03 Keluarga.

10.9K 304 13
                                    

Follow me Indiyalsa_




Setelah turun dari ojek, Raya berlari sekencang yang ia bisa menuju sebuah bangun rumah sakit di depan nya. Sesampainya di lobby ia celingukan, berniat pergi ke arah resepsionis hingga sebuah suara memanggil namanya.

"Rayana."

Raya menoleh, mendapati Rika di sana. "Mbak Rika, nenek gimana mbak?" Wajah Raya terlihat sangat khawatir keringat juga sudah membasahi kening nya.

"Mbak belum tahu Ray, dokter belum keluar." Jawab Rika tak kalah khawatir.

Raya mengacak-acak rambutnya, hingga pintu ruang UGD terbuka menampilkan seorang dokter di sana.
"Keluarga pasien?"

"Saya cucunya dok." Raya segera mendekati sang dokter.

Dokter itu mengangguk paham. "Dari diagnosa, pasien mengalami gagal ginjal."

Deg

Tubuh Raya mengenang karena kaget. "Ga-gagal ginjal dok?"

"Ya, dan pasien harus segera di operasi."

"A-apa nenek saya bisa sembuh dok?"

"Untuk sekarang kita harus melakukan cuci darah, dan pengobatan terbaik hanyalah tranplantasi ginjal."

"Tra-tranplantasi gi-ginjal?"

Dokter itu mengangguk. "Ya, hanya itu cara satu-satunya untuk kesembuhan pasien."

"La-lalu be-berapakah biaya nya dok.?"

"Anda harus menyiapkan setidaknya dua ratus lima puluh juta, sampai tiga ratus juta."

"Ha?" Tubuh Raya terhuyung kebelakang.

"Untuk sementara ini kita akan mencoba melakukan yang terbaik. Kalau begitu saya permisi."

Raya mengangguk, tubuhnya luruh ke lantai dan tangisan nya pecah. "Hikkss, ya Allah, dari mana aku dapetin uang sebanyak itu hiks...."

Rika segera memeluk Raya, mencoba menenangkan gadis itu.

***

Dalam ruangan serba putih, Raya duduk termenung menatap sang nenek yang terbaring tak berdaya. Mata gadis itu terlihat bengkak karena terlalu lama menangis.

"Istirahat lah, biar mbak yang jaga nenek kamu."

Raya menoleh menatap Rika, matanya kembali berkaca-kaca. Rika itu hanyalah tetangga nya, namun Rika selalu baik padanya. "Makasih ya mbak." Suara Raya terdengar perau. "Mbak selalu ada buat Raya."

Wanita berhijab itu mendekati Raya dan duduk di samping nya. "Jangan bilang kayak gitu, mbak udah nganggep kamu kayak adik mbak sendiri."

"Hikks." Raya langsung memeluk Rika dan kembali menangis. Mengapa Tuhan memberikan nya cobaan seberat ini.

"Hikkkss, Raya harus gimana mbak."

Rika mengelus punggung Raya. "Mbak akan bantu sebisanya, kamu harus semangat ya. Jangan putus saya. Allah akan selalu memberikan jalan untuk umatnya Raya. Lebih baik sekarang kamu sholat tahajud, biar mbak yang jaga nenek kamu ya."

Raya melepaskan pelukannya. Lalu mengangguk pelan, dengan lunglai ia keluar dari kamar rawat sang nenek dan berjalan tanpa tenaga mencari letak mushola di sana.

Sesampainya di mushola, Raya segera mengambil wudhu dan memakai sebuah mukena yang tersedia di sana. Ia segera menjalankan sholat Isyak yang tadi belum sempat ia laksanakan, lalu melanjutkan nya dengan sholat tahajud. Raya menadahkan kedua tangan nya, menangis memohon ampun dan meminta kepada sang pencipta. Tangisan gadis itu jelas menyayat hati siapa saja yang mendengar nya. Namun karena ini sudah tengah malam, ia hanya sendirian di sini.

RAYANA AND Mr.B 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang