CHAPTER 11

472 39 1
                                    

Jun terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa sedikit pusing. Jun bangun terduduk lalu memegang kepalanya. Matanya berkunang2, badannya terasa pegal bercampur perih.

Jun membuka selimut yang menutupi dirinya. Masih sama badannya penuh dengan luka itu. Perutnya terasa mual, jun berlari ke arah wastafel lalu memuntahkan semua isi perutnya. Yang jun keluarkan hanya air saja. 

Ini akibat jun tak makan mungkin, jun selama 3 hari ini benar2 tak menyentuh apa2. Selesai di wastafel, jun mencoba membersihkan diri lalu membersihkan kekacauan dirumahnya.

Saat jun sedang membersihkan tempat tidurnya, tak sengaja tangan jun menyenggol gelas yg berada di meja sebelah kasurnya. Suara nyaring yang ditimbulkan drai pecahan kaca itu.

" Akhhhh " suara jun sambil memegang kepalanya. Kepala jun seperti ditusuk2 rasanya. Jun terduduk lemas. Kakinya kembali terkena pecahan gelas tadi.

" _kau itu sampah "
" Kau itu jalang "
" Makhluk rendahan"

Semua kata2 itu terngiang2 di telinga jun.

" Hiksss awwkhh pergiii pergi, aku bukan orang seperti itu pergi " jun berteriak histeris. Telinga jun tak henti-hentinya mendengar suara itu.

Tiba-tiba ada seseorang yang memeluk jun sangat erat. Jun yang merasa ada seseorang di dekatnya meraih tubuh itu dan memeluknya kuat-kuat, seperti takut akan ada yang menyakitinya jika orang ini pergi. Tak lama jun kembali pusing lalu kesadarannya menghilang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di tempat lain, di cafe jun tepatnya, Berjalan seperti biasa. Semua pada aktifitasnya masing-masing. Hari ini sangat cerah, cuaca yang sangat mendukung untuk melakukan aktifitas di luar ruangan sangat cocok untuk hari ini.

Wonwoo kembali datang ke cafe seperti biasa. Dia ingin mengecek kondisi jun. Wonwoo  datang tidak dengan tangan kosong. Wonwoo datang dengan membawa bunga mawar dan hadiah seperti biasanya dia bawa setiap harinya. 

Wonwoo celingak celinguk mencari keberadaan jun, sayangnya keberadaannya tak ada sama sekali dalam pandangannya.  Bahkan Nathan pun yang biasanya tak pernah absen juga tak ada di tempatnya.

Wonwoo tanpa basa basi langsung menuju kerumah jun, sampainya di atas. Wonwoo langsung masuk kerumah jun. Sangat sepi itulah yang wonwoo bisa gambarkan dari pengelihatannya. Wonwoo berjalan kearah meja makan, wonwoo melihat nathan sedang mencuci piring di wastafel.

" Nat? Hey. Dah lama disini? Jun mana? " Tanya wonwoo

Nathan yang sedari tadi tak mendengar ada suara langkah kaki masuk, terkejut dengan kehadiran wonwoo yang tiba-tiba itu.

" Kak! Ya Tuhan! Ngagetin deh" ujar nathan sedikit tersentak. " Ketuk pintu kan bisa ya kak won "

" Ya maaf, tadi habisnya rumah keliatan sepi. Jadi langsung masuk aja. Oh ya jun mana? " Tanya wonwoo

" Oh kak jun lagi istirahat kak, kak jun lagi ga enak badan. Ini baru habis kasi makan, dan buat kak won jangan di ganggu dulu kak junnya " ujar nathan sambil nunjuk wonwoo seakan memperingati

Wonwoo langsung berjalan ke kamar jun tanpa mengidahkan nathan, saat membuka tirai kamar jun. Wonwoo mengamati jun yang tidur di kasurnya dengan menbelakanginya.

Wonwoo tersenyum hangat melihat jun baik2 saja. Wonwoo ingin mendekat kearah jun tapi tanganya kini di tahan nathan, dan menariknya kembali ke meja makan.

" Ih dibilangin jangan diganggu , udah diliatin aja " ujar nathan sedikit kesal

" Mau ngelus kepala aja sih nat, ngapa ga boleh deh? " Ujar wonwoo

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang