Bagian 16: Kesepakatan

489 93 5
                                    

Randy dan Marta saat ini sedang makan siang disebuah restoran mewah didekat kantor Marta. Entah mengapa setelah kepergian Rasya dan Gema, mereka berdua lebih sering bertemu dan lebih bisa saling terbuka satu sama lain walaupun masih berstatus mantan suami dan mantan istri. Marta yang awalnya kebingungan mencari Rasya akhirnya menemukan ketenangan melalui penjelasan Randy saat itu.

"Dimanapun Gema, pasti disana juga ada Rasya. Dari dulu Gema memang selalu membuat keributan" , Marta setuju dengan kalimat Randy kala itu. Ia kemudian melacak semua panggilan dari ponsel Rasya dan juga melacak dimana terakhir mobil Rasya terparkir. Meskipun Rasya juga sudah memblokir semua akses sampai kartu kreditnya, Marta tetap memiliki akses untuk melacak keberadaan Rasya.

Sementara Randy lebih memilih menggunakan mata-mata dan juga pengacaranya untuk melakukan pencarian terhadap Gema dan mereka temukan lokasi yang tepat. Randy dan Marta awalnya hanya menatap rumah cibawah bukit yang terlihat sangat asri dan nyaman untuk ditinggali itu. Mereka juga menggunakan teropong jauh sesekali untuk memperhatikan keseharian Rasya dan Gema.

"Kau yakin Rasya akan kembali dengan cara seperti ini?" tanya Marta sambil memperhatikan Randy yang sedang menikmati wine dalam gelasnya.

"Gema akan menjadi lebih agresif dan otomatis dia akan membutuhkan perawatan kesehatan yang cukup lama. Lagipula dari dulu tidak ada rencana untuk punya akan kedua" balas Randy dengan gampangnya.

"Sekarang, kau menyalahkan aku karena aku melahirkan dia?"

"Menurutmu saja bagaimana. Kalau kau dulu tidak melahirkannya, Rasya pasti sudah menjadi anak yang berbakti dan bisa meneruskan semua bisnis keluarga. Perceraian kita juga karena kehadiran Gema" jawab Randy dengan tatapan kesalnya.

"Kau tau dia adalah darah dagingmu dan kau masih mengelaknya?"

"Dan kau juga ikut menyiksanya, Marta. Kau harus ingat itu!" jeda Randy sesaat membuat Marta tersentak sekaligus tersadar akan perbuatannya. "Dari awal kita tidak menginginkanya dan yang kita lakukan sekarang adalah membuat anak-anak kembali ke rumah masing-masing"

"Kau sama sekali tidak memikirkan perasaan anakmu? Gema?" tanya Marta yang kini tengah menggunakan sisi seorang ibu. Marta tetap tidak tega membayangkan kesakitan apa yang sudah putra bungsunya lalui.

"Kau mau membesarkan mereka berdua? silahkan saja. Tapi ingat hak asuh Gema masih menjadi milikku dan aku bebas melakukan apapun padanya" ucap Randy dengan tatapan intimidasinya.

"Mengapa kau sangat membenci Gema?" tanya Marta yang mulai penasaran.

"Aku tidak menginginkannya sejak awal. Aku akan membenci semua hal yang aku inginkan" jawab Randy dengan tegas.

"Itulah alasan kau selalu menyiksa dan memukulnya?" tanya Marta kini dengan nada mengejek dan salah satu alisnya yang terangkat. Ia tersenyum senang saat melihat reaksi terkejut dari mantan suaminya. "Aku mungkin melakukan hal keji pada Gema tapi aku bukanlah orang yang membuat Gema sampai mengalami depresi".

Marta melemparkan kertas hasil pemeriksaan Gema yang berhasil ia dapatkan melalui koneksinya yang bekerja di rumah sakit tempat Yoga bekerja. "Jangan pernah mengujiku lagi sampai mana aku bisa bertindak, Randy. Kau dan sifat temperamenmu yang tidak berubah itu bisa membawamu dalam masalah yang lebih besar. Aku memang menginginkan Rasya kembali tapi aku juga tidak ingin Gema tersingkirkan atau mengalami hal-hal yang buruk lagi darimu. Peringatan yang kemarin itu sudah cukup dan akan aku pastikan hak asuh Gema akan beralih padaku!"

Marta mengemasi semua barangnya yang ada dimeja dan berdiri dari kursi mewahnya. Ia sekali lagi melemparkan smirk pada mantan suaminya kemudian ia berlalu tanpa mengucapkan apa-apa.

GEMA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang