Yo!!! Saya up!!
Sorry yaa karena lama, hehe...
Terimakasih karena sudah menunggu!
Jangan lupa berikan vote dan komen kalian agar saya semakin semangat!
See uu gaisss~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~"Apa kau melamar semua wanita yang baru saja kau temui, huh?" geramnya, "hah? Apa yang--"
"Aku tahu, semua laki-laki memang sama saja!!!!!"
SWUSHHHH..
Dari teriakan tadi muncul gelombang disertai api biru, beruntung Dave berhasil menahannya dengan pedang. "Wanita memang aneh,"
.
.
."Terimakasih sunbae-nim," member 127 membungkuk pada sang senior, setelahnya mereka keluar dari ruangan studio menuju ruang istirahat.
"Hei Chan, jika ku lihat-lihat kau selalu begitu," Doyoung memulai pembicaraan, Haechan menoleh bingung.
"Begitu bagaimana?"
"Kau seperti tidak nyaman setiap kali bertemu dengan Kyuhyun sunbaenim, atau hanya hayalanku?" Haechan terdiam apalagi kini seluruh member menatapnya, lantas tak berapa lama dia tertawa.
"Hahaha, itu hayalanmu saja hyung!" tutur Haechan dan mulai sibuk dengan ponsel, member lain yang tak ingin ambil pusing tak lagi bertanya.
Disampingnya ada Mark yang tengah melihat postingan Jaemin di sosial media, keningnya berkerut dalam melihat keanehan.
"Hei Chan, apa Jaemin sedang dalam masalah?" Haechan melirik sedikit, "memang kenapa?"
"Tidak ada, aku cuman penasaran, tidak biasanya anak itu membuat cerita sad vibes," setelah mendengarnya Haechan ikut melihat postingan story Ig milik Jaemin, ia menghela nafas.
Ini sudah sekitar Satu bulan sejak kejadian waktu itu, Haechan tahu, Jaemin pasti khawatir pada Sungjae yang ada di medan perang. karena Haechan pun sama! Ia mengkhawatirkan teman-temannya.
"Yang kutahu, Kakaknya sedang masa pelatihan dan Jaemin mungkin mengkhawatirkannya. Kau ingat? Sebulan lalu Kakak Jaemin mampir ke dorm," jelas Haechan,
"Benar juga, waktu itu aku menginap di dorm 127 jadi aku tidak bertemu dengannya,"
"Kalian sedang apa? Ayo kita pulang sekarang." Johnny menegur keduanya, "apa kita jadi pergi ke rumah Jaehyun hyung?" tanya Haechan.
"Ya, ibuku sudah memasak banyak makanan!" Jaehyun menyahut.
"Yuta, kau sudah membeli hadiahnya bukan?" tanya Taeil dan Yuta mengangguk mantap.
"Tentu saja, itu ada di mobil." Yuta menjawab, "Bagus, ayo pergi!" seru Jungwoo semangat.
Mereka memang diundang ke rumah Jaehyun untuk merayakan hari ulang tahun sang nyonya rumah, karena Dream sedang ada jadwal dan WayV berada di China hanya mereka yang berangkat.
"Ah benar juga, anak Dream menitipkan hadiahnya padaku," Taeyong mengeluarkan kotak kecil dari tas, ia memberikan itu pada Jaehyun.
"Satukan dengan hadiah dari kita saat memberikannya," titah Taeil dan Jaehyun mengangguk, "baiklah, terimakasih. Seharusnya kalian tidak perlu menyiapkan semua ini, dengan kalian datang saja Ibuku pasti sudah senang." tutur Jaehyun disertai senyum tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince of the Ocean | Πρίγκιπας του Ωκεανού |
ФэнтезиIni hanyalah cerita Klasik. Tentang seorang Pangeran Bawah Laut yang sedang menikmati hidup. Banyak ranjau menimpa di tengah mimpi yang dijalani. Mencari jalan untuk mencapai yang namanya Kehidupan. Terkadang, dia berpikir, Bagaimana bisa ia samp...