu.

Mio mulai mendekati mereka dan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kalian tampak mencurigakan... jangan bilang kalau kalian memiliki rencana untuk kabur dari sini..."

Shigeharu hanya menutup mata dan pura-pura memikirkan sesuatu yg benar-benar membuatnya berpikir keras. Begitu juga Yoshinaka, yg ikut memikirkan sesuatu.

Mio mulai membaca pikiran mereka dan....

"Aku jadi ingin mengajak Mio-chan untuk jalan-jalan sebentar besok malam. Lalu, setelah itu... Ah!!! Sungguh indah sekali pasti malam besok!!!!"

"Kata Yoshinaka, aku harus membantu rencana nya. Membujuk Mio-san agar mau jalan-jalan setelah itu menyiapkan kamarnya. Hah.... aku turutin sajalah..."
Setelah membaca pikiran mereka berdua, Mio langsung memerah mukanya sambil tersipu malu. Ia membalikkan badan dan menyembunyikan wajahnya yg senang sekali.

Kemudian, mereka berdua membuka matanya dan saling menatap. Lalu, mereka melakukan tos.

"Mio-chan?? Kenapa denganmu??"
Yoshinaka bertanya padanya. Tetapi, Mio tak menjawabnya. Ia langsung meninggalkan mereka berdua dengan perasaan yg bahagia. Dan, Yoshinaka mulai memuji Shigeharu.

"Bagus sekali, Shige!! Aku tak percaya kau bisa diandalkan!!!"

Shigeharu hanya diam saja. Kemudian, ia mulai bertanya.
"Oi, apakah kau sudah dapat jimatnya?? Kita gak bisa ke Akihiro kalau gak pake jimat itu."

"Tenang saja!!! Kita punya 13 lembar jimat, dan bisa pergi sekarang juga!!!"

Yoshinaka terlihat senang tetapi, itu hanyalah sebentar saja sampai ia bertanya padanya.

FOUR GODS SAMURAI/CULTIVATION(Shishin Bushi/Saibai) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang