chapter 4🍒

4.4K 196 1
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamu'alaikum warahmatullaahi WB.

______________________________________________

Kini Hamzah tengah duduk termenung di depan kaca jendela kamar abiyyan dan juga dirinya sekarang, setelah keluarganya berpakaian untuk pulang ia belum beranjak sedikitpun dari sana.

Jujur saja dia masih kaget dan juga sedikit merasa marah kecewa yang tidak bisa ia katakan lewat kata kata.

"Umaaa" teriakan anak kecil itu mampu mengalihkan pikirannya.

Hamzah menoleh ke arah pintu masuk di sana ada baby Ayyan dan juga abiyyan di belakangnya.

"Maaf dia baru saja bangun dan menangis mencari keberadaan mu.." jelas ayyan.

Hamzah melirik sekilas abiyyan lalu mengangguk tangannya bersiap meraih Ayyan yang tengah berlari ke arahnya.

"Ayyan kut ma gii agi..." Ucap bayi itu setelah berhasil berada di gendongan nya, dengan mata berkaca-kaca kemudian memeluknya erat seakan takut akan di tinggalkan

Hamzah tersenyum menoel hidung Ayyan dan mencubit gemas pipi Ayyan.

"Uuhh anak umma, umma nggak akan kemana mana sayang Uma di sini sama Ayyan.." ucapnya dengan suara lembut.

"Ma baba?"

"Iyaa.." ucapnya tersenyum manis.

Entahlah setelah kedatangan Ayyan ia mampu menenangkan hati dan pikirannya yang tengah kacau.

"Yeyyyy!!! Ayyan una ummaa..." Girangnya.

Sedangkan abiyyan dia hanya melihat interaksi mereka saja tanpa berniat untuk ikut bercanda.

Sekarang Ayyan dan Hamzah mereka sedang bermain di karpet bulu yang ada di kamar abiyan dan Hamzah sedangkan abiyyan ia memilih menonton saja sambil membaca kembali kitab yang nanti akan ia ajarkan pada para santri selepas isya.

Jangan karena baru menikah ia lepas tanggung jawab, itu tidak akan pernah terjadi.

Tadi umi dan abinya sudah menawarkan untuk libur dulu mengajarnya namun abiyyan tetap abiyyan.

"Baba.." ayyan menghampiri abiyyan lalu beranjak kepangkuan sang ayah.

"Kenapa hmm?" Abiyyan menutup kitab kuningnya, meletakannya ke atas nakas lalu mengelus lembut kepala sang anak.

"Baba ayyan tayang baba.." abiyyan menaikan satu alisnya.

Ada apa dengan putranya.. abiyyan menatap ke arah sang istri, sedangkan Hamzah yang merasa di tanya hanya mengidihkan bahunya tidak tau.

"Baba juga sayang Ayyan " abiyyan mencium kening sang putra.

"Baba tayang Uma?"

"Tentu baba juga sayang umaa.." ucap abiyyan tanpa ada keraguan sedikitpun.

Sedangkan Hamzah ia sedikit tersentak dan kaget dengan pertanyaan dan jawaban antara ayah dan anak ini.

Ukhibuka Fillah Ya ZaujatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang