Chapter 21

201 24 0
                                    

Seusai kelas, aku baru mau mengemas tas dan pergi saat si pria tampan memanggilku.

"Akan lebih baik kalau kau berhati-hati dengan Hyungseok."

Dia tersenyum samar saat aku menaruh tas di bahu tanpa ekspresi.

"Sepertinya Hyungseok disuruh seseorang dan sedang mencari-cari. Kau mungkin sudah mengetahuinya."

"Ya, aku tahu."

Aku mau memberitahunya kalau dia tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan, aku akan pergi, ketika dia memegang lenganku.

"Aku selalu berpikir bahwa aku tidak akan pernah mendapat peran dengan hanya kemampuan aktingku. Jadi setelah 4 tahun, aku mungkin harus bermain peran sebagai seorang pelacur pria, jadi aku mulai menyelinap disana-sini."

"Situasimu bukan urusanku."

Dia mengendurkan pegangannya di tanganku dan berbalik untuk menatap pria berwajah tajam yang berbicara kepada instruktur dari jauh.

"Sejauh yang aku tahu, orang itu membenci gagasan sponsor dan memilih sisi orang-orang berpengaruh. Artinya dia tahu dia tidak bisa sukses di bidang ini hanya dengan kemampuan aktingnya. Yang ingin kukatakan adalah jangan putus asa. Melihatmu hari ini, kupikir Lee Taemin-ssi tanpa diduga punya sisi yang polos. Ini bukan tempat seperti yang kau pikirkan."

Setelah dia selesai berbicara, dia melepas lenganku dan tidak lupa nasihat untuk berhati-hati.

———

Aku mendapat nasihat dari semua orang yang kutemui. Apa aku terlihat begitu tak berdaya? Aku ingin bertanya pada manajer, tapi dia punya hal lain dalam pikirannya karena dia sangat bersemangat karena sesuatu.

"Hansoo dapat wawancara untuk peran! Yah, dia belum sembuh dari fobia kamera, tapi dia mendapat panggilan setelah mereka melihat penampilannya..."

Manajer mengharap aku menerima hadiah akting, tapi aku lega melihatnya bahagia. Kami tidak banyak berbicara tentang itu dan beralih. Itu tidak direncanakan, tapi aku punya perasaan hari ini adalah hari yang bagus.

Tak ada rumor sama sekali tentang insiden boxing, dan aku tidak perlu melihat kedua orang yang menggangguku hari itu. Aku penasaran apakah keberuntunganku akan berlanjut seperti ini, tapi aku harus bertemmu orang yang tidak ingin kutemui di Alice's Labyrinth, dimana aku harus kerja setiap hari seperti yang dikatakan si rambut kuning. Seperti semacam rutinitas, manajer membawaku ke pintu dengan kantor si orgil dan dia berbicara dengan nada sopan sebelum membuka pintu.

"Dia menunggu di dalam."

Dalam sekejap, si orgil muncul dan aku bertanya, menyipitkan mataku tak sadar.

"Apakah pemilik ruangannya disini?"

"Tidak."

Lalu? Sebelum aku bisa bertanya, dia memberiku nasehat yang aneh.

"Dia sangat jeli, tapi dia sangat penyayang."

Jadi siapa? Aku tidak punya kesempatan untuk bertanya juga kali ini. Dia membuka pintu terlebih dahulu, tersenyum seperti robot. Orang yang 'sangat jeli tapi sangat penyayang' menyapaku dari tengah ruangan.

"Kenapa kau terlambat 4 menit dari biasanya?"

Seperti terakhir kali, bos menaruh tangannya di pinggang dan mengeluarkan suara kencang seperti seorang instruktur. Segera setelah aku sadar siapa pihak lainnya, aku mengeluarkan helaan napas kencang tanpa sadar. Dia memang bukan orang yang bermasalah, tapi tipe orang sepertinya membuatmu gugup dengan cara yang aneh. Aku menatapnya di depan pintu tanpa mengatakan apapun dan membuka mulut.

PaybackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang