PART 3

741 61 1
                                    

happy reading

tos jauh kita!

Suasana di kelas XI ips 2 sangat ricuh dan ramai. Bagaimana tidak, pada saat jam pertama saja kelas ini sudah jam kosong hingga jam kedua, dapat di lihat sebagian dari mereka sangatlah berisik, ada yang bermain gaple di ujung kelas, ada yang sedang molor di pojok belakang kanan kelas, para ciwi-ciwi yang sedang asik entah itu bermain tiktok, ngerumpi atau bahkan ada yang ber make-up ria ala ala kakel yang sering ngelabrak. Bahkan ketiga orang biang masalah dan langganan Pak Mano kini tengah asik bermain game online, tak jarang keluar kata-kata mutiara dari ketiga mulut biang masalah itu.

"Woi Herris! shoot asuu shoot!"

"Kaga bisa, ngelag! hotspot nya si Ara lemot anj!"

"Yee lu juga numpang hotspot begayaan pengen ikut main, makanya modal sendiri!"

"Lu kan tau Raa gue lagi bokek hehe"

"Dahlah males gue main dari tadi ngelag mulu, mending kantin bentar lagi istirahat."

"Lu traktir gue kan Gre! hehe" cengir Herris yang langsung merangkul Gracia sambil menaik turunkan alisnya.

"Miskin mulu lo tiap hari" ucap Gracia sambil menatap Herris dengan tatapan malas.

"Yaa gimana juga gue kaga jatuh miskin, taruhan yang gue pasang ke lo malah kalah njir"

"Kemaren itu mereka main curang, untung Gre kaga kenapa-napa"

"Kalo nih curut di traktir, lo juga wajib traktir gue dong Gre" sahut Ara sambil menyempil di antara Gracia dan Herris.

"Iyee iyee ambil aja nanti sepuas kalian, mumpung gue lagi baik sekalian tanda maaf gue karena kemaren kalah" ucap Gracia menatap malas kedua sohibnya yang kini hanya menunjukkan wajah sumringah ketika Gracia mengucapkan itu.

"Gapapa sob, kita tau kok mereka mainnya gimana, kita tunggu aja tanggal mainnya"

"Mending kita sekarang gass kekantin, kasian teh Ica gue pasti dah nungguin" ucap Ara sambil merangkul keduanya menuju ke arah kantin yang pasti sudah di penuhi oleh para murid yang memang menantikan waktu ini.

Suasana kantin cukup ramai, nampaknya kursi sudah penuh karena memang para murid sangat menantikan kehadiran waktu yang sangat berharga ini terlebih mereka yang di pagi hari sudah di hajar dan ketimpa rumus rumus dari matematika. Saat suasana sedang ramai tiba tiba seisi kantin langsung terdiam dan sunyi namun beberapa menit kemudian terdengar suara suara yang melontarkan kalimat pujian seakan terpesona dan terhipnotis dengan pesona dari para bidadari yang kini memasuki area kantin. The Angels.

"Subhanallah kak Shani cantik banget"

"Shani kamu sempurna!"

"Kak Chika bidadari hatiku!"

"Bismillah dengan nama Tuhan Yesus dapet Shani"

"Kak Claurina Eropa vibes banget!"

"Adzana kamu memabukan hatiku!"

"Kaga dapet Shani bismillah headshoot Claurina!"

"Pilih sambil merem juga kaga bakalan nyesel sih ini"

Saat para bidadari itu memasuki area kantin sontak semua murid seketika melebar seakan membukakan jalan khusus untuk para bidadari ini, bahkan ada beberapa anak laki-laki yang sontak berdiri ketika para bidadari ini tidak menemukan tempat duduk lalu mempersilahkan para bidadari ini untuk duduk dan menikmati makanan mereka dengan tenang.

Amtrak (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang