Hy! Hy! Hy!
Welcome to affah?
Welcome to Arasely!
Xixiixi
_________
Seperti biasa, Arly selalu berjalan sendirian tanpa seorangpun yang menemaninya baik itu teman pria ataupun wanita, dirinya yang cenderung tertutup membuat ia jarang bergabung dengan siswa lainnya kecuali jika ada pekerjaan kelompok.
"Sendirian?" sebuah suara hadir membuat Arly sedikit kaget.
"I..iya, kamu?" tanya Arly balik membuat orang itu menghentikan langkahnya dan melihat kebelakang.
"AGA!! CEPATT!!" panggilnya lalu tersenyum ke arah Arly seakan berkata jika ia bersama Agael.
"Hmmm"
orang yang di panggil hanya bergumam malas dan berjalan di samping Zeline, Arly hanya membalas senyuman Zeline canggung, apalagi ada Agael diantara mereka membuat hatinya tiba tiba-tiba bergejolak aneh.Kini jalan mereka searah, banyak pasang mata yang menatap mereka dan kabar tentang Arly yang tiba-tiba masuk kelas unggul kini menjadi topik terbaru seantero Mercury School (MS), dan itu sama sekali bukan kabar gembira untuk Arasely.
Selama bertahan di Mercury School ia sudah berhasil menjadi bayangan di sekolah ini, menjadi siswa yang biasa saja membuat ia tenang bersekolah di MS, tapi sayangnya ketengan itu sirna dengan keberuntungan yang tiba-tiba mendatanginya, Arly bingung harus senang atau sedih?.
"Welcome!" suara monitor terdengar seiring dengan pintu kaca yang terbuka membuat ketiga siswa unggul itu langsung memasuki gedung yang lumayan sepi karena masih sangat pagi.
"Aww!!" Arly memekik kaget saat seseorang lewat disampingnya hingga ujung gitar yang dibawa siswa tersebut menggoresi lengan Arly
"Kamu kenapa?" tanya Zeline panik mencoba membuka tangan Arly yang menutupi lukanya hingga terlihatlah goresan panjang yang berdarah tersebut.
"Sorry" ucap siswa yang membawa gitar tadi dengan tampang yang tak merasa bersalah, kakinya yang ingin melangkah terhenti kala melihat keberadaan Agael didepan sana yang sedang menatapnya dingin.
"A..aku ga sengaja, sorry. Sini aku obatin" lelaki itu berucap kembali menatap Arly dan sekali kali melirik Agael takut.
"Tak apa" Arly berusaha tersenyum seraya menutup kembali lukanya yang semakin mengeluarkan darah.
"Kemana sopan santun mu?! Kau kira siswa unggulan layak bersikap seperti itu?"
Zeline mendelik tajam sedangkan Agael maju dan malah membawa Arly pergi dari sana meninggalkan Zeline yang masih mengomeli siswa tadi yang tak membawa tas gitarnya."Mau kemana?" tanya Arly takut saat melihat mata Agael tadinya menajam, Agael menghentikan langkahnya melihat ke arah Arly sebentar sebelum akhirnya kembali melanjutkan langkahnya.
"Agael.." lirih Arly pelan dengan nafas terengah-engah karena Agael sangat cepat berjalan membuatnya kualahan.
Agael kembali menghentikan langkahnya dan melihat kearah Arly yang sedikit pucat, Arly tidak bisa melihat darah.
Agael menghela nafas sebelum akhirnya membawa Arly dalam gendongannya ke UKS yang sudah dekat."Eh?.."
Arly terdiam kaku dengan pandangan yang tak bisa lepas dari wajah tampan yang dihadapannya itu, orang yang dulunya sangat dihindari kini malah sedang menggendongnya, yang mau tak mau Arly harus mengalungkan tangannya ke leher Agael.Sedangkan Agael sedang berusaha keras membuka pintu UKS siswa unggulan, bukan karena tubuh Arly yang berat melainkan karna tiba-tiba saja lengannya terasa sakit padahal tidak terkena apa apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Fantasi Story - ARASELY 👑 (🅝ᴇᴡ✔️)
FantasyKembali hidup pada kehidupan baru,PURNAMA KETUJUH METEOR KETIGA "Pasti mereka sedang tertidur nyenyak" Senyum miris tercetak di wajah lelah itu,sang pangeran yang kehilangan ingatan masa lalu membuat ia sering di hantui dalam tidur dan Sulit me...