Chapter 26

222 22 0
                                    

Apakah karena aku tidak punya banyak hubungan dengan wanita? Sementara si orgil pergi keluar untuk mengantar CEO Kim, 'para keponakan' yang tersisa saling mengabaikan saat kami duduk di sofa. Ada keheningan yang canggung, tapi aku tidak peduli. Aku tidak tertarik dengan wanita, dan benakku sibuk memikirkan petunjuk yang kulewatkan sehingga aku merasa gelisah.

Tetapi, kapanpun hal aneh seperti ini terungkap, ada rintangan yang menghalang. Nama terakhir si orgil adalah Han. Hal ini saja tidak bisa menjadikannya Direktur Yoon. Dan kalau kau mencocokkan situasinya dengan fakta ini, itu masuk akal, tapi masih aneh. Satu-satunya solusi yang tersisa adalah melihat Direktur Yoon yang asli dengan mata kepalaku sendiri...

"Bagaimana kau menggodanya?"

Mendengar suara yang sombong itu, aku mengangkat pandangan dari meja. Di wanita menyilangkan kaki dan lengannya, menatap wajahku dengan intens.

"Meskipun kau tampan, kupikir tidak sampai ke titik membuat orang itu amat jatuh cinta. Bagaimana kau menggodanya?"

Ketidaksabaran dalam pertanyaannya membuatku ingat pertama kalinya tatapan kami bertemu. Dia melihatku dengan mata tak senang. Bukan karena dia tidak senang melihat dua pria saling mencium. Dia kesal kepada saingannya. Aku hanya menatap balik dalam diam, dan dia menyeringai.

"Apa, rahasia? Melihatmu dipanggil ke tempat seperti ini artinya kau juga bekerja disini atau berusaha menjadi selebriti. Tidak bisakah kau memberitahuku karena kita berada dalam situasi yang sama?"

"Penasaran?"

Dia mengangguk beberapa kali dan memajukan tubuh bagian depannya.

"Aku sangat pernasaran. Pria dan wanita semuanya melontarkan diri padanya sekuat tenaga, tapi aku tidak pernah mendengarnya memegang seseorang seperti itu. Apa yang sebenarnya kau lakukan..."

"Dengan uang."

"... Apa?"

"Kubilang aku menggodanya dengan uang."

Dia mengedip tak berkata-kata sesaat, mulutnya setengah terbuka.

"B-bagaimana, dengan uang?"

Dia menjawab, terbata-bata karena dia tidak paham.

"Aku melempar 200 won dan dia terperdaya."

Segera setelah aku selesai ebrbicara, si orgil masuk ke ruangan, dia memanggilku solah-olah untuk mengkonfirmasi perkataanku.

"Hei, Lee Baekwon."

Kebingungan muncul di wajah wanita itu ketika mendengar namaku. Apa yang kukatakan? Pria itu akan jatuh cinta demi 200 won. Lalu pertanyaan yang tak terduga muncul.

"Kenapa kau disini?"

"Bos menyuruhku untuk datang."

"Kenapa?"

Bukannya menjawab, aku mengingat bos dan menggerutu. Dia mengirimku kesini tanpa dipanggil oleh si orgil. Jelas sekali dia mau melakukan apa. Dia terus mengatakan akan menjodohkan kami berdua. Dan muncul dengan alasan...

"Apa yang dia katakan?"

"Dia bilang kau... tidak bisa minum alkohol, dan agar aku minum sebagai gantinya."

Antara tak bisa berkata-kata atau karena aku tepat sasaran, pria itu hanya tersenyum dan menatapku sesaat.

"Jadi kau pintar minum?"

"Mhm."

Itu bukanlah hal yang layak disembunyikan jadi aku langsung menjawab, tapi dia memasang senyum tidak menyenangkan.

PaybackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang