8. Mine & Yours

1K 138 80
                                    

👑👑👑

"Catur?" Panggilan itu kini terasa familiar bagi gadis yang tengah memasak di dalam dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Catur?" Panggilan itu kini terasa familiar bagi gadis yang tengah memasak di dalam dapur.

"Dalem?" Balasnya sambil mengecilkan api di kompor dan mengelap tagannya yang sebelumnya basah karena meniris sayuran dari baskom.

Kaki berbalut sandal rumah itu kini sampai di ruang tamu dimana Dwi tengah duduk di sofa ditemani oleh seorang orang laki-laki yang sepertinya tidak asing bagi Catur. 

"Koh Aron?" Tanya Catur pada salah satu yang ia kenal. 

"Loh? Kirain siapa calonnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh? Kirain siapa calonnya. Ternyata Catur yang ini?" Bukannya membalas pertanyaan Catur, Aron malah bertanya pada Dwi yang kini menatap Aron dan Catur bergantian.

Tangan yang sebelumnya membelah mendoan itu kini mengambil tissue untuk membersihkan tangannya.

"Kok kalian bisa kenal?" Dwi yang sedari tadi duduk ikut berdiri karena Aron sudah mendekat dan menyalami tangan Catur.

"Selamat ya, Catur! Gue ga nyangka lu yang bakal kawin sama ni orang."

"Iya. Makasiii, Koh!" Yang kini masih bersalaman itu tangannya dilepas paksa oleh yang berhoodie hitam. 

"Kalian kok bisa kenal, sih?" Dwi mengulang pertanyaannya saat Aron melihat wajah curiga Dwi.

"Gue sering-"

"Catur ini sering belanja buat Cafe temennya. Langganan juga di toko, makannya gue kenal."

"Ooooh."

"Ke dapur bentar, yah." Pamit Catur dan dibalas senyuman oleh Aron. 

Kini hanya tinggal mereka berdua di ruang Tamu. Aron yang baru selesai mengecek gawainya dan Dwi yang menatap Aron cemberut.

"Jangan cemburu gitu dong!"

"Pala lu! Kagak bisa ini gue percaya kalo lu bakal mata-matain dia setelah tau dia langganan lu."

Dwi berkata dengan suara kecil nan rendah serta masih mempertahankan wajah kesalnya. 

24.3 Jenselle AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang