"Katakan kepadaku, apa yang terjadi denganmu?" Ucap Levi yang ikut berjongkok di hadapan Garou.
Garou mengingat-ingat, pikirannya masih kacau, karena rasa sakit yang menjalar, ia lupa lagi apa yang harus di katakan. "Daripada kau menanyakan hal itu, lebih baik di obati dulu dah." Ucap Garou yang sedikit kesal, ternyata kapten ini bukan hanya muka nya saja yang datar, tapi juga perasaan nya.
Levi berdiri, ia menatap Sasha. "Yauda kita berjalan sedikit menjauh dari sini, mana tahu kita sedang di intai. Sasha obati Garou." Garou menghela nafas pasrah, sudah cape berjalan beberapa jam, di suruh jalan lagi.
Mereka sedikit berjalan ke dalam hutan, Armin dan Jean berjaga di sisi timur, Eren dan Mikasa berjaga di sisi barat, Levi di sisi Utara, Connie di sisi selatan. Levi memberikan instruksi untuk berjarak paling jauh 100 meter, kalau ada sesuatu mendekat, mereka masih bisa memberikan informasi.
Sasha dan Historia mengobati luka Garou. "Aku tidak percaya kau masih bisa hidup dengan luka separah ini." Ucap Sasha yang mengolesi alkohol.
Historia mengelap sisa sisa pendarahan Garou yang sudah mengering, ia dengan telatennya membersihkan tubuh Garou. "Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa kamu bisa menghilang selama 1 hari?" Tanya Historia yang mengelap punggung Garou.
Garou menunduk, setelah di obati rasa sakitnya mulai berkurang, pikirannya mulai stabil. "Yang ku ingat, setelah si kapten itu memberikan beberapa keping uang, aku berjalan ke arah pasar. Aku membeli beberapa cemilan yang menurut ku enak untuk di makan. Tapi setelah itu....." Garou sedikit lupa, ia lupa apa yang terjadi.
"Lalu dimana makanan itu?" Ucap Sasha yang menutup luka Garou dengan perban, Garou berdecak, bisa bisa Sasha menanyakan makanannya. "Makanan, eh?" Garou teringat sesuatu, ia memfokuskan pikirannya.
Levi yang tidak jauh dari Garou membalikkan tubuhnya untuk mendengarkan cerita Garou. "Aku menolong seorang nenek nenek yang keberatan membawa barang-barang miliknya. Sebenarnya aku ga terlalu peduli, tapi nenek itu menawarkan beberapa keping uang, jadi ku pikir tidak sia sia aku membantunya."
Tuk
Historia memukul kecil kepala Garou. "Bodoh, kalau ingin membantu seseorang jangan mengharapkan imbalannya." Garou hanya mengangkat kecil bahunya, ia tidak peduli hal itu. "Lalu setelah kau membantunya apalagi?" Tanya Sasha.
"Aku membawa beberapa peti yang cukup besar milik nenek itu, lalu aku mengikuti nya melewati lorong bangunan. Setelah berjarak cukup jauh dari pasar, nenek itu berbelok di persimpangan jalan, yang ku ingat perut ku tertusuk hingga menembus belakang tubuh ku, lalu tubuhku tercabik-cabik seperti ini. Sudah itu aja, aku ga ingat apa apa lagi. Ohh pas bangun bangun aku berada di tempat seperti tempat pembuangan." Jelas Garou panjang lebar.
Historia yang berada di belakang Garou terkejut, ia meraba seluruh tubuh Garou yang masih belum sepenuhnya tertutupi perban. "Yang mana?" Tanya Historia. Garou menolehkan kepalanya. "Ini?" Historia merasakan ada gumpalan di sisi kiri pinggang Garou, ia merasa kalau itu seperti daging.
"Ini bagian yang tertusuk?" Garou hanya mengangguk sekali, Historia meminta pisau kecil kepada Sasha. Ia menyayat kecil sesuatu yang menggumpal itu. "Ini darah?" Historia nampak kebingungan, ia merasa gumpalan itu seperti daging, tapi saat di buka malah benda cair berwarna merah. "Darahku sering menggumpal jika lukaku telat di obati." Jelas Garou.
Historia mengambil beberapa kapas lalu di satuin hingga kapas itu menggumpal. Ia menuangkan alkohol sehingga kapas itu basah. "Sasha tolong aku untuk menutup lukanya." Historia berpindah tempat ke depan Garou, ia menyumpal lubang yang ada di perut Garou.
Rasa perih karena alkohol yang begitu banyak, membuat Garou meringis kecil. "Sekarang yang belakang." Sasha dan Historia pun menyumpal bagian belakang Garou. "Sudah, dengan begini ku harap luka mu tidak mengeluarkan darah lagi." Kata Historia.
KAMU SEDANG MEMBACA
OMINOUS THE FUTURE
Fanfiction"Follow me Garou, your strength potential for me destruction off world" Attack on Titan: Hijime Isayama One punch man: Story by One art by Yusuke Murata