Titik balik kehidupan
Setelah berhenti bekerja, nichole menggunakan uang pensiunya untuk membeli 3 ekor kuda, dengan 1 kereta kudanya di pasar.
Ketika nichole pulang ke rumahnya, ketiga saudaranya ternganga – nganga, Karena kaget melihat nichole membawa apa yang tak pernah mereka punya.
Gilaa !!, darimana kereta kuda itu??. Davut bertanya sambil menatap kagum.
Wuooah !!, kakak pakai uang siapa ??. Tanya shasa.
Memangnya cukup uang milikmu kak, jangan – jangan ngutang ??. Tanya omer Penasaran.
Aku beli ini dipasar besar. kalo uangnya gak cukup buat apa aku numpuk utang lagi, sementara utang yang lain terbayar lunas, mending buat makan. Nichole Menjelaskan sambil memberi kesan kalau dirinya bukan orang bodoh.
Kalau begitu, untuk apa kamu membelinya hanya untuk membeli kereta kuda ??. Davut bertanya penuh keheranan.
Aku melihat koran hari ini tidak seperti biasanya, aku melihat banyak ketikan yang Seperti disadap. Aku bisa sedikit memperkirakan kalau tidak lama lagi terjadi perang di sekitar sini. Yah, entah mungkin ini Cuma asumsiku. Nichole menerangkan sambil sedikit mengeluh.
Davut segera mengambil surat kabar hari ini dan langsung membacanya untuk Memastikanya.
Tidak, ini bukan asumsimu belaka. Memang benyak yang mencurigakan disini. Davut menjelaskan dengan raut seolah tak percaya. Lainya pun langung berwajah Kusut.
Lalu, apa yang akan kita lakukan setelah ini??. Omer bertanya.
“Kita harus segera pindah. Mungkin ke distrik lobow bagian selatan. Walaupun Aku tak bisa menjamin 100% aman dari perang, setidaknya fasilitas penunjang Yang lenih baik Dan harga jual lebih murah disana. Lowongan juga banyak.” Nichole menjelaskan dengan tenang.
Kalau begitu bukanya malah repot harus pindah kewarganegaraan??. Tanya shasa Membantah.
Fuuh, aku sudah mendaftarkan kita di transmigrasi tahun ini, urusan kita ditanggung pemerintah. Jelas nichole sambil menghela nafas. Sudah, ayo bersiap. Kita harus berangkat 3 hari lagi lho. Lanjut nichole yang sepertinya lelah menjelaskan pada sudaranya.
Tiga hari kemudian, mereka berangkat ke pelabuhan dan naik kapal bersama Rombongan lain. Mereka berlayar melewati rute timur laut karena di barat Terjadi blokade laut oleh negara uskudar.
Beberapa hari kemudian mereka sampai di pelabuhan taekaeda. Dan langsung mengurusi beberapa urusan kewarganegaraan di kantor hukum. Setelah selesai mengurusi urusan – urusan mereka, mereka langsung menuju distrik lobow bagian selatan, diperjalanan mereka sadar kalau harapan, tantangan, dan bahaya serta kehidupan baru menghampiri mereka
*takeda sebenarnya bukan bahasa klan carl yang merupakan Bahasa resmi takeda yang pada Bahasa aslinya bernama adaekat yang menurut pelafalan orang takeda asli adalah adeiykat dan arti asli dari adeiykat ini tidak diketahui karena disembunyikan oleh nenek moyang takeda karena alasan yang sangat rahasia. Jadi, nama asli takeda adalah adeiykat. Oh, ya. Para imigran dari utara atau selatan juga sering memelesetkan adeiykat menjadi takeda sehingga sebutan ini popular di dunia internasional. (penjelasan tentang klan carl akan dijelaskan di chapter - chapter berikutnya.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Great People
Historical FictionKisah 4 bersaudara yang berangkat dari kekacauan, perpecahan, dan kehancuran dunia bak di rebus diatas kobaran api yang bernama dendam dan permusuhan. Lalu mereka bertemu dan di satukan dengan pejuang perdamaian yang lainya di sebuah surga dunia mer...