CALLYSTA |♛| 08

363 14 3
                                    






Setelah sarapan tadi pagi keluarga Bian dan keluarga lysta langsung pulang sedangkan pasutri itu tidak diizinkan untuk pulang dulu.

Lysta memperhatikan bian yang sedang asik sendiri dengan dunianya namun apa kabar dengan lysta yang bosan setengah mati, tidak tau mau ngapain seperti terjebak dijalan bungtu. Bian menyadari tatapan istrinya, menghampiri lysta yang duduk di balkon.


"Kenapa natap aku segitunya?." Bian mendaratkan bokongnya disebelah lysta.

"Bosan tau nggak hampir setengah hari dikamar terus nggak ngapa-ngapain!." Kesel lysta. Jadi suami peka dikit kek. Batinnya.

"Mau jalan jalan?." Tawar bian.

"Telat!." Jawab lysta menjauh dari bian, merebahkan tubuhnya di atas kasur menyembunyikan tubuhnya dibalik selimut tebal.

"Hey?, sayang?." Suara lembut bian menusuk telinga lysta membuat ia terhanyut dalam suasana ciptaan bian.

Gadis itu menuruni selimut yang menutupi seluruh tubuhnya sebatas hitung ia sedikit kaget menepati bian didepan wajahnya.

"Ng-nggak usah de-deket deket." Lysta sedikit mendorong dada bidang bian agar tidak terlalu dekat dengan nya tapi percuma pertahanan bian sangat kuat hingga tidak bergoyang sedikit pun.

Lysta kembali menutup wajahnya dengan selimut dengan cepat bian menahannya.

"Apa?!." Kesel gadis itu menatap tajam suaminya. Bian belum juga membuka suara.

Cup!

Lysta memukul dada bian cukup kuat sedangkan sang suami seperti merasa angin yang menyentuhnya.

"Nyebelin banget sih!!."

Sedangkan bian merasa puas membuat istrinya kesel gara-gara dirinya.

"Gemes banget sih." Bian mencubit pelan hidung lysta lalu memasuki kamar mandi untuk menghindari istrinya agar gendang telinganya tidak pecah.

"Argghh...!!." Pekik lysta ia sangat kesel dengan bian suami sialan.

Lysta menendang-nendang udara saking kesel nya dirinya. Kenapa begitu mudahnya menerima perjodohan sialan ini, ia seharusnya tidak menerima perjodohan dari ayah nya. Entah apa yang prata rencanakan.

Kenapa dirinya yang nikah duluan?, kenapa tidak nachar aja?, bukankah nachar lebih tua dari nya dan cukup matang untuk menikah dibandingkan lysta.

"Bodoh!." Gumamnya.

Bangkit dari tempat tidur lysta meraih handphone nya diatas meja.

Five girls🐣

Me:🐰
"Girls! Kalian dimana?."

Runa:🐱
"Rumah."

Abel:🐼
"Taman"

Lisya:🐭
"Rumah."

Chelsea:🐨
"Minimarket."

Me:🐰
"Nongkrong yuk di cafe biasa.
No komen, gue bosan banget ni. Kangen kalian juga."

CALLYSTA! |END| (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang