Grateful

2.5K 201 55
                                    

"Kamu mau pindah ke Seoul?"

Seokjin mengangguk.

Sangyeob menghela napasnya.
"Saya bakal kehilangan kalau gitu, siapa lagi yang bisa bikin saya ketawa?"

"Memangnya saya selucu itu apa pak?"
Seokjin mengerutkan keningnya.

"Iya, kamu lucu dan denger suara kamu ketawa yang sering bikin saya ketawa."
Sangyeob tersenyum dan meletakkan pulpennya, menatap mahasiswa yang duduk di depannya.

"Cepetan nikah makanya pak."

"Emang kalau nikah bisa ketawa?"

"Ya kan happy bisa bersama orang yang kita cinta."

"Ya gimana ya? Orang yang saya suka sudah punyanya orang lain, saya nikah sama siapa dong?"

Seokjin mengalihkan tatapannya, merasa grogi karena merasa dosennya membicarakan dirinya.
"Yang perempuan sama bapak waktu lagi makan itu memangnya bukan pacar bapak?"

"Perempuan? Oh, waktu kamu lagi diabetes?"

"Kok inget aja sih pak?"
Seokjin mengerucutkan bibirnya.

"Habis kamu lucu, baru kali itu saya denger orang ditawarin jadi Sugar baby jawabnya punya diabetes."
Sangyeob terkekeh geli.

"Jangan diinget terus pak, awas ntar beneran kehilangan kalau saya ga ada."
Seokjin nyengir menatap dosennya.

"Makanya kamu besok mau kuliah di Universitas mana?"

"Kenapa? Pak Sangyeob emang mau rekomendasiin saya masuk kemana?"

"Engga, saya cuma mau ikut daftar jadi dosen di tempat kamu kuliah besok."

"Bapak bercandanya ga lucu."

Sangyeob kembali tertawa.

*

*

*

"Jadi namanya Gong Hyunjoo? Bapak waktu itu nabrak saya gara gara terburu buru mau ketemu dia?"

"Saya lupa harus ketemu dia hari itu, kencan perkenalan, ibu saya ngancam kalau saya tidak segera datang dia tidak mau bicara lagi dengan saya."

Seokjin tertawa.
"Dijodohin karena keluarganya juga pengusaha Baja?
Kalau gitu kan cocok pak, kenapa ga lanjut?"

"Mmm.. dia seperti anak chaebol lainnya."

"Maksudnya?"

Sangyeob hanya tersenyum.

"Aahhh.."
Seokjin menganggukkan kepalanya.

"Wajar kan pak, biasanya memang seperti itu. Nyari pasangan sesama chaebol, pengusaha, kalau perlu jadi yang paling kaya dan sukses."

"Tapi saya suka jadi dosen, apa menurut kamu jadi dosen memalukan?"

"Ya engga sih pak, tapi biasanya anak pengusaha memang jadi pengusaha, belom lagi yang punya ambisi ini itu, sama saudara aja banyak saling sikut buat megang perusahaan. Makanya keluarga bapak hebat, anak tunggalnya malah dikasih jadi dosen, besok besok yang megang perusahaan siapa dong pak?"

Sangyeob tertawa.

"Apa kamu juga milih suami kamu karena dia pengusaha?"

"Pas ketemu pertama kali saya malah ga tau dia kerjanya apa, ga niat nyari suami juga karena saya masih sekolah."

"Tapi trus malah nikah muda?"

"Dia ngelamar, kan ga mungkin saya tolak pak."
Seokjin nyengir menatap dosennya.

The Guy I Slept With - KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang