part 29

3.4K 233 9
                                    

Saat Luna tertidur, keysa keluar, dia melihat alya sedang duduk di kursi depan ruangan.

"Ingin makan dikantin? Aku tau kamu juga belum makan"

Keysha tidak menolak dan mengikuti alya yang lebih tau tentang rumah sakit itu.

Mereka memesan makan dan minuman  yang sama.

"Ini minummu" ucap Alya.

"Terimakasih"

"Berkatmu nyawanya tertolong" berusaha menghibur.

"Aku sangat menyesal membiarkannya menderita sendirian"

"Itu bukan salahmu, itu keputusan dia"

"Seharusnya aku tidak menambah masalah untuknya"

"Ini salahku, aku merusak kepercayaan kalian"

"Sudahlah semua sudah berlalu"

Mereka berusaha menghabiskan makanannya walaupun tidak berselera.

"Sepertinya kamu lebih pantas bersamanya" ucap keysha.

"Dia hanya menginginkanmu"

"Tapi aku tidak pantas"

"Tetaplah bertahan jika kamu tidak ingin menyesal, mungkin hanya kamu yang bisa membuatnya bertahan sejauh ini"

"Aku bahkan tidak tau beban apa yang sebenarnya dia alami, seharusnya aku sadar ketika dia tiba-tiba berubah, ketika sikapnya jauh berkebalikan dengan dirinya sendiri"

Alya mengangguk, dia memang lebih tau karena dia sudah bersama luna sejak lama.

"Luna dididik dengan keras, dia hanya diajarkan untuk menuruti perintah, tanpa melawan. Saat dia menolak saat itu juga dia akan mendapat hukuman baik fisik maupun hinaan. Lambat laun dia semakin tidak tau bagaimana meng ekspresikan rasa sedih, dia dipaksa untuk selalu sempurna. Dan kamu tau tunangannya saat ini?"

"Revan?"

"Iya, laki-laki itu menyumbang paling banyak untuk rasa sedih dan trauma bagi luna. Dia laki-laki brengsek"

"Apa yang dia lakukan"

"Laki-laki itu memperkosanya saat Luna masih SMA, dan terkadang berperilaku kasar seperti ayahnya, dia laki-laki psyco yang tidak bisa dimaafkan. Karena itu, jangan meninggalkannya seorang diri"

Keysha mengangguk, saat alya pulang keysha tetap di rumah sakit, bersama kakek dan nenek luna. Dia juga tidak ingin pulang, pipinya masih terasa sakit akibat tamparan yang dia terima dari sang ayah.

Di malam hari saat semuanya terlelap, seseorang datang.

"Revan" luna bisa mengenali tunanganny bahkan dalam kegelapan.

Keysha segera menyalakan lampu, beruntung keysha sebelumnya meminta kakek dan nenek luna untuk istirahat di sebuah hotel tepat di sebelah rumah sakit, didukung oleh seorang perawat yang menyarankan hal yang sama karena kakek dan nenek luna sudah cukup tua.

"Kenapa kamu disini"

Wajah revan terlihat sangat marah "kenapa kamu melakukannya? Sebegitu bencikah kamu sampai lebih memilih mati daripada menikah denganku?"

"Mm aku lebih baik mati daripada menjadi istrimu"

"Kenapa?? Padahal aku sangat mencintaimu"

"Itu bukan cinta, sadarlah, itu hanya nafsu dan obsesimu"

"Aku melakukan semuanya untukmu, aku menyiapkan segala sesuatunya" sambil menggoncang tubuh luna.

"Kamu melakukannya untuk dirimu sendiri, bulan untukku"

Keysha segera mendorong revan menjauh "pergi atau aku akan memanggil satpam"

"Oh kamu.. pacar lesbynya kan"

"Iya, aku pacarnya" dengan percaya diri.

"Kamu pasti kehilangan akal sehatmu"

"Memang, berkatmu"

"Kamu tidak berfikir? Bagaimana jika ayahmu tau?"

"Silahkan, beritahu semua orang, yang bisa kamu lakukan hanya mengancam, karena kamu gagal"

"Apa katamu??"

"Apa? Mau mukul? Silahkan biar sekalian aku visum disini"

Girl love Girl (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang