it's okay abang

818 97 30
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Pagi yang cerah, ya begitulah karena tak ada cerewetan bagas pagi ini di Junior High School Kaivan. Setelah banyak kejadian yang dialami mungkin keluarga jadi amat protektif pada si bungsu. Maka dari itu kini seperti biasa Theo akan membuntuti Kaivan hingga ke kelasnya tak lupa tom and Jerry hidup dibelakangnya.

"JHS banyak degem anjay" Gumam Mason yang mendapat tepukan sayang dari tangan besar Jinan.

"Sakit njing! "

"Gak usah tebar pesona" Bisik Jinan dengan datar yang lalu menyusul Theo dan Kaivan yang sudah duluan.

"Iri aja sendal swalow! " Pekik Mason pada Jinan.

"Hmm" Balas Jinan.

Sampai didepan kelas Kaivan, Theo memberikan wejangan tak jauh beda dengan Bagas. Namun tak seheboh bocah itu.

"Kai, kamu kalau butuh sesuatu telepon abang aja. Kalau sakit juga, langsung ke UKS nanti Abang hubungin Jerico biar jemput"

"Iya Bang"

"Sama, nanti Ayah yang jemput kamu. Maaf Kak Bagas sama Abang gak bisa pulang bareng soalnya ada ekstra"

"Iya gaapa, makasih udah anterin Kai sampai kelas. Padahal gak dianterin juga gapapa, takutnya abang malah telat nanti dimarahin bu guru"

Theo pun terkekeh mendengar penuturan adiknya. Ia lalu menepuk kedua pundak Kaivan dan mengusak rambutnya. "Haha, kamu gak perlu khawatir gitu. Paling abang cuma di hukum tulis jawaban di papan. Mana ada yang berani marahin Abang? " Katanya.

"Eumm, ya udah abang berangkat gih. Kasihan Bang Jinan sama Kak Mason nungguin"

"Hmm baiklah, kamu jaga diri ya. Kalo ada apa-apa bilang. Abang pergi dulu" Pamit Theo yang setelahnya mencium pipi gembil Kaivan. Sepertinya hal ini menjadi candu tersendiri bagi Theo karena sering mengecupi adiknya.

"Abang malu! "

"Haha, abang pergi dulu. Jin, Mas, ayo! " Titah Theo yang diangguki keduanya.

Sebelum pergi Jinan sempat mengusap pucuk kepada kaivan sambil berucap. "Kalo abang kamu gak bisa dihubungi. Ke abang aja, okay? "

"Huum! "

Mason pun juga melakukan hal sama, tapi ia sedikit mencuri uyelan di pipi chubby itu. "Uuummm gemes banget. Yang pinter sekolahnya! " Ucap Mason yang lalu berlari menyusul Theo dan Jinan.

Kaivan hanya tersenyum lalu mulai masuk ke dalam kelasnya. Ia pun duduk di bangkunya menatap sekitar.

"Riski, kok gak ada? "

.
.
.

Di kampus, tepatnya di gedung Fakultas Hanan. Kali ini mereka akan nongkrong di Fakultas Teknik dan membuat satu gedung hampir roboh karena teriakan para calon insinyur. Selain itu visual Surya, Jayden, Jeevans, dan Hasan menjadi topik tersendiri manalagi mereka masih menyampirkan jas putih sehabis praktek di lengan kanan masing-masing.

WAY HOME - HUENINGKAI [Lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang