Chapter 6

710 69 29
                                    

"It's over. There's no exit.
She is already trapped in wonderland.
There's no time to graduate."

.
.
.

Berdiri tepat di pintu rumah keluarga Minamoto membuatmu gusar, keringat dingin yang mengucur hebar, iris melirik ke kanan dan kiri secara gelisah, dan tiap beberapa detik meremas rokmu. Katakanlah, kau gugup, tentu saja. Ini adalah kunjungan pertamamu pada orang lain, bahkan rumah Nene dan Aoi saja belum pernah. Kau mendesah pelan, seolah menampakkan tanda telah siap untuk menekan bel rumah.

Saat lenganmu terangkat dan jari hendak menyentuh bel tersebut, pintu yang dimaksud lekas terbuka, menampakkan sosok pemuda berambut pirang dengan senyuman ramah khas di wajah tampannya. Ia dan dirimu mengerjap, memperhatikan satu sama lain dalam beberapa detik, lantas ia terkekeh pelan, "Sudah lama menunggu, [Name]-chan?"

"A-ah, tidak. Aku baru saja sampai," balasmu, mengutarakan sedikit kebohongan. Teru mengetahuinya karena sedari tadi ia mengintip dari jendela, namun memilih untuk tidak mengungkapkannya. Lagipula, tidak seru jika membocorkan segalanya, bukan?

"Masuklah, sini, sini. Jangan sungkan untuk menganggapnya seperti rumah sendiri, ya."

"Oh ... baik."

"Eh, [Name]-senpai datang?! Wah, gawat, aku harus segera menyiapkan camilan! Niichan, kenapa tidak memberitahuku dari awal?!" sungut Kou, merenggut dengan wajah cemberut seraya bergegas untuk pergi ke dapur. Kau hanya mampu menggelengkan kepala tatkala mendapati ekspresi polos dan tak bersalah yang Teru pasang.

Ia mempersilahkanmu duduk, segera mengambilkan ocha untukmu dan mengangkat suara, "Summimasen, adikku memang begitu. Oh, princessーmaksudnya, Tiara, sedang tidur pulas. Sepertinya, kau tidak bisa bertemu dengannya sekarang. Kapan-kapan saja, ya?"

Kau mengangguk, mengiyakan, meskipun dari awal bukanlah dirimu yang mengusulkan datang ke sini. Tetapi, memang benar, kau cukup penasaran untuk berkenalan lebih dengan si bungsu. Lantas, kau menoleh, memperhatikan sekeliling dengan seksama, rumah dengan interior sederhana seperti pada umumnya.

Hanya saja, beberapa mokke dan item yang berbau dengan supernatural berada di sudut rumah. Makhluk supernatural kecil berwarna merah muda itu nampak berkeliaran, walaupun sedikit ketakutan ketika melewati Teru. Ia pasti mengizinkan keberadaan mereka di sini agar bisa bermain bersama Tiara, dengan syarat tidak boleh melukai si bungsu tersebut.

Keheningan mengalir, membuatmu tidak nyaman dan canggung akan suasana ini. Lantas, kehadiran Kou yang membawa camilan memecah perasaan kikuk itu. Ia berujar riang sebab ini adalah pertama kali kakaknya membawa seorang teman untuk datang bermain ke rumah, "Senpai, maaf menunggu lama. Oh, silahkan nikmati waktu kalian berdua! Aku akan berada di kamar, kalau Niichan butuh sesuatu, jangan lupa panggil aku, ya!"

"Arigatou, Kou-kun."

"Terimakasih, Kou."

Kau dan Teru membalas hampir bersamaan, lalu menoleh sembari menatap satu sama lain. Melihat adegan di hadapannya, Kou mengulas cengiran senang dan memberikan jempolnya sembari menyahut keras, "Oke!"

Pemuda yang lebih muda dari kalian berdua itu melangkah pergi dari ruangan. Kini, hanya bersisa dirimu dan Teru saja. Segera, tanganmu merogoh tas, mencoba mencari console game. Toh, inti dari pertemuan kali ini adalah bermain bersama. Tapi, tidak mungkin kau mengajarinya bermain otome game. Karena itulah, butuh semalaman untukmu menyiapkan RPG dan adventure game. Lagipula, dua genre itu lebih cocok untuk perawakannya.

Graduation ⇢Minamoto Teru × Reader [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang