"Dendam hanya bisa melahirkan kebencian yang tak pernah pudar dan berakhir penyesalan"
Haikal Arrafa Rifai
Bunda Rani pergi menuju mall bersama supirnya. Sebelumnya bunda Rani selalu pergi kemana-mana selalu ada pengawalan dari orang disewa oleh suaminya atau biasanya bisa dibilang bodyguard.
Namun, setelah kejadian terror yang berhasil membuat celaka Haikal dua tahun yang lalu sudah tidak pernah ia temui lagi sekarang. Pada akhirnya ia pun sudah tidak butuh bodyguard lagi yang menjaganya, tapi siapa sangka ternyata terror tersebut masih ada sampai saat ini hanya saja belum sampai ke keluarganya karena para penerror itu hanya mengincar Haikal seorang yang tidak tahu apa tujuannya.
"Pak, tolong siapkan mobil yah saya mau ke mall ada sesuatu yang harus beli disana" titah bunda Rani pada pak Denis.
Pak Denis ini merupakan salah satu kepercayaan dari keluarga Haikal sebab pak Denis sudah setia dan orang paling jujur serta bertanggung jawab atas pekerjaannya.
"Baik bu" balas pak Denis bergegas menuju garasi mobi.
Beberapa menit kemudian Bu Rani dan pak Denis pun pergi menuju mall sesuai instruksi yang diberikan. Sayangnya saat diperjalanan tiba-tiba ada segerombolan orang yang berjaket hitam dan memakai masker mengikuti mobil yang dikendarai oleh Bu Rani.
Pak Denis yang sadar akan itupun segera meningkatkan kecepatannya agar bisa lolos dan jauh dari pandangan segerombolan tersebut. Bunda Rani paniknya bukan main dan dia segera menelpon Haikal untuk segera menolongnya tapi handphonenya Haikal tidak aktif. Hal ini membuat bunda Rani semakin panik dan meminta pak Denis untuk lebih cepat.
Salah satu segerombolan mempercepat laju motornya dan berhasil menghadang mobil bunda Rani juga pak Denis. Pak Denis meminta bunda Rani untuk tetap di mobil juga segera mengunci mobil ketika pak Denis keluar untuk menghadapi segerombolan orang tersebut.
Bunda Rani yang panik didalam mobil seraya menelpon Haikal yang tak kunjung angkat. Karena posisi ini pak Denis di kelilingi oleh sekitar 8 orang yang menghajar pak Denis.
Dari berlawanan arah terlihat mobil Asya dan Raya akan melintasi jalan dimana bunda Rani sedang dikepung oleh segerombolan orang."Ray, ray lihat didepan! kita berhenti dan menolong orang itu yah kasihan" ujar Asya dengan melajukan kecepatan mobil agar cepat sampai dari tempat perkelahian itu.
"Ya Allah, itu kasihan banget sya" ujar Raya dengan miris.
"kita tolongin mereka yah" bujuk Asya.
"Iyah boleh, ntar lho jaga orang yang didalam mobil aja untuk yang lainnya biar gue yang hadapin" titah Asya.
"Tapi gue takut lho kenapa-kenapa sya"
"Lebih kenapa-kenapa lagi gue nggak bisa nolongin tuh orang" ujar Asya dengan segera keluar dari mobil dan menolong orang tersebut yang sudah hampir babak belur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanah Cinta (END)
Espiritual(Spiritual - Romance) Follow yuk sebelum baca :) Yuk jangan lupa di feed juga komentar.... !!!! 🌻Berkisah tentang seorang gadis yang bernama Asyafany Al-Ghifari. Suatu hari Asya mendapatkan sebuah amanah terakhir dari sang ayah, namun ditengah perj...