•||Happy reading||•
Cuaca yang mendung menghiasi pagi Rabu ini. Suasana yang sejuk disertai rintik rintiknya, itulah yang saat ini Rhea rasakan. Gadis yang manis nan imut memiliki tubuh yang pendek dan mungil saat ini dalam perjalanan sekolah dengan memakai jaket yang ber merk Gucci itu.
Saat ini jantung rhea sedang berdetak kencang dan berwajah panik namun bisa ditutupi dengan wajah datarnya. Bagaimana rhea tidak takut, saat ini dia terlambat menuju sekolahnya dia takut akan dihukum nantinya.
'Ya Allah, semoga nanti ga dihukum sama Bu Ratih' batin rhea sambil melihat jam di handphone nya. Sebenarnya disekolah rhea ga boleh bawa handphone tapi dia tetap bawa soalnya takut penting kalau di tinggal.
5 menit lagi dia akan sampai namun, panik masih ada dalam dirinya.
Merasa lega saat melihat ada seorang guru dengan payungnya menuju kesekolahnya."Duluan ya Bu" ujar rhea sambil tersenyum pada gurunya. guru itupun mengangguk dan tersenyum
Lega dalam diri rhea saat sampai ke sekolah tidak ada guru mengawas pagar sekolah.
"Rhea masuk dulu ya pa" ujar rhea sambil menyalin tangan papa nya dan dibalas anggukan papanya. Rhea keluar dari dalam mobil dengan pelan, semua mata mengarah padanya namun dia hanya acuh. Dengan santai rhea berjalan menuju kelas."Woii kecik"ujar seorang pemuda tinggi dengan rambut yang berantakan namun sangat keren menurut siswi lain, pengecualian rhea.
Menatap seseorang yang memanggilnya dengan datar, ia mengangkat alisnya seolah berkata apa.
Pemuda itu menghampiri rhea dengan senyum manisnya membuat para siswi disekolahnya histeris, bagaimana tidak mereka adalah rombongan adik kelasnya yang badboy semua. Yang memanggilnya tadi bernama Rafki, "Rafki Hernandez" seorang adik kelas yang kasar, nyebelin, suka membuat ulah. Namun jika bersama rhea selalu senyum bak mendapatkan lotre. Diikuti teman temannya bernama wino, Lian. "Winolandra sellanor" memiliki sifat lembut, konyol, dan humoris. Rambut yang panjang kulit putih. "Lianno serdian" seorang ketos yang memiliki sifat cuek, dan sopan terhadap kakak kelasnya. Mereka terkenal karena ketampanan mereka namun itu tidak berlaku untuk rhea, karena menurut rhea mereka itu sangat menyebalkan.
"To the point"ujar rhea datar, ia sudah jengah selalu di ganggu oleh adik kelasnya itu. Ia heran kenapa adik kelasnya ini selalu sok akrab padanya padahal dia tidak pernah dekat sama mereka.
"Rhea, jalan yuk"ujar Rifki dan mendapat pekikan oleh orang orang sekitarnya, dan itu membuat rhea jengah.
"Ga"ujar rhea singkat dan melanjutkan jalannya dengan berwajah datar tanpa memperdulikan semua orang menatapnya iri.
Memasuki kelasnya dan melihat teman satu bangkunya sedang tidak mood, namun ia tetap acuh tidak bersuara sambil memainkan handphonenya.
*KRINGG KRINGG KRINGG*
Bel masuk berbunyi dengan sigap rhea memasukkan handphone nya ke dalam tas dan menyiapkan buku untuk pelajaran nanti.
. . . . . .
Bel istirahat berbunyi semua murid berbondong-bondong menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka
"Rhe, kuy ke kantin"ujar teman sebangkunya
"Tunggu sebentar Viana" ujar rhea yang sedang merapikan buku-buku nya. Ya teman sebangkunya bernama "Viana Olivia serzan" memiliki wajah yang manis, dan rambut yang lurus. Suka gosip, dan sifatnya emosian, baik, julid, cuek.
Dia hanya mempunya satu teman disekolah, teman ada namun hanya Viana yang dekat dengannya yang lainnya tidak.
"Rhea, gua ga mood tau. Lu tau ga Radit berulah lagi."ujar Viana dengan kesal dan rhea hanya mendengarkan tanpa menjawab. Sepanjang jalan menuju kantin Viana berbicara panjang lebar tentang pacarnya, dan rhea hanya acuh.
"rhea Lu dengar ga sihh!!"ujar Viana kesal saat dia di acuhkan oleh teman sebangkunya. Viana heran dari mana sifat batu temannya ini,. Dapatkan, apakah saat mengidam mamanya rhea menginginkan batu.
"Ck. Viana Lu bisa diam ga?"ujar rhea kesal. Ayolah dia saat ini sedang menahan sesuatu yang berharga agar tidak keluar.
"Gaa!! Masa yaa..." Bantah Viana dan melanjutkan cerita panjang lebarnya, dengan kesal rhea meninggalkan sahabatnya yang fokus bercerita itu. Dia saat ini tidak bisa menahan lagi,
Saat ini tujuan rhea ke toilet.Keluar dari toilet ia melihat rombongan pria , dengan santai dan rhea melewati mereka. Namun tangannya ditahan oleh salah satu dari mereka.
"Lepas"ujar rhea singkat namun dihiraukan oleh pria itu. Pria itu menarik rhea menuju atap sekolahnya dan rhea hanya diam tak bergeming.
"To the point."ujar rhea dingin ia tidak suka ketenangannya di ganggu oleh mereka semua.
"Jadi pacar gua"ujar pria itu dingin. Rhea tersenyum sinis menatap tajam pria didepannya.
"Baru sekarang? Dari mana aja Lu saat gua ngejar lu."ujar rhea dingin, dia muak dengan pria didepannya mendorong dada pria itu dengan jari telunjuknya. Pria itu tidak bergeming, hanya menatap rhea intens dan membiarkan rhea mendorong dirinya.
"Kasih gua kesempatan rhe"ujar pria lembut seolah sedang meluluhkan hati rhea agar mau bersamanya. Namun itu tidak bisa, karena hati rhea sudah sekeras batu.
"Kesempatan?? Gua udah ngasih lu kesempatan ka, bahkan berulang-ulang kali. Tapi apa yang lu kasih ke gua?? Rasa sakit hati dengan lu milih cewek lain dari gua, sampai gua mikir, gua kurang apa sih sampai sampai gua ngerasain sakit hati ini."ujar rhea lirih sambil mengingat-ingat kelakukan bodohnya dalam mengejar pria didepannya, Rhea tertawa miris. Menatap tajam pria didepannya ini
"Berulang kali gua kasih lu kesempatan dan berulang kali lu hancurin itu semua, dan dengan ga tau dirinya lu nyuruh gua kasih kesempatan?? Gua ga bisa ka"ujar rhea dingin dan berlalu dari sana, namun saat akan membuka pintu keluar.
"Gua bakal berusaha rhe, gua bakal berusaha dapatin hati lu lagi. Biarin gua berjuang buat meluluhkan hati lu lagi rhe, ini ga sekedar omongan ini akan jadi bukti biar lu percaya sama gua" ujar pria itu tegas dan menatap punggung rhea intens.
Hening yang dirasakan oleh mereka berdua rhea melanjutkan membuka pintu itu dan pergi dari sana.
"Maaf Rhe..."ujar pria itu lirih.
•Bersambung•
Hai semua aku penulis pemula di wattpad ini. Jadi kalau misalkan ada kata kata yang kurang atau ga pantas tolong kasih tau aku yaa. Maklum aku baru nyobaa hehee.
Sekian dari aku🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
MarkaRhea (on going)
Random•|| CERITA INI IMAJINASI SAYA SENDIRI JIKA ADA NAMA YANG SAMA ITU ADALAH KETIDAK SENGAJAAN ||• "Rheana betrayalloa" gadis cuek yang digemari kaum Adam. semenjak kejadian dua bulan itu dia menjadi cuek dan tidak tersentuh bahkan saat bertemu dia, rhe...