"Aku mencintaimu."
Suara deburan ombak dan desiran pasir itu menjadi saksi bahwa dua makhluk berbeda dimensi itu tengah saling bertatapan, mengungkapkan isi hati nya.
"Aku juga mencintaimu, sampai habis waktu ku. Akan ku gunakan untuk mencintaimu."
Sang pria memegang pipi gadis itu. Helaian rambutnya yang tertiup angin ia sisihkan ke belakang telinga demi tidak mengganggu kegiatan yang tengah mereka lakukan.
Wajah mereka berdekatan, rasa nya nafas mereka seolah beradu menjadi satu. Pria itu memiringkan wajah nya sebelum akhir nya menyatukan bibir mereka.
Surai Pink dari gadis itu terangkat, angin kencang meniup nya, begitu juga dengan surai putih dari pria itu. Moment romantis ini terjadi di bawah sinar rembulan, dengan laut sebagai latar belakang nya.
Semenjak hari itu, kedua nya sering bertemu di tempat itu, menceritakan kisah nya, hari hari nya, bahkan semua hal yang memalukan sekalipun.
Hari demi hari, tahun demi tahun terlewat, pria itu semakin menua, sedangkan gadis itu, tetap dengan rupa nya puluhan tahun semenjak mereka pertama kali bertemu.
Hari ini, dia menunggu lagi di lepas pantai, menunggu sang kekasih yang seolah tak ada kabar hari ini. Tangan nya memainkan butiran pasir pantai itu, mengukir nama nya di sana.
Floryn.
Hari semakin terang. Matahari seolah mulai menampakkan sosok nya dengan sinar kekuningan milik nya. Terdengar langkah orang orang yang mulai beraktivitas.
Dia bangkit, kemudian berenang menjauh dari bibir pantai. Kekasih nya itu tak kunjung tiba, terakhir kali mereka bertemu pria itu juga semakin tak sehat, membuat diri nya semakin khawatir.
Esok nya ia kembali datang, bahkan esok nya, dan esok nya juga, namun sang pria tetap tak tiba. Rasa khawatir nya semakin memuncak. Tanpa pikir panjang dia memegang kalung nya, ini adalah kali pertama ia mencoba nya.
Sirip bewarna pink itu berubah menjadi sepasang kaki lengkap dengan kelima jari nya. Dia berdiri, tangan nya mengambil terpal dari kapal yang berlabuh menutupi tubuh polos nya.
Bruk!
Baru saja dia mencoba melangkah, ia sudah terjatuh. Namun dia kembali bangkit dan mencoba berjalan. Satu dua langkah bak orang sempoyongan terus ia lakukan, hingga ia akhir nya terbiasa.
"Dimana dia tinggal?" Ia diam, memegang kepalanya berusaha mengingat ditempat mana diri nya akan menemui pria itu.
"Jika aku tidak kunjung tiba, datang lah ke rumah pertama dari jalanan yang ada di sana. Itu adalah rumah ku dan adik ku."
Ah! Sekarang dia ingat, rumah pertama dari jalanan yang ada di dekat pelabuhan. Dia melangkah kan kaki nya, berjalan menuju rumah yang di maksud.
Sebuah rumah sederhana itu seolah tak sesuai dengan pria yang selalu memakai pakaian khas bangsawan itu. Satu tangan nya mencoba mengetuk pintu.
Tok!
Tok!
Tok!
Kriet~
"Siapa kau?"
Mata kedua nya bertemu, pria bersurai coklat dengan wajah yang menua itu menatap nya dengan heran.
"Dan apa urusan mu?"
Floryn terdiam. "Ah! Aku mau menemui Aamon."
"Bagaimana kau bisa tahu tempat ini? Maksud ku, ini adalah tempat persembunyiaan kakak ku," tanya nya lagi. "Sebentar, jangan bilang kau adalah Floryn? Gadis yang ada di buku nya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper of love
FanficMini story of mlbb. open request tidak menerima request BxB GxG or homo lainnya. yang lain boleh, kalau sempat (✯ᴗ✯) okey, terimakasih Slow update