Chapter Three: Stalker - 5

429 86 23
                                    

"Bukankah kasino itu terbuka untuk umum? Semua orang bisa masuk selagi sudah legal." Sunghoon mengeluarkan kartu identitas dari dalam dompetnya dan menunjukkan benda itu pada Heeseung. "Kita semua sudah bisa masuk ke sana."

"Benar juga," sahut Jake. "Dia tidak perlu menggoda orang itu hanya untuk masuk ke dalam kasino."

"Itu tidak semudah yang kalian kira." Taehyun menyela, menyuarakan jawaban yang mereka harapkan dari Heeseung. "Kita memang bisa masuk dengan bebas, tapi kita tidak akan menemukan apapun di sana."

"Choi Seungcheol itu berada di level berbeda," tambah Heeseung. "Dia tidak mungkin berkeliaran di lantai dasar bersama orang-orang 'miskin'. Dia selalu ada di bagian VIP. Dan tidak semua orang bisa masuk ke sana." Dia meraih kartu identitas milik Sunghoon dan menatapnya dengan saksama. "Kalian bisa masuk ke sana, tetapi tak akan bisa mencapai ruangan itu."

Taehyun menghela napas berat. "Ruangan itu hanya untuk orang-orang elit."

Yerim justru menatap mereka bergantian dengan ekspresi bingung, "bukankah kalian orang-orang elit?" tanyanya dengan nada polos.

Heeseung menertawakan pertanyaan itu dengan keras, sementara yang lain terkekeh dan meringis.

"Kau ... bukankah kau berasal dari keluarga kaya? Maksudku, kaya yang sangat kaya."

Yerim mengangguk, "tapi sejak kecil aku dan kakakku dididik untuk hidup sederhana dan tidak menjadikan status sosial serta uang sebagai pondasi kami berperilaku. Aku tidak mengerti dengan kehidupan elit."

"Tapi kau pintar berjudi." Jay ikut bersuara.

"Kalau itu semua anggota keluargaku bisa. Kami melakukan kegiatan itu setiap minggu saat kumpul keluarga."

"Itu unik."

"Berarti semua orang di keluargamu bisa berjudi?"

Yerim mengangguk.

"Termasuk Choi Seungcheol, kan?"

Untuk pertanyaan itu, Yerim mengangguk lagi, tetapi kali ini dia melakukannya dengan perasaan menyesal.

"Sekarang mengerti, kan mengapa Hwang Hyunjin itu penting?" Heeseung membuka kembali foto keluarga Hyunjin. "Jika kau berhasil mendekatinya, kau bisa mendapatkan akses untuk pergi ke kasino milik kakaknya. Di sana, kau bisa bertemu dengan Seungcheol."

"Lalu? Setelah bertemu, kita akan melakukan apa?"

"Kalahkan dia dalam judi," jelas Heeseung. "Itu akan jadi titik mula pembalasan dendammu. Seperti yang aku katakan, tempat VIP itu isinya hanya orang-orang elit. Kalau kau berhasil mempermalukan dia di sana, kau akan punya nama di antara orang-orang itu. Kau bisa mulai dari sana, memperkenalkan dirimu sebagai pewaris yang sebenarnya. Hyunjin pasti akan terkesan, dan kakaknya akan menjadikanmu tamu VIP. Jika berjalan lancar, kau akan segera bisa melawan."

.

.

.

.

.

Sudah lama sejak terakhir kali Yerim pulang melewati jalan yang selalu ia lewati dulu saat pulang kerja. Sepi, dingin, dan gelap, dia kembali menjajaki kehidupan itu setelah sekian lama. Tempat tidur yang hangat, di mana dia tinggal di apartemen nyaman milik Heeseung, walau rancu ia akan merindukannya.

Sebuah mobil bergerak perlahan mengikuti langkah Yerim. Gadis itu tak sadar sampai hanya tersisa beberapa meter di balik punggungnya. Gadis itu melirik kecil, mendapati warna gelap yang memantulkan cahaya lampu jalan. Dia mengenali mobil itu, terlalu mewah untuk berada di jalan ini. Gadis itu lebih suka melanjutkan perjalanannya tanpa menghiraukan mobil itu.

THE GAMBLER 2: Big League🔞 | TXT & EN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang