Ketegangan memenuhi ruangan kamar yang mewah itu. Para dayang, pendeta, dan bidan yang didatangkan dari luar negeri pun turut membantu persalinan yang sedang dilaksanakan.
Terlihat dalam sebuah ruangan mewah dengan wallpaper emas sebagai hiasan dinding nya, diterangi oleh banyak lilin, dilengkapi dengan king size bed itu dihiasi oleh suara-suara doa dan teriakan dari sang ratu yang berusaha melahirkan putra tercintanya. Sementara sang raja terlihat menunggu di luar kamar sembari terus melantunkan doa-doa kepada Yang Maha Kuasa untuk menyelamatkan ratu dan calon anaknya itu.
Persalinan berlangsung selama hampir 3 jam, dengan kondisi sang ratu yang hampir melemah padahal sang putra mahkota yang dinantikan sedikit lagi akan terlahir ke dunia ini.
"Ayo kak! Kakak pasti bisa! Bertahan kak... Sedikit lagi... Aku mohon..." kata dari adik sang ratu yang berada disamping sang ratu sembari menggenggam tangan ratu untuk menyalurkan semangat.
Sang ratu yang merasa ia pasti bisa akhirnya mengeluarkan teriakan terakhirnya dan langsung disusul oleh tangisan sang bayi yang baru lahir itu. Para bidan yang membantu persalinan, para dayang yang siap siaga, dan para pendeta yang terus melantunkan doa akhirnya bisa bernapas lega dan mengucap rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas proses persalinan ini.
"Kakak!! Kau hebat kak!!" kata sang adik sembari memeluk ringan kakak nya. Sedangkan sang kakak a.k.a sang ratu hanya tersenyum ringan lalu menutup matanya untuk tertidur.
Seketika semua orang yang berada di dalam ruangan itu pun terdiam dan mulai berusaha untuk membangunkan sang ratu. Dimulai dari para bidan yang mengecek detak nadi dan jantungnya, dan ada beberapa bidan yang membersihkan sisa persalinan. Dan suasana di dalam ruangan itu pun kembali menegang.
"Fierce.. katakan lah kepada raja bahwa putra nya telah lahir.." sahut salah satu pendeta kepada rekannya
"Tetapi bagaimana dengan sang ratu?"
"Biarkan bidan yang menanganinya.. Sang Raja selalu menantikan putra mahkotanya lahir ke dunia ini"
Kemudian Pdt. Fierce pun keluar ruangan. Raja yang melihatnya pun seketika menghampiri nya dengan mata yang merah dan berair akibat menangis
"Bagaimana ... Bagaimana kondisi anakku? Dia baik-baik saja bukan?" tanya sang Raja dengan khawatir
"Selamat Yang Mulia, putra anda terlahir dalam keadaan normal dan sedang diurus oleh para bidan" kata Pdt. Fierce
"Huhh... Syukurlah.. Lalu bagaimana dengan istriku?"
Pdt. Fierce yang mendengar pertanyaan raja itu pun seketika terdiam mengingat bagaimana kondisi sang ratu setelah teriakan terakhir itu.
"Fierce... Fierce!!"
"Ah.. Maafkan saya Yang Mulia Raja, Yang Mulia Ratu sedang dalam penanganan bidan dikarenakan kondisi nya yang sedang tidak baik" balas Pdt. Fierce dengan suara yang terdengar lemah
Mendengar jawaban tersebut, sang Raja kembali terduduk lemas di lantai dan seketika para ajudannya membantu nya untuk berdiri. Sang Raja merasa sangat takut untuk kehilangan istri kesayangannya itu.
Setelah 10 menit mereka berada di luar ruangan, salah satu pendeta yang bernama Pdt. Abram keluar ruangan dan seketika Sang Raja menghampiri nya.
"Abram... Bagaimana dengan Ratuku, dia baik-baik saja kann?" tanya Sang Raja dengan nada yang sangat khawatir
"S- saya memohon ampun Yang Mulia Raja... Para bidan sudah melakukan yang terbaik untuk Yang Mulia Ratu, tetapi mereka tidak bisa berbuat lebih ketika Tuhan sudah berkehendak Yang Mulia" kata Pdt. Abram dengan suara yang terdengar menahan isakan
YOU ARE READING
Another Life
RomanceKisah cinta klasik antara dua pasangan yang tidak disetujui oleh pihak laki -laki ini membuat sang wanita dan keluarga nya terpaksa diusir dari tempat yang indah nan mewah itu. Terpisah dalam jangka waktu yang lama membuat kedua pasangan ini semakin...