Cuaca London pagi ini sangat dingin. Prilly merapatkan mantel yang ia pakai. Hari ini ia akan mengunjungi rumah Ibunya karna beberapa saudaranya sedang berkumpul. ia tersenyum membayangkan reaksi saudara-saudaranya saat mengetahui kabar gembira ini. Namun, Lamunannya harus terhenti ketika seorang Pria berperawakan mungil seperti dirinya memeluk Prilly dari belakang. mencium bahunya penuh kasih sayang.
"apa yang kau pikirkan Sayang?"tanyanya tanpa melepaskan pelukannya. sementara Prilly tersenyum sambil meletakkan tangan mungilnya di atas tangan pria yang memeluknya.
"aku hanya sedang membayangkan reaksi Mom dan saudaraku atas kabar gembira ini Ni."ucap Prilly yang kini melepaskan pelukan Niall sang suami lalu berbalik menghadapnya. Niall tersenyum menatap mata coklat muda indah milik sang istri.
"Aku yakin mereka akan sangat bahagia Sayang. ayo kita berangkat. pasti mereka sudah menunggu kita."ajak Niall lalu mengandeng tangan Prilly menuju ke mobil Miliknya. Jemari mungil mereka berdua terlihat pas saat bergandengan. sungguh, Niall dan Prilly sangat serasi. apalagi saat ini mereka menggunakan Mantel yang sama dengan warna coklat. terlihat cocok di badan mereka berdua. Niall dan Prilly lalu memasuki mobil dan berangkat menuju rumah Ibu Prilly yang di beli dari hasil keringat sang kakak, Zayn Malik.
------------------------
Niall dan Prilly keluar dari mobil lalu berjalan beriringan. Niall beberapa kali menekan bel rumah mewah di hadapannya kini. lalu sesaat kemudian seorang gadis cantik membukakan pintu. Wajahnya terlihat berbinar saat melihat Niall dan Prilly berkunjung.
"Prilly. aku merindukanmu."ucap gadis itu lalu menarik Prilly dalam pelukannya. Prilly dan Niall hanya tersenyum melihat kelakuan gadis yang tak lain adalah Saffa. adik bungsu di keluarga Malik. Prilly.lalu membalas pelukan erat Saffa sambil mengelus punggung gadis mungil yang umurnya baru 5 tahun ini.
"aku juga merindukanmu gadis kecil."ucap Prilly sesaat setelah melepaskan pelukannya lalu menyentil hidung mancung milik Saffa.
"Kau tidak merindukan kakak iparmu ini heh?"ucap Niall memalingkan wajahnya. berpura pura marah atas sikap Saffa yang terkesan hanya merindukan Prilly. Saffa terlihat menunjukkan deretan giginya.
"Aku juga merindukanmu Niall. tapi rasa rinduku padamu tak sebesar rinduku pada Prilly."ucap Saffa membuat Niall menatapnya dengan jail. Niall pun mengejar Saffa sesaat setelah gadis kecil itu berlari masuk setelah mengucapkan kalimat itu pada Niall. Prilly hanya tertawa kecil melihat adiknya begitu dekat dengan Niall. ia pun memutuskan untuk menyusul mereka dan berjalan masuk. saat ia tiba di ruang tengah ia melihat Zayn sedang duduk menonton televisi sendirian. Prillypun menghampiri Zayn dengan memeluk leher Zayn dari belakang.
"aku merindukanmu Zayn. dimana Mom dan Waliyha?"tanya Prilly lalu mencium pipi Zayn. Zayn hanya tersenyum melihat adiknya yang menjadi lebih manja. ia menyuruh Prilly duduk di sampingnya lalu merangkul adiknya sambil sesekali mencium puncak kepala adiknya itu.
"Aku lebih merindukanmu Sweety. Mom dan Waliyha sedang ke minimarket untuk membeli bahan makanan."ucap Zayn. Prilly hanya mengangguk.
"oh ya. dimana Perrie dan keponakanku?"tanya Prilly lagi.
"mereka sedang berada di Paris untuk berlibur."
"kenapa kau tidak ikut berlibur Zayn?"
"tidak Sayang. karna besok aku akan ke Thailand untuk Konser. bukankah kau sudah mengetahuinya dari Niall?"
"oh ya. aku melupakan hal itu."ucap Prilly lalu terkekeh karna ia yang mempunyai sifat pelupa. Zayn hanya ikut terkekeh. adiknya tak pernah berubah. selalu saja Manja dan Pelupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You be Mine
FanfictionNiall Horan adalah Selebriti yang sudah mendunia dengan boy bandnya One Direction. Niall menikah dengan Prilly Malik, adik kandung sahabatnya Zayn Malik. namun Pernikahan itu harus di uji dengan datangnya Aliando Styles, sepupu Harry Styles di kehid...