____
Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi🤍
Tetap jaga iman dan imun🤍Happy Reading!
***
Amelia tersenyum ketika melihat foto yang dua bulan ini berada di nakasnya. Foto saat dirinya dan Raga di awal perkuliahan yang sedang menghabiskan waktu di jalan Malioboro, Yogyakarta.Meskipun Raga selalu tersenyum kepada Amelia, tetapi jika foto begini raut wajah Raga pasti datar. Amelia terkekeh geli ketika kenangan bersama dengan Raga berputar indah di memorinya.
"Aku kangen Aga yang dulu," gumamnya sambil mengusap wajah Raga yang ada di figura tersebut.
Air mata Amelia menetes kala teringat ketika bersikap kasar dan ketus ketika hidup bersama Raga dengan status yang berbeda. Amelia sangat ingat sekali, jika Raga selalu berusaha menjadi suami yang terbaik untuknya. Namun, Amelia tidak pernah melihat itu dikarenakan ia terlalu dibutakan cintanya untuk Devan.
"Pagi, Amel," ucap Raga lembut sembari mengusap wajah Amelia yang masih terlelap.
"Bangun, yuk. Sholat subuh dulu."
Amelia mengerjapkan matanya lalu menatap Raga dengan datar. Perempuan itu menepis tangan Raga kasar.
"Sholat nggak buat menghidupkan Bang Hendra lagi, Ga."
"Aku tahu kamu masih terpukul dengan kepergian Bang Hendra, Mel. Namun, kamu tidak boleh melupakan Allah dan enggan untuk sholat."
Belum selesai Raga berujar. Amelia menarik selimut untuk menutupi wajahnya. Raga yang melihat itu tersenyum kecil.
"Aku belum selesai ngomong Amelia Syakira."
"Pasti kamu mau ceramahin aku kan. Ih, males deh."
"Aku cuma mau pikiran kamu terbuka, Mel."
Raga menarik selimut yang menutupi wajah Amelia. Perempuan itu cemberut membuat Raga mengusap wajah Amelia dengan lembut.
"Wajah secantik ini kok malah ditutup selimut sih."
"Apaan sih, gausah gombal deh."
"Bukan gombal, Sayang."
"Gausah sayang-sayang," ketus Amelia sambil melotot kearah Raga.
Raga tertawa mendengar nada ketus tersebut dari Amelia. Tanpa kata, Raga mengangkat tubuh Amelia membuat gadis itu berteriak lantaran terkejut. Raga menggendong tubuh Amelia lalu mendudukkannya di sofa.
"Bikin jantungan aja kamu, Ga," omel Amelia.
"Habisnya aku gemes sama kamu," kata Raga sambil menjawil hidung Amelia.
"Ck! Aku tetap nggak mau sholat."
"Aku nggak mau diseret ke neraka karena istriku nggak sholat."
"Apaan sih serem banget bahas neraka," dumel Amelia.
"Ya. Makanya sholat, Amelku. Meninggalkan sholat itu dosanya lebih besar dari membunuh manusia lho."
Mendengar ucapan dari Raga membuat Amelia terkejut. Perkara ini, ia baru tahu makanya reaksi yang diberikan Amelia sedikit berlebihan. Melihat reaksi Amelia membuat Raga mengusap kepala istrinya tersebut.
"Iya, Mel meninggalkan sholat dosanya itu lebih besar dari membunuh manusia."
"Kok bisa?" tanya Amelia dengan mengerenyit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati Braga (END)
RomantikBraga Pratama Athaya tenggelam dalam jurang patah hati setelah hubungannya dengan Amelia Syakira kandas. Perasaan yang hancur membuatnya mengidap gangguan kecemasan. Di tengah kekelaman itu, hadir sosok Naya Ayura Ningtyas, seorang wanita yang memb...